FWTD : 04

32 7 39
                                    

River tidak mengira jika Shereena memiliki ketegasan yang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

River tidak mengira jika Shereena memiliki ketegasan yang tinggi. Melunakkan hati perempuan itu akan sangat sulit. Jadi, tidak ada pilihan lain selain membuat kebohongan agar ia mempercayai dirinya sepenuhnya.

River mengambil sebuah sapu tangan di dalam kemejanya. Dalam satu kedipan, pria itu berhasil membuat sapu tangan tersebut berubah menjadi secarik kertas. Tidak ada yang menyadari ketika River menggunakan kekuatannya terkecuali Marcellius. Dalam satu kedipan, River juga berhasil memanipulasi penglihatan beberapa orang di hadapannya sekarang.

"Sebelum meninggal, kedua orang tuamu menitipkan sebuah surat untukku, Nona. Jika kau masih sulit untuk mempercayai diriku, kau bisa membaca surat ini." River menyodorkan secarik kertas berwarna putih kepada Shereena.

Perempuan itu dengan sedikit ragu menerimanya. River merasa lega ketika secarik kertas tersebut sudah berada di atas telapak tangan Shereena. Itu artinya, sebentar lagi perempuan itu akan masuk ke dalam jebakannya.

"Bagaimana jika ini surat palsu?"

"Kau tidak mengenali tulisan tangan ibumu? Untuk apa aku berbohong? Pekerjaanku terlalu banyak hanya untuk mengurus hal yang tidak penting."

Marcellius berdeham singkat. River mungkin hampir kehabisan kesabaran sehingga perkataannya sedikit menyinggung Shereena.

"Aku tidak ingin membaca surat sembarangan. Ini jaman modern. Kenapa ibuku harus meninggalkan sebuah surat saat ia akan pergi meninggalkanku."

Sial.

"Jadi, apa yang kau mau? Kau berharap orang tuamu memajang papan reklame di sepanjang jalan raya di kota ini?"

"Tuan ...." Marcellius dengan segera menyentuh lengan milik River agar pria itu menghentikkan perkataannya. Jika River tersulut emosi, maka bisa dipastikan jika Shereena akan semakin sulit mereka bawa pergi.

Shereena melipat kedua tangannya di atas dada. Tatapan menyebalkannya kini terarah kembali kepada River. Sementara itu, River dengan segera mengulas senyum tipis, berharap Shereena melupakan perkataannya barusan.

"Aku rasa pria ini agak gila, Paman Dirk," katanya, tanpa menoleh sekalipun pada paman Dirk.

"Nona Shereena, bagaimana jika Anda membuka terlebih dahulu surat yang beliau berikan kepada Anda?" Saran paman Dirk.

Shereena mengalihkan tatapannya kepada paman Dirk. "Kau tidak lihat? Wajah pria ini sama sekali tidak membuatku yakin. Dia seperti sedang menipu sekarang."

"Kau ingin mengincar harta keluargaku, kan?" katanya, mengalihkan pertanyaan tersebut kepada River.

River merasa sudah tidak tahan lagi. Ia tertawa di sana, sehingga membuat Shereena menjadi semakin heran. Jangan-jangan dia benar-benar orang gila yang mencoba menyamar? Shereena berpikir berulang kali.

"Aku hanya memintamu membaca surat tersebut, Nona. Kenapa kau bertingkah seakan aku sedang menagih sebuah nyawa padamu?" River menatap kedua bola mata Shereena dengan lekat. Pria itu yakin jika tatapan matanya yang memiliki energi kuat dalam menghipnotis mangsa, akan berhasil.

Ya, tentu saja. Selalu berhasil, meski sosok tersebut memiliki otak yang keras seperti perempuan bernama Shereena tersebut.

"Jika kau tidak membukanya, maka sampai daratan di muka bumi ini benar-benar menjadi lautan seutuhnya, kau tidak akan tahu isi di dalam surat tersebut. Aku sedang tidak becanda denganmu, Nona. Hartaku bahkan jauh lebih banyak darimu. Hartaku tidak akan pernah habis sampai kau berumur ribuan tahun sekalipun." River kemudian berdiri dari posisinya, kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

River sedang menantang Shereena sekarang. Ia yakin, setelah ini Shereena akan segera patuh kepadanya.

Namun, sayangnya. Berhadapan dengan Shereena Ruelle membuat semua kemungkinan yang River Hartley ciptakan menjadi tidak mungkin dan sulit ditebak.

"Aku tidak peduli."

Perkataan itu membuat kedua bola mata River membulat. Kedua alisnya menaut, kemudian kepalanya mulai dipenuhi begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal.

Bagaimana bisa? Bagaimana bisa perempuan keras kepala di hadapannya sekarang tidak bisa menerima energinya? Kekuatannya seakan tidak mempan. Shereena masih tergolong sebagai manusia, kan? Lantas kenapa hal ini bisa terjadi? River bertanya-tanya dalam hatinya.

Tidak hanya River, tetapi Marcellius pun yang ada di dekat pria tersebut merasa terheran-heran. Energi River adalah energi terkuat yang dimiliki oleh seorang demon kelas atas. Akan tetapi, untuk kali pertama setelah pria itu dilahirkan ribuan tahun yang lalu, hanya kali ini River mengalami hal yang tidak masuk akal di dalam dirinya.

Tunggu! Apa dia akan menjadi karmaku? Apa dia yang akan membawaku pada kematian abadi?

"Aku akan menunggumu di sini. Butuh perjalanan yang panjang untuk aku sampai di sini hanya untuk menjemputmu," ujar River setelah kebingungan-kebingungan yang banyak menghampiri dirinya.

"Kenapa harus menungguku? Pergi saja! Aku tidak akan pernah mempercayai orang asing seperti kalian sampai aku mati sekalipun."

"Pergi dan tinggalkan rumahku secepatnya," sambung Shereena sembari memutar balik tubuhnya, hendak meninggalkan ruang tamu.

"Bagaimana jika pembunuh dari kedua orang tuamu mengincarmu? Kau akan tetap tinggal di sini?" Pertanyaan River berhasil membuat Shereena menghentikkan langkahnya.

Tidak ada cara lain selain membahas seorang pembunuh kepasa Shereena bagi River di mana pembunuh tersebut adalah dirinya sendiri. Bagaimana pun, Shereena pasti akan terpancing dengan hal ini, karena menurut River Shereena tidak mungkin akan diam saja saat kedua orang tuanya terbunuh oleh orang yang tak dikenal.

"Orang tuamu menunjukku sebagai wali untukmu adalah karena mereka sangat percaya padaku. Kau mungkin akan kesulitan percaya pada wajahku, tetapi aku benar-benar serius. Mereka ingin aku menjagamu dari para penjahat itu."

Shereena bergeming di tempat. Sekitar lima menit bagi perempuan itu untuk terdiam di sana, hingga akhirnya perempuan itu memutar balikkan tubuhnya juga. Kembali menghadap kepada River.

"Aku lebih baik mati di tangannya. Aku tidak takut dengan mereka."

"Tapi kedua orang tuamu menginginkan kau hidup dan berumur panjang. Kau tidak kasihan terhadap apa yang mereka inginkan darimu?"

"Apa?" Shereena nampak terkejut dengan pernyataan River.

"Mereka ingin kau berumur panjang, sehingga mereka berani menukarkan nyawanya agar kau tetap hidup di dunia ini, Shereena Ruelle."

••••

Ini kira-kira endingnya nanti sad gak, ya?
Wkwk gak tau.

Sampai jumpa di bagian 05.
Terima kasih yang sudah membaca.

See you, Asterlove.
See you, guys.

💗💗💗



29 Juli 2024
🌸AsteriaJjung🌸

29 Juli 2024🌸AsteriaJjung🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FATE WITH THE DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang