will shine

78 15 0
                                    

Jay dan Jungwon sering bertukar pesan. Walaupun di sekolah mereka tidak pernah menyapa, Jungwon akan selalu cepat menjawab chat dari Jay--bukan sesuatu yang spesial, karena ia memang tipe fast respon kalau di chat.

Jungwon tidak pernah memberi kabar duluan. Bahkan, ia pernah mengabaikan Jay. Tapi, esoknya Jay mengirimkan pesan lagi pada Jungwon.

Begitu terus sampai salah satu temannya menyadari Jungwon yang terkadang melirik ponselnya sesekali di tengah mereka berbicara. Bukan hal yang langka memang, tapi biasanya Jungwon bermain ponsel lama, walaupun hanya scroll media sosial. Namun, kali ini Jungwon hanya menghidupkan ponsel, menggeser layar, dan dimatikan kembali.

Mereka sedang berada di depan perpustakaan, sudah tidak aneh lagi kalau yang sering duduk di sana adalah anak XII IPS 3.

"Ngapain, sih, lo nyala matiin ponsel lo kek gitu?"

Jungwon menghela napas panjang. Setelah dipikir-pikir iya juga, ya. Ngapain ia nyala sama matiin ponselnya begitu?

"Kagak tau gue juga."

Jawaban dari Jungwon membuat teman-temannya mengernyit bingung.

"Nunggu chat dari hts-annya kali."

Jungwon menatap temannya sengit. Ia mengubah topik pada Juan yang sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Jangan kelewatan sama cewek lo, Juan."

Juan yang merasa namanya disebut mengalihkan perhatian dari ponsel--yang menampilkan layar chat sama ayang, ke arah Jungwon.

Juan menghela napas berat ketika ia kena ceramah lagi sama Jungwon, "iya, Bang."

Juan pacarannya agak ekstrim buat Jungwon. Masalahnya, pacar Juan ini cewek. Mereka sering berduaan di ruang sepi. Jungwon khawatir adiknya akan berbuat sesuatu yang tidak pantas. Nafsu bisa datang kapan saja, tidak mengenal waktu.

"Tapi, seenggaknya gue ngasih kepastian sama dia, gak kayak lo. "

Jungwon mengernyit tak suka, sedangkan Juan terkekeh disusul teman-temannya yang lain. Yah ... tidak salah juga dengan yang Juan ucapkan. Ia mungkin tengah menggantung perasaan seseorang sampai saat ini.

"Gue balik ke kelas, mau tidur," setelah mengucapkan itu, Jungwon beranjak dari duduk, berjalan menjauh dari Juan dan teman-temannya.

Juan dan teman-temannya hanya menggeleng dan membiarkan Jungwon pergi. Jungwon berjalan dengan raut wajah tanpa ekspresi, pandangannya ia luruskan ke depan dan mendapati Jay juga sedang berjalan ke arahnya.

Jay sama seperti Jungwon--berjalan dengan arah pandang lurus ke depan dan wajahnya yang tanpa ekspresi.

Mereka melewati satu sama lain tanpa sedikitpun melirik seperti tidak pernah mengenal.

Kalau Jungwon bertingkah layaknya mereka adalah orang asing, maka Jay pun akan melakukan hal yang sama.

Sesampainya di kelas, Jungwon berjalan ke arah belakang. Ia bergabung dengan temannya yang sudah terlelap dalam mimpi. Baru saja ingin memejamkan mata, ponsel Jungwon bergetar. Ia menggeser layarnya, melihat notifikasi chat dari Jay.

Jungwon membuka room chat-nya dengan Jay. Dia mengirimkan sebuah foto yang Jungwon ingat itu adalah fotonya setahun yang lalu.

 Dia mengirimkan sebuah foto yang Jungwon ingat itu adalah fotonya setahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Light [wonjay] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang