9

121 14 5
                                    

vote dan komennya ya kak.....
ohh iya, ran butuh ide!! pikiran ran cuman "besok makan apa ya" "nanti beli apa ya" dan lainnya jadi maap ya kakakku hehe(⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

.

.

.

"lu suka kan sama dia?"

"Aarghh!!" Zidan menelungkupkan kepalanya dibawah bantal  mengingat omongan Febri barusan

brakk

pintu dibuka cukup keras oleh seseorang wanita parubaya sebelum berlari melihat anak semata wayangnya "kamu kenapa teriak, ibu jadi panik ibu kira kamu kenapa-napa" ujar sang ibu, ohh iya kalian bisa panggil camer aku ini Diana okee

"ibu, ibu pernah suka orang enggak?" 

pertanyaan tersebut dihadiahi sebuah geplakan di kepala

"aduh! bu kenapa Zidan malah dipukul"

"gini deh, kalau misalnya ibu gak pernah jatuh cinta sama bapak mu,gimana caranya kami bisa nikah terus kamu lahir?" ucap sang ibu mengelus kepala Zidan yg sempat di pukulnya barusan

"ahh iya juga, jadi menurut ibu jatuh cinta itu kayak gimana?" tanya Zidan penasaran

"apanya yg gimana zidan, jatuh cinta ya suka sama orang, kamu kenapa pengen tau banget? lagi suka seseorang yaa?" tanya Diana

"cuman nanya doang bu, aku kan newbie, kali aja beneran suka orang jadi ada pengalaman" ucap Zidan

sang ibu hanya menghela nafas panjang "ibu gak masalah kalau misalnya kamu suka sama seseorang nak, cuman pilih-pilih siapa tau kamu ketemu yg cuek bikin kamu susah ngejarnya, dapat sakit hati doang" ucap Diana panjang lebar yg hanya di balas anggukkan oleh Zidan

Diana mulai berjalan keluar sebelum "Ohh dan juga, kalau misalnya udah ketemu bawa kesini yaa, ibu mau lihat calon mantu ibu" setelah itu dia berlari ke bawah

"Buu!!" kesal Zidan yg hanya dibalas ketawa oleh sang ibu

...............

besoknya murid-murid kembali seperti biasa, Ran yg memeriksa kelengkapan dan kerapian siswa, murid yg olahraga, ada yg kesurupan dikelas dan lainnya

"Hmmm, kenapa terlambat lagi?" tanya Ran kepada Zidan

"Begadang" jawab Zidan seadanya

"yaudah baris disana, aku mau panggil guru piket hari ini" ucap Ran menunjuk kearah barisan orang-orang yg terlambat

"iya" jawabnya lesu

...............

"jangan ulangi lagi, kembali ke kelas masing-masing" amanat terakhir guru BK sembari membubarkan barisan murid-murid terlambat termasuk Zidan

Zidan hanya berjalan lesu di koridor menuju kelasnya hingga seseorang memanggilnya

"kak"

Zidan menoleh dan mendapati Ran berada di dibelakangnya, sejak kapan? pikirnya

"kenapa?" tanya Zidan

Ran hanya diam dan mulai menarik Zidan pergi dari koridor

Zidan yg sudah biasa melihat sikap tersebut hanya bisa mengikuti dengan ngantuk

banyak pasang mata yg memperhatikan mereka berdua, hingga mereka tiba disebuah ruangan yg bertuliskan ruang keamanan dan mulai masuk kedalam sana

"kenapa kesini?"

Ran hanya duduk di sofa tanpa menjawab pertanyaan Zidan, kemudian mulai mengerjakan beberapa kertas-kertas

Zidan yg bingung mulai berjalan dan duduk di samping Ran

"Temannya kak Raja udah siuman jadi dia bilang ketemu dia pas pulang sekolah" ucap Ran

"Hahh, yaudah nanti pas pulang kita samperin, dah kan? bentar lagi jam pertama" jawab Zidan mulai berdiri, sedikit canggung tentunya mengingat kejadian yg sudah-sudah

"Hari ini kelas jamkos, guru dan OSIS lagi rapat soal classmeet" ucap Ran lagi

"hahh, yaudah tapi boleh tidur disini kan? gua ngantuk soalnya" pasrah Zidan, sedikit bingung mengapa Ran menahannya

"hmmm" mendengar hal tersebut Zidan mulai berbaring di salah satu sofa dibelakang Ran (jadi maksudnya Ran di lantai dan Zidan di sofa belakang Ran), sesekali mengamati objek pikiran dia belakangan ini dan akhirnya memutuskan untuk tidur

setengah jam berlalu, Ran sudah hampir menyelesaikan semua tugasnya dan mulai merentangkan kedua tangannya kemudian melihat kebelakang badannya tepat dimana Zidan tertidur

penasaran,Ran mendekat dan melihat Zidan yg tertidur lelap, memperhatikan setiap inci wajah Zidan yg kalau boleh jujur sedikit tampan,entah dorongan dari mana tangannya mulai menekan dan mencubit pipi Zidan sesekali bergumam kecil "tidur pun mukanya tetap ngeselin"

tangannya masih terus mencubit sesekali tertawa kecil melihat Zidan terganggu olehnya "udah diginiin aja gak bangun"nah untuk kesekian dorongan lainnya Ran mendekatkan wajahnya dengan wajah Zidan, sangat dekat bahkan nafas Zidan bisa di rasakan diwajahnya Ran

sekitar 1cm untuk terjadi kecupan Ran tersadar dan menjauhi mukanya dari Zidan, menggelengkan kepalanya meratapi keanehan yg terjadi kepadanya "aku kenapa" dan kemudian pergi ke WC untuk mencuci mukanya

pintu tertutup, tanpa Ran sadari,sedari awal dia mencubit pipi Zidan, Zidan sudah terbangun hanya saja tidak ingin langsung membuka matanya, dia hanya diam menikmati sentuhan lembut tangan Ran, sedikit bingung dengan perubahan sifatnya Ran yg berbeda dari biasanya dan dilain sisi gemas dengan gumaman yg dilontarkan oleh anak tersebut, mungkin masih banyak hal yg disembunyikan Ran yg membuat Zidan penasaran

saat sedang memikirkan hal tersebut, Zidan merasakan sebuah hembusan nafas yg menerpa wajahnya, jantungnya berdegup tak karuan, dia berinisiatif membuka matanya namun hembusan nafas tersebut keburu menghilang

Zidan membuka matanya,wajahnya memerah dan jantungnya tidak berhenti berdegup kencang  "t-tadi itu apa?"



TBC
huhuhu udah berapa lama gak lanjutkan ini cerita, maafff ran sibuk banget, ini aja tulis segini dibantu Idan, makasih juga buat 2k lebih yg baca hahaha gak nyangka anjay
ಥ⁠‿⁠ಥ

keamanan sekolah (bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang