sepersekian waktu di jam dinding
aku tunggu jarumnya di detak tiga
di detak tiga pagi~tepat jarum
segala rasa berat di saraf otak
aku tukarkan
kepada cemas-cemas tubuh
kepada berkecamuk bunyi tangisan
kepada air panas di alis dua matakuaku kira hanya separuh dari tiga
sahaja ku perlukannamun ketika orang-orang pada di masjid
ketika air kolah di hujung sikumuka ku masih berselerak air mata
tubuhku masih terabai
selimut masih di atas lantailalu,
jumpa lagi di tiga pagi
YOU ARE READING
Tiga pagi
PoetryHanya sang pengagum hujan dan puisi. . Berhenti basahkan hati kau dengan air mata, sini aku keringkan dengan puisi.