melody 8 | facing reality

419 90 9
                                    

Happu reading:)

_______________

melody #8

July 22, 2024
_______________

Jennie tidak henti mendapat ‘cie-cie’ setiap kali berjalan melewati siswi kelas tiga. Hampir 70% siswi di kelas tiga dari kedua divisi mengenal Jennie dan mereka tampaknya sangat suka menggodanya karena kejadian saat pembukaan semester tadi, soal Lisa yang mendedikasikan musik buatan gadis itu untuknya. Jennie tidak menyangka Lisa bakal berbuat begitu, pun ia tak tahu sejak kapan Lisa membuatnya. Sebab dedikasi tersebut juga Jennie jadi berpikir, apakah Lisa sedang berusaha mengutarakan perasaannya?

“Lisa kayaknya dah mulai naksir lo deh.” Jisoo yang berjalan di sampingnya berujar.

“Gue belum ngelakuin apa-apa buat dia, ya kali naksir.”

“Lo belum kenal Lisa sampe kelas dua akhir, tapi naksir dia juga.”

Jennie langsung diam dilempari fakta ke mukanya oleh Jisoo. Memang benar, tetapi ia memiliki alasan kenapa belum kenal Lisa dan sudah naksir. Itu karena permainan pianonya di panggung saat penerimaan siswi dulu dan sejak waktu itu kepalanya tak berhenti berpikir soal Lisa, matanya selalu berusaha mencari keberadaan Lisa, dan rencana-rencananya tidak ketinggalan memuat Lisa di dalamnya. Di samping alasan itu, sebenarnya Jennie lebih penasaran kenapa dulu siswi yang baru diterima sekolah langsung bisa tampil.

“Dulu kenapa Lisa bisa tampil di pembukaan, ya? Bukannya kalo tampil gitu biasanya dari kelas dua atau tiga?” tanyanya ke Jisoo siapa tahu bisa mendapat jawaban.

“Nggak tau juga, sih. Kalo sekolah sebesar ini sampe kasih izin kelas satu tampil di acara pembukaan, bahkan beberapa pelatih ekskul mohon-mohon supaya mau dibantuin, gue rasa Lisa punya talenta yang luar biasa di mata mereka? Tapi masalahnya yang tampil di pembukaan itu masih misteri, dari mana sekolah tahu Lisa main piano?” jawab Jisoo balik bertanya. “Kenapa lo nggak coba tanya sendiri? Tuh anaknya mendadak jadi artis.” Jisoo menuding lewat gerakan dagu.

Geez, langsung star syndrome dia,” komentar Jennie mengawasi Lisa yang dikerubungi anak-anak dari kelas satu.

Namun, di tengah banyaknya gadis yang mengerumuninya, mata Lisa hanya jatuh pada Jennie.

“Juliet!” panggilnya melambaikan tangan. “Udah dulu, ya, girls. Bye-bye,” pamit Lisa buru-buru lari menghampiri Jennie.

Siswi-siswi tadi menatap Jennie dari kejauhan, tatapan mereka beragam: ada yang penasaran, ada yang tidak terlihat karena minus, dan ada yang tajam juga. Jennie jadi kikuk sendiri.

“Hai, Lisa.”

“Kamu kenapa kaku gitu?”

“Kaku gimana?”

“Itu nyapa aku kaku banget. Biasanya juga, ‘Hai, sayang.’ sambil cipika-cipiki.”

Ketika pipi Jennie memerah malu, Jisoo di sampingnya menepuk tangan tertawa keras. Suaranya mengundang perhatian, apalagi saat Lisa juga ikut mentertawai Jennie.

“Lisa apaan, sih?!” gerutu Jennie mendorong dada Lisa malu-malu.

Lisa terkikik gemas menyaksikan Jennie yang salah tingkah. “Nanti kamu pulang jam berapa?”

melodic muse ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang