FWTD : 07

15 1 5
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini?" Shereena nampak geram dengan kedatangan River yang mendadak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Shereena nampak geram dengan kedatangan River yang mendadak.

"Ini rumahku. Aku bebas melakukan apa pun di sini."

Apa katanya?

Shereena menyipitkan kedua matanya. Mencoba menerawang apakah manusia di hadapannya itu memiliki niat buruk kepadanya atau tidak. Sayang sekali, yang ia dapatkan hanya tatapan tajam dari pria tersebut.

"Selama tinggal di rumahku, jangan melakukan hal-hal yang mencurigakan, Nona Shereena."

"Aku tidak melakukan apa pun."

"Tapi gerak-gerikmu terlalu kentara."

Shereena mengatupkan bibirnya. Shereena tidak melihat ada kamera pengintai di ruangan kamarnya, tetapi setelah River berkata demikian, ia rasa kamar itu memang memiliki kamera pengintai untuk mengawasi dirinya.

River berjalan ke arah jendela kamar. Menatap danau di bawah sana yang seharusnya tidak bisa Shereena lihat. Meskipun River menggunakan kekuatan untuk menutup danau tersebut agar tidak terlihat, itu sudah terlambat. Shereena pasti akan sangat merepotkan nantinya.

"Jangan menuduh seseorang dengan sembarangan tuan asing."

"Aku telah menyelamatkan nyawamu, tapi kau memanggilku tuan asing?" River tertawa.

"Manusia memang selalu tidak tahu diri." River memutar balik tubuhnya.

"Apa maksudmu?" Kedua alis Shereena bertaut. Pikirannya mulai sibuk menebak apa yang tengah dimaksud oleh pria di hadapannya tersebut.

"Tidurlah. Jangan menatap danau terlalu lama. Aku tidak menyukai hal tersebut."

River kemudian melangkahkan kakinya kembali. Berjalan ke arah pintu, sementara Shereena terdiam dengan banyak kebingungan. Hanya danau, kenapa River tidak menyukainya?

"Bagaimana jika aku melakukannya?"

Tangan River yang hampir menyentuh kenop pintu, terhenti. Kepala pria itu kembali menoleh secara perlahan kepada Shereena. River tidak terlalu menyukai pertanyaan bertele-tele. Apa pun yang ia perintahkan, harus dilakukan. Akan tetapi, Shereena tidak lebih seperti seorang bayi. Sangat merepotkan.

"Larangan akan membawamu pada sesuatu yang berbahaya ketika kau melanggarnya."

••••

Shereena menuruni anak tangga setelah terbangun dari tidurnya. Semalam, ia tidur cukup nyenyak di tempat asing yang seharusnya tidak ia terima oleh dirinya dengan secepat itu. Saat menuruni deretan anak tangga yang panjang, Shereena tidak melihat siapa pun. Benar-benar sepi dan hampa.

River? Pria itu tidak kelihatan batang hidungnya sama sekali. Sampai ketika langkah Shereena berada di lantai dasar, hanya Marcellius yang datang menghampirinya dengan senyum ramah yang terulas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FATE WITH THE DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang