1.

969 77 9
                                    

Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno.
Menjadi kuli, untuk bertahan hidup di kota metropolitan yang keras.

Menjadi kuli, untuk bertahan hidup di kota metropolitan yang keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Renjun.
Arsitek yang sukses di usianya yang tergolong muda.

Satu kebohongan yang Jeno percayai semasa hidupnya, "Aku mencintaimu. Meski kamu bukan siapa-siapa, Jeno." perkataannya, begitu meyakinkan. Membuat Jeno memiliki harapan untuk ia taruh pada Si lelaki Maret.

Renjun. Seseorang yang tidak pernah Jeno bayangkan akan menghiasi hari-harinya. Bahkan dalam mimpinya, Jeno tidak pernah berani untuk berfikir jika Renjun akan mengenali dirinya.

Jeno hanyalah kuli bangunan. Upah yang ia dapat, bahkan tidak dapat menutupi hutang-hutang yang Ayahnya tinggalkan. Hidupnya terlanjur sulit setelah kepergian kedua orang tuanya. Di kota metropolitan yang kejam ini, Jeno harus berjuang lebih keras.

Hari itu, hari dimana upacara pembukaan untuk dimulainya pembangunan proyek Rumah Sakit. Petinggi perusahaan konstruksi di mana Jeno bekerja, hadir untuk meresmikan. Begitu pula dengan Arsitek yang bertanggungjawab atas bangunan yang akan Jeno kerjakan bersama ratusan rekannya, hadir untuk memberikan penjelasan singkat.

Itu kali pertama Jeno melihat Renjun. Kekaguman Jeno tidak dapat disembunyikan. Rekan Jeno sampai menepuk pundaknya karna hal itu, "Perhatikan apa yang dibicarakan, bukan memperhatikan wajah yang sedang berbicara."

Tidak bisa, Renjun jelas saja mengagumkan. Dengan tangan kemeja yang ia lipat hingga siku, gulungan kertas kalkir yang ia pegang, dan safety helmet yang ia kenakan, Renjun tampak terlihat sempurna tanpa celah. Jeno kagum, tentu saja. Karna dalam lubuk hatinya, ia ingin seperti Renjun. Menjadi Arsitek yang sukses di usia muda.

Sayangnya, Jeno hanya bisa menjadikan Renjun sebagai teladan yang ia jadikan sebagai acuan. Bakat Jeno dalam menggambar dan membuat sketsa bangunan tentu tidak akan pernah bisa membuatnya terlihat seperti Renjun, tanpa mengenyam pendidikan formal. Jeno hanya berani berkhayal untuk menjadi seorang Arsitek. Sebab dirinya terlalu miskin untuk mewujudkan cita-cita yang ia miliki.

He's A Liar [Renno] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang