FWTD : 05

33 9 30
                                    

Shereena lama terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shereena lama terdiam. Surat yang sempat akan ia kembalikan kepada River, mendadak ia tarik kembali. Ia memang perempuan keras kepala, tetapi setelah mendengar perkataan River, Shereena merasa akan sangat bersalah jika tidak membuka surat tersebut.

Perlahan, tangan cantiknya membuka kertas tersebut. Saat pandangan Shereena terpaku pada surat tersebut, River menunduk. Tertawa dalam diam. Energinya mungkin tidak bisa diterima oleh jiwa perempuan itu, tetapi perkataan River dari hasil karangannya berhasil sedikit melunakkan perasaan Shereena.

Shereena, Sayangku.

Jika kau membuka surat ini, mungkin aku dan ayahmu sudah pergi meninggalkan dirimu di sana. Sulit rasanya menyampaikan ini kepadamu, tetapi kita harus benar-benar pergi.

Meski begitu, setelah menerima surat ini dari seorang pria. Aku dan ayahmu berharap jika kau akan mengikuti ke mana pun ia pergi. Tidak ada yang bisa kau percayai lagi selain dirinya.

Demi keselamatanmu. Kumohon ikut lah dengannya. Orang-orang itu sangat jahat dan tidak memiliki hati nurani. Kami sangat menyayangimu dan berharap kau bisa berumur panjang, Sayangku.

Selamat tinggal, putri cantikku.
Shereena, Ruelle.

River melihat dengan jelas bagaimana Shereena menarik napas dalam setelah perempuan itu selesai membaca surat karangan penuh kebohongan di dalamnya. Jiwanya mungkin menolak ketika River mencoba untuk memanipulasi pikiran perempuan tersebut. Akan tetapi, kebohongan yang River buat melalui benda mati justru jauh lebih mampu untuk meluluhkan Shereena.

"Kapan terakhir kali kau bertemu dengan kedua orang tuaku?"

Sialan. Batin River.

Surat yang telah Shereena baca sampai selesai itu seakan belum mampu membuat Shereena percaya terhadap River. Jika saja Shereena tidak terikat kontrak dengannya, mungkin River sudah meninggalkan perempuan itu begitu saja.

"Sehari sebelum mereka terbunuh."

"Apa yang akan kau lakukan untukku sebagai wali sah dari mereka? Katakan padaku sesuatu yang bisa membuatku percaya padamu, Tuan asing."

"Kau harus ikut denganku sesuai perkataan mendiang ibumu di dalam surat itu. Kau harus aku selamatkan dari pembunuh yang mungkin saja sekarang sedang mengincarmu."

"Ikut denganmu?"

Raut wajah Shereena masih menampakkan keraguan, sebab Shereena merasa tidak pernah bertemu dengan pria di hadapannya meskipun batinnya merasa sangat familiar.

"Ya. Kau akan tinggal bersamaku di tempat yang jauh."

"Sampai kapan?"

"Sampai aku menemukan pembunuh tersebut."

Semakin lama berada di sana, River semakin yakin jika Shereena sama sekali tidak sesuai dengan tebakannya. Perempuan itu sangat berhati-hati meskipun ia tidak tahu siapa sebenarnya River Hartley di hadapannya sekarang.

"Kau yakin bisa menemukan pembunuhnya?"

"Kau meragukanku?"

"Aku akan ikut denganmu, tapi kau harus menemukan pembunuh itu dalam waktu satu bulan. Kau siap?"

Rasanya, River ingin sekali tertawa terbahak-bahak di sana. Untuk apa seorang manusia membuat negosiasi dengannya? Sedang pembunuh yang sedang Shereena cari berada tepat di hadapannya sekarang.

"Aku tidak keberatan, sebab aku sudah membuat perjanjian dengan kedua orang tuamu untuk menjagamu dari pembunuh itu.

"Baiklah. Aku akan ikut denganmu, tapi aku ingin pergi bersama pelayan pribadiku."

Seharusnya itu di luar kendali River. Sebab, tempat tinggal River memang sangat mewah dan besar. Berada di sebuah kaki gunung di mana di sisi kanan kirinya terdapat hutan lebat. Akan tetapi, tidak sembarangan manusia bisa melihat rumah besar miliknya.

Sekarang, demi mendapatkan Shereena Ruelle, River harus mengeluarkan kekuatannya untuk memanipulasi pelayan Shereena yang akan mengantarkan perempuan tersebut ke rumahnya.

Ini tidak berlaku untuk Shereena, sebab dia bisa melihat rumah mewah milik River tanpa harus dimanipulasi pikirannya oleh pria tersebut. River yakin, Shereena akan melihatnya. Sebab, hanya manusia-manusia yang terikat kontrak dengannya yang bisa melihat bagaimana megahnya rumah River Hartley di kaki gunung.

••••

River memimpin di sepanjang jalan. Marcellius di sampingnya terlihat khawatir. Pria itu takut jika di antara Shereena ada yang bisa melihat tempat tinggal mereka secara kasat mata setelah ditinggalkan. Padahal, River sudah mengatakannya kepada Marcellius berulang kali jika tempat mereka tidak akan terlihat setelah mereka keluar dari kawasan hutan.

"Apa yang akan kau lakukan nanti kepadanya, Tuan?"

"Tentu kita akan mengurungnya di dalam mansion. Dia tidak akan pernah bisa kabur dari sana. Bagaimana pun caranya."

River melajukan mobilnya sedikit cepat. Sementara di belakang mobilnya, pelayan Shereena mengikutinya. Bagaimana pun, mereka harus sampai sebelum tengah malam tiba.

Rumah besar River memiliki gerbang otomatis di mana saat mobil River baru saja sampai, gerbang tinggi tersebut dengan segera terbuka. Jika manusia menggunakan alat canggih, River berbeda. Dia memakai kekuatan energi untuk melakukannya.

"Rumahmu cukup luas. Aku tidak menyangka jika kau tinggal di tempat seperti ini, Tuan asing," ujar Shereena yang baru saja keluar dari dalam mobil yang ditumpanginya.

"Itu artinya, kedua orang tuamu tidak salah memilihku untuk menjadi wali sahmu, Nona."

Shereena menganggukkan kepalanya. Sedang paman Dirk sudah mengeluarkan sebuah koper berukuran sedang berisi pakaian agar Shereena bisa tenang selama ikut bersama pria asing tersebut.

"Aku membawa sedikit pakaian untuk tinggal di sini. Jika aku kekurangan, maka aku akan meminta pelayanku mengantarnya kembali ke rumah ini."

"Tidak perlu melakukan itu, Nona."

"Kenapa?"

"Aku sudah menyiapkan semuanya. Termasuk pakaian untukmu. Semuanya sudah siap. Meskipun kau datang bertelanjang ke rumahku, kau tetap akan aman. Semua sudah kusiapkan."

Bahkan sebelum aku menemui kedua orang tuamu untuk menagih jiwamu, Shereena. Batin River.

••••

Eh, kita sudah sampai di bagian 05 aja, ya.
Bagaimana sudah sejauh ini?
Nyaman, atau bosan? Wkwk

See you di bagian 06, ya.

See you, Asterlove.
See you, guys.



30 Juli 2024
🌸AsteriaJjung🌸

30 Juli 2024🌸AsteriaJjung🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FATE WITH THE DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang