08:00

3.3K 262 6
                                    




Sebuah ruangan gelap mengibaratkan tentang dunia yang tidak selalu menjadi seperti yang kita inginkan, ruangan gelap yang di temani dengan bau anyir dan lembab bercampur menjadi satu menyebabkan yang bau tak sedap, ruangan yang hanya di terangi oleh 1 cahaya lampu remang-remang menambah kesan mengerikan ketika masuk ke dalam ruangan tersebut.

Suara sepatu yang beradu langsung dengan lantai mampu memecahkan kesunyian di dalamnya,suara rintihan terdengar kala langkah kaki itu semakin mendekat dan terlihatlah seorang pria paruh baya tengah berdiri di bawah cahaya lampu yang sedikit redup.

" Lama tidak berjumpa kalian, apakah kalian sehat ? " Basa basi itu keluar dari mulut Marvin.

" T-tuan to-long lepaskan saya dan i-istri saya " Suara lirih itu terdengar,suara yang menggambarkan bagaimana keadaannya sekarang,badan penuh luka,darah yang sudah mengering,bahkan penuh memar di sekujur tubuh.

" Kenapa kalian ingin bebas humm ? Bukankah lebih enak berada di sini,makan kalian terjamin,kalian tidak perlu bekerja dan Kalian bisa tidur sepuas kalian " Ucap Marvin dengan memainkan pisau yang ada di tangannya.

" Tuan,j-jika memang anda tidak ingin membebaskan kami se-setidaknya biarkan saya dan suami untuk menemui putra kami untuk y-yang terakhir kalinya" Ujar sang istri dengan suara lemahnya.

" Kheh jangan berharap kalian bisa menemuinya,kalian tak pantas untuk melihatnya,He only belongs to the Edbert family and no one can touch him.

" Kami sudah sangat merindukannya tuan,sekali ini saja ijinkan kami untuk menemuinya " Mohon pria yang tengah terikat di kursi dengan sang istri.

Jlebb

" Sekali tidak tetap tidak,kalian tak berhak untuk melihatnya dengan mata kalian " Ujar dingin Marvin dengan menancapkan pisau yang dia pegang tadi ke paha pria itu.

" Arghhh a-ampun tuan sa-sakitt " Teriakan itu menggema ke seluruh ruangan.

" Tuan jangan sakiti suami saya lagi hikss,bunuh saja kami sekarang,tapi tolong jangan membuat putra kami terluka hikss " Pecah sudah tangisan wanita itu,dia tak tega mendengar ringisan kesakitan sang suami,lebih baik mereka di bunuh sekarang daripada harus di siksa lebih lama.

" As you requested, see you in hell " Setelah Marvin mengatakan itu terdengar 4 kali tembakan dan darah yang berterbangan membuat jas serta wajah Marvin terkena noda berbau anyir ituu.

" Urus mayat mereka, kuburan dengan layak " Perintah Marvin pada sang bodyguard.



Di kamar lain terlihat seorang pemuda yang tengah duduk bersama di Headboard kasur di temani oleh wanita cantik yang duduk di pinggir kasur dengan membawa sebuah mangkuk yang berisi Sup ayam.

" Baby makan dulu hmm,kamu dari kemarin belum makan lohh " Bujuk hauri pada sang putra.

" Aku tidak lapar mommy keluar saja " usir alster dengan menatap ke arah balkon kamar.

" Makan als jangan menguji kesabaran mommy " Geram hauri,dia bukanlah wanita yang panjang sabar apalagi jika itu berkaitan dengan putra keduanya.

" Mom i don't want to eat, so please leave me alone " Mohon alster pada sang mommy,dia masih sangat kesal dengan keluarganya ituu bahkan ia tengah menahan sakit karena luka di tubuhnya walaupun sudah di obati.

OBSESSION ? ( ALSTER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang