10

52 6 0
                                    

uwaaa, ran kembaliii, ohh iyaa aku mau ganti sampul tapi belum ketemu, menurut kalian apakah diganti atau enggak kak?
ngak ngak ngak🦅🦅🦅hehehe, vote dan komen yaaa

.
.
.
.

"hahh-hahh tadii itu Ran mau ngapain nih anjirr" ucap Zidan

BRAK!! pintu di dobrak dengan keras oleh seekor pemuda tak lain dan tak bukan adalah Febri

"woi Zidan lu cabut gak ajak-ajak anjirr, ngapain juga lu di ruangan Ran"

"ga ada ngapa-ngapain, lagi ngebahas masalah kemarin bareng Ran" balas Zidan sambil mempertahankan kondisi ekspresi nya

"hmm, kalau gitu mana Ran nya"

"gua nampak dia keluar,kayaknya ke kamar mandi, ntar deh gua cariin, terus kok lu bisa tau gua kesini?"

"tadi gua nanya orang, katanya lihat lu di tarik Ran kesini" jawab Febri sekenanya kemudian ikut nimbrung diruangan Ran

"yowes mending ngadem sekalian nunggu jam pulang, gua malas di kelas"

"gas aja, mending Mabar epep"

********

sementara itu di toilet....

"huhh aku ngapain sih tadi" ucap Ran membasuh muka sesekali menepuk pipinya

"tadi dia gak bangun kan, semoga aja enggak" Ran terus bergumam sembari berjalan keluar dari toilet

matanya melihat sekeliling tempat, pandangannya fokus ketika menyadari ada seseorang yg mencoba memanjat tembok sekolah

kemudian dia berlari menuju tempat tersebut melihat almamater yg bukan dari sekolahnya "woi! lu siapa kesekolah ini!" ucapnya berteriak

"bisa jadi dia salah satu orang yg bikin adu domba waktu itu" ucap Ran dalam hati

orang tersebut melihat Ran berlari mulai buru-buru turun dan berlari menjauh dari sekolah diikuti oleh Ran yg dengan mudahnya melompat kemudian kembali mengejar penguntit sekolahnya

'uhh makanan sama permen aku jatuh' batin Ran meringis melihat permennya tergelatak tak bernyawa"

beberapa menit Ran terus mengejar orang tersebut, sedikit kesusahan akibat banyaknya gang yg membuat Ran kehilangan orang tersebut hingga kembali menemukannya berlari ke arah gang buntu

"hahaha keren-keren lu bisa kejar kami sampai sini sesuai dengan jabatan yg lu punya" ucapnya sambil tertawa

Ran merasa janggal dengan kata pemuda di depannya barusan "kami?"

"yaa,kami" setelah mengucapkan kata tersebut beberapa orang mulai berjalan dari belakang dan mengelilingi Ran "cuman menurut gua lu bodoh sampai ngejar kami sendiri"

Ran hanya menatap datar orang sekelilingnya 'hmmm mungkin kalau 1 atau 2 orang aku bisa lawan, tapi ini 5 orang' (Ran ini sabuk hitam taekwondo)

"hahh beraninya keroyokan"

"sialan lu, serang dia!" ucap pemuda tersebut dan saat itulah terjadi perkelahian

Ran dengan mudah menghindar sesekali balas memukul satu persatu dari mereka, tentunya Ran juga menerima beberapa pukulan dan energinya mulai terkuras habis, mana bisa 1 lawan 5 njir

"pegang tangannya!" ucap salah satu dari mereka memegang balok kayu, sebelum sempat menghindar beberapa orang menahan pergerakannya

'sial'

brakk!!

********

"Ehh?, kalian ngapain diruangan Ran?" tanya vino

"tadi ada urusan bentar, terus nunggu Ran ke kamar mandi, tapi kok lama jadi kami mau cari" jawab zidan

"ehh aku juga lagi cari dia ini udah 30 menit dari jam pulang, telfonnya juga gak di angkat" tanya vino mulai khawatir

"ayo cari dia, kita mencar, kalian cari di kelas dan lapangan gua cari di toilet tempat dia pergi tadii" mereka mengangguk dan mulai berpencar

'semoga aja gak kejadian' batin Zidan

********

"sialan! lu kemana sih Ran, gak biasanya lu ceroboh gini" Zidan terus mencari hingga matanya melihat beberapa permen berserakan di sisi tembok belakang sekolah dan beberapa bungkus makanan lain di luar tembok setelah Zidan memperhatikan dengan memanjat tembok

"gua yakin ini Ran, cuman dia yg bawa makanan sebanyak ini di kantongnya" setelah yakin Zidan menelfon Febri dan vino kemudian bertemu di luar sekolah (gerbang depan)

"gimana?" tanya Febri

"banyak permen jatuh di tembok belakang sekolah, aku yakin ini punya Ran" ucap Zidan menggenggam beberapa permen di tangannya

"bisa jadi dia lihat orang yg bolos terus kejar mereka kan?" tanya Febri lagi

"Ran gak mungkin gitu, dia gak mungkin ngejar sampai keluar sekolah, dia bakal langsung lapor kalau ada yg bolos" jawab vino

"berarti alasannya cuman satu" Zidan mulai berucap

"dia di culik" kemudian Zidan meremas permen yg di genggamnya marah

********

"jangan mikir yg enggak-enggak dulu, kita gak tau gimana" Febri menenangkan Zidan

"aku juga gak mau mikir gitu cuman Ran emang pernah di culik waktu SMP, kalau kejadian lagi gimana dong kak!" panik vino mengingat sejak dulu Ran emang langganan di culik

"kita lapor guru dulu kalau gitu, biar mereka bantu cari dan telfon polisi juga untuk ini"

"ahh ada juga orang yg bisa bantu kita buat cari Ran" ucap vino kemudian mencari ponselnya dan mulai menelfon seseorang

tut tut tut "haloo Pino kenapa?"

"kak! R-ran di hilang, kami gak tau dia dimana, aku t-takutnya dia di culik kayak dulu" ucap vino mulai sedikit terisak

"kakak kesana, kirim lokasi kalian jangan kemana-mana"

'tuk' suara telfon tertutup

Zidan dan Febri yg mendengar percakapan singkat tersebut hanya diam dan memperhatikan vino yg terisak mulai menangis kemudian membawanya ke pelukan Febri sembari menenangkan

"Pino gak mau Ran kenapa-napa"

"iyaa kita tunggu kakak kamu datang yaa" jawab Febri

Zidan hanya diam, pikirannya kacau 'semoga kamu gak kenapa-kenapa'



TBC

umm hehehe, sebenarnya ran gak sibuk cumann yaa gituu......

akhirnya konflik gess dah lama ga ketemu kalian, ran kangennn tataa

vote and komen ya ehek




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

keamanan sekolah (bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang