1| Peduli dengan penjaga

20 4 0
                                    

(Flashback)

(suara hujan di hutan yang lebat saat malam hari, hujan yg deras membuat suasana dingin, hotaka yang lemas bersenderan di sebuah pohon lebat tubuhnya di penuhi luka)
Hotaka:hujan yang begitu deras
Hotaka:ku pikir aku akan berahir seperti ini......
(kedinginan hotaka mulai memejamkan mata, dia pikir ini akan menjadi akhir dari segalanya...)
??????: hey siapa di sana
*suara langkah kaki*
??????: ya ampun anak yg malang,tolong bertahan aku akan membawa mu ketempat yang hangat.
*mengendong hotaka, dan berlari kesuatu tempat hangat, hujan begitu lebat menghalau pandangan sampai akhirnya terlihat sebuah cahaya kecil *

(sesampainya di tempat yang ternyata itu sebuah rumah,
?????? mengedor pintu)
TOK TOK TOK
?????? : felx buka pintunya ini aku rafael

(suara pintu terbuka)
Felx:a
(rafael menerobos masuk berlari ke perapian )
Felx: ada apa kau terlihat panik
*sambil memberi selimut*
Rafael: anak ini dia hampir mati kedinginan,aku panik dan membawanya ke mari, dan tubuhnya di penuhi luka
Rafael: tolong ambilkan obat-obatan di kamar ku
*mendengar itu felx berdiri pergi mengambil obat-obatan, dan kembali membawa obat dan air hangat*

( TAK TAK TAK)
Felx: dari mana kau menemukan anak itu *sambil memberi kotak obat*
Rafael: kau tau saat aku pergi ke desa mencari bahan makanan ketika di tengah jalan pulang hujan jadi aku berjalan sedikit lambat dan samar-samar aku melihat seperti ada orang di salah satu pohon aiu pergi menghampirinya dan menemukan anak ini yang hampir mati, mungkin jika aku tidak menemukannya dia sudah tidak selamat.
Rafael: sudahlah jangan banyak bertanya bantu aku mengobati anak ini.
(rafael membuka baju hotaka) yang basah terkena hujan
(rafael yang sedang mengolesi obat pun melihat ada tanda aneh di pinggang hotaka)
Rafael: felx kau tau ini tanda apa atau ini hanya bekas luka
(felx yang mendengar itu seketika melihat ke arah tanda itu)

Felx:itu terlihat seperti tanda gakes
( tanda yang diberikan oleh para penjaga tingkat atas yang sangat kuat mereka memberikan itu sebagai tanda bahwa mereka ingin menjadi penjaga dari pemilik tanda itu dan ingin pemilik tanda itu menjadi tuan mereka dan hanya di miliki 1 orang di mana yang mempunyai tanda ini memiliki darah yang tidak biasa jika ada orang yang meminum darah pemilik tanda gakes dia akan menjadi kuat mau itu avegicwer atau manuisa biasa )
Rafael: maksudmu ini tanda yang legenda itu.

Felx:ya itu benar
Rafael: bagaimana dia bisa mendapatkan tanda itu apa mungkin para penjaga mengenalnya?
Felx: kemungkinan besar itu benar mungkin dia rengkarnasi atau semacamnya
Rafael: hahh apa kita panggil para penjaga itu
Felx: boleh saja, tapi untuk sekarang 1 penjaga aja dulu yg menjaganya saat ini, dia masih terlalu kecil untuk menghadapi mereka semua.
Rafael:benar juga, akan ku suruh penjaga ke 4 yang akan menjaganya dan aku akan memberikan anak itu gelang agar dia tidak bisa melihat penjaga lainnya

(Gelang yang berwarna hitam yang di kelilingi dengan manik-manik aksesoris berwarna coklat, gelang itu berfungsi agar para penjaga tidak menunjukkan wujud mereka kepada tuannya )

tanpa disadari hotaka mulai membuka mata dan melihat sekitar,rafael yang melihat itu

Rafael: nak kau sudah bangun , kau sepertinya tidak punya rumah dan tujuan, kau boleh tinggal di sini selama yang kau mau.

(End flashback)


(Pagi hari di hari yang cerah hotaka yang sedang memasak sup kentang )
Hotaka: aromanya harum, hah sudah ku duga aku memang jago dalam memasak *bangga* Keliatannya ini udah matang
*mematikan kompor*
hotaka manaruh sup kentang panas di meja dan beberapa makanan lainnya
Hotaka: Sakaaa kau sudah bangun?
( Saka Penjaga ke 4)
Aku memasakkan mu makanan kesukaan mu...
Saka cepat kemari
*tidak ada jawaban dari saka*
Yaampun orang itu dimana dia
*berjalan menuju kamar*
Sakaa apa kau masih tertidur?
*membuka pintu dan melihat ke arah tempat tidur dimana hotaka melihat ke arah saka yang masih tertidur*
Takh tak takh
*duduk*
Bajingan ini merepotkan,
Harus nya penjaga yg melayani tuannya.
Hotaka: Jika kau bukan penjaga ku aku tidak akan repot" membangunkan dan membuat makanan untuk mu.
*menatap wajah saka*

tapi di lihat"
Dia terlihat tampan meski sedang tertidur, bahkan bulu mata yang indah dan kulit putih seperti salju.
Haahh dia memiliki itu semua, aku merasa dunia ini tidak adil.

[Menatap saka]

Hotaka: ..aku merasa kesal melihat wajahnya yang begitu tampan..
Baiklah jika kau tidak mau bangun, aku harus melakukan ini.....
PHAAAkkkkk
*menampar saka*
*terbangun kerena kesakitan*

Saka: HAHH, KENAPA KAU MENAMPARKU??

Hotaka: dasar bajingan apa kau tidak tau jam berapa ini.
aku dari tadi memanggilmu untuk makan, sudahlah kau seharusnya bersyukur karena kau beruntung mempunyai tuan yang mau memasakkan mu makanan
Hotaka: cepat ke dapur
*saka hanya diam tidak bisa melawan*

*mereka bersama berjalan ke dapur*
Tak tak takh

*saka melihat ada banyak hidangan yang lezat di meja dan saat melihat ada sup kentang*

Saka: tumben kau membuat sup kentang, biasanya aku harus memohon dulu baru di buatin

Hotaka: aku lagi mau makan sup kentang *berbohong* ( aslinya hotaka membuat sup kentang agar dia terlihat menjadi tuan yg peduli kepada penjaga nya )

Saka: *senyum* kau membuat ini karena peduli pada penjagamu ini kan.. tidak usah malu, aku tau penjagamu ini emang hebat
.
.
.
Hotaka: RAFAELLL, saka mengatakan hal yang menggerikan lagi,
( dari dulu Saka sering mengatakan bahwa dia sudah menunggu cukup lama untuk bertemu denganku karena itu dia sering berkata "tuanku aku merindukanmu" "tuanku aku menyayangimu")

Rafael yang sedang duduk di halaman depan mendengar teriakan itu
Rafael: ya ampuuunnn, kalian sama sekali tidak berubah dari dulu, hotaka itu hal yg biasa untuk di tanyakan
Hotaka: menurut kalian itu memang hal biasa tapi menurut ku tidak
Saka: ayo lah aku hanya mengatakan, aku menyayangimu sebagai tuanku, kau tau.
Hotaka: sayang sekali karena aku tidak menyayangimu..
Saka:
.
.
.
.
(Tiba-tiba dari arah jalan yang di kelilingi pohon lebat terlihat wanita cantik)
Suzune: kayaknya aku mengganggu
*berjalan menghampiri mereka*
Rafael: ya kau mengganggu silahkan pergi.. kau tidak di butuhkan di sini

Suzune: eeehh .......

Suzune: BERANI BERANI NYA KAU BERKATA BEGITU KE DIRIKU
Rafael: hanya becanda, ada apa kau jauh" datang kemari

Suzune: ekhemm ekhem..aku datang untuk memberi sesuatu, tapi sebelum itu, siapa yang ada di belakang mu dia melihat ku wajahnya memerah ku pikir itu mirip dengan tomat yang ku bawa.

Hotaka: eehh... tidak bukan apa-apa Bibi
( hotaka tersipu malu kerena dari dulu dia menyukai suzune)
*Suzune yang dengar itu sedikit tertawa*
Suzune: oh ya, selain membawa beberapa tomat aku juga mau memberi tau jika aku akan menikah dan aku mengundang kalian.
Rafael: ... KAU BAHKAN TIDAK MEMBERI TAUKU SIAPA ORANGNYA DAN SEKARANG KAU BILANG AKAN MENIKAH?? BAHKAN KAU TIDAK BILANG SEDANG DEKAT DENGAN PRIA LAIN APA PERSAHABATAN KITA TIDAK BERHARGA BAGIMU
Suzune: aa..maaf aku lupa untuk nyeritain lagi pula calon suamiku kami belum lama kenal
Rafael: kau belum lama kenal denganya dan langsung menerima lamarannya apa kau bodoh, kau tidak berpikir dia ada rencana jahat?
Suzune: tidak, lagi pula kalo dia punya rencana jahat memangnya dia bisa mengalahkanku kau lupa seberapa kuatnya diriku ini.
Rafael: haahh kau ini, terima kasih untuk tomatnya dan aku terkejut kau tiba-tiba akan menikah, aku ikut senang, selamat atas pernikahanmu .
Suzune: tentu saja, akhirnya ini yang ku tunggu, rafael kau tidak akan menikah kan jadi setidaknya kau bisa melihat temanmu ini menikah .
*suzune menaruh keranjang tomat itu di dekat rafael*
Suzune: itu saja aku tidak bisa lama-lama ada banyak hal yang harus ku persiapkan, sampai jumpaaa.
*melambaikan tangan dan Berjalan pergi*
Rafael dan hotaka: ......

hotaka merasa hatinya di hantam batu seketika saat mendengar berita itu

Hotaka: pa, apa kau pikir pasangan suzune akan sanggup menghadapi nya .....
Rafael: aku tidak yakin..

Taking care of you is our promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang