Satu hari sebelum pernikahan Alana dan Galih, tepatnya hari jumat, Zeyden Lelaki bernama lengkap Zeyden Edsel Alexandra, ia tengah mengadakan rapat di kantornya.
"Desain apaan ini, kalian saya rekrut dengan gaji yang besar cuma bisa ngedesain sampah seperti ini" Zeyden melemparkan map yang ia pegang ke atas meja dengan kasar,
"Kalian semua mau bikin perusahan yang susah payah saya bangun bangkrut begitu saja ia, Perbaiki sekarang juga, saya tidak mau melihat sampah lagi"
Dengan wajahnya yang datar, Zeyden pegi meninggalkan ruangan rapat.... pria ini dia memiliki mata yang kecil Namun tatapan tajamnya begitu tajam seperti Singa.
"Ada apa dengannya sebenarnya, bos tidak pernah seemosional ini sebelumnya"
"Semenjak sekertarisnya cuti jadi emosian emang"
"Lo nyadar juga ya, gue fikir juga semenjak sekertarisnya cuti emang pak bos aneh"
"Sudah lah, ayo kerja lagi dari pada dapat amukan lagi dari bos"
Kepergian Zeyden di susul oleh Asistantnya hingga ke ruangan kerja Zeyden, Zeyden menyenderkan pungungnya di kursi kerjanya, tapanya melihat plafon ruangan.
"Alana apa saya sudah tak memiliki kesempatan untuk memiliki kamu" gumamnya "Kenapa kamu memilih lelaki bajingan itu Alana"
Ucapanya tentu di dengar oleh Asistant yang dari tadi terus mengikuti dirinya "Bos kenapa tidak anda susul aja sekertaris Alana lalu batalkan pernikahannya"
Zeyden menatap Asistentnya dengan tajam, membuat Asistentnya merasa ngeri, lalu Asistanya membuat tangan yang menutup mulutnya dan menguncinya.
"Keluar kamu dari ruangan saya"
"Bos ini kesempatan terakhir anda, hentikan pernikahanya, jangan mau kalah bos rebut kembali bos, masa ngurus persahan bisa, naklukin cewe gak bisa"
"Keluar....." Zeyden melemparkan map yang ada di meja ke arah Asistanya. "Bulan ini kamu tidak akan saya kasih bonus"
"Dasar bos pelit, bulan ini kasbon deh buat bayar cicilan" gumam Asistant
"Saya dengar ucapan kamu, saya akan potong gajih kamu 3 bulan kedepan"
"Jangan dong bos, kalau dipotong nanti saya bayar cicilan gimana"
"Bukan urusan saya, keluar kamu"
"Bos jangan gitu dong"
"Kalau gak mau keluar, pot kaca ini akan mendarat di kepala kamu"
Xabiru, pria yang saat ini menjadi Asistant Zeyden, ia tengak kebingungan mencari cara untuk mengembalikan mood bosnya yang berantakan, "Gak bisa biarin dia motong gaji gue seenaknya aja mana gak di kasih bonus lagi"
Zeyden meraih jas berwarna hitam miliknya, ia berjalan dengan cepat menuju tempat parkir dimana mobilnya berada....
"Bos mau kemana" Teriak Asistent Xabiru. Namun Zeyden tak menghiraukan teriakan Asistantnya