👸🏻 : "Aku tidak tau apa yang sedang terjadi, tapi perlahan, aku menyadarinya. Aku ingin kembali karena ini bukan tempatku."
🤴🏼 : "Aku bahagia saat kau kembali, meskipun tidak sama seperti sebalumnya. Aku tidak ingin menangisi kepergianmu lagi."
...
Natsu membawa Hinata ke rumah sakit Senju, salah satu rumah sakit yang menyediakan asuransi untuk para aktor. Dia mengurus administrasi Hinata setelah memastikan Hinata masuk ke ruang IGD.
Mungkin Hinata akan menjalani beberapa perawatan mengingat tusukan headpiecenya itu merobek kulit kepala begitu panjang, untung saja tidak sampai menusuk, ternyata hanya merobek.
Rambut Hinata terpaksa dipotong pada bagian kepala yang luka itu, dibotak agar memudahkan proses penanganan, dibersihkan agar tidak infeksi, lalu dijahit. Hinata masih memejamkan mata saat pipi dan pelipisnya yang tergores diolesi salep.
Natsu menunggu diluar dengan begitu cemas. Dia banyak berdoa agar Hinata tidak memiliki luka serius, berdoa agar Hinata cepat sadar, berdoa agar semuanya berjalan dengan lancar.
...
Hinata sudah di bawa keruang rawat VVIP lantai 12. Ruang rawat yang begitu besar itu bahkan sangat mewah, rasanya seperti di hotel. Gadis itu dipasangi infus, terdapat perban dikepalanya.
Natsu senantiasa menunggu Hinata, duduk disofa, berselonjor kaki. Wanita itu sungguh lelah, berlari naik turun mengurusi administrasi artisnya itu. Dia mengetikkan pesan kepada asisten agar dikirimkan beberapa baju ganti.
Wanita itu menuju kamar mandi, membersihkan diri, bersiap istirahat. Namun saat dia hendak duduk di sofa, sebuah ketukan di pintu membuatnya menoleh, beberapa saat setelah itu pintu terbuka, menampakkan seorang wanita cantik bersurai merah muda.
"Selamat malam"
"Maaf, saya hanya akan mengechek nona Hinata saja" Dokter sakura tersenyum.
Natsu mengangguk. "Maaf, ku kira luka Hinata tidak separah itu, tapi kenapa belum sadar juga?"
Dokter Sakura menatap Natsu. "ah, tidak apa-apa. Itu hanya efek dari bius yang kami suntikkan tadi"
Pagi harinya, Natsu melakukan rapat dengan tim produser drama yang dibintangi oleh Hinata. Mereka berada di gedung agensi tempat Hinata bernaung.
"Apakah Hinata sudah dapat dipastikan bisa sembuh dalam waktu dekat?" sang produser membuka suara.
Natsu mengangguk. "Benar, saya bisa menjaminnya"
Salah satu pihak pensponsor ikut angkat suara. "Maaf, jika boleh tau, seperti apa kondisi Hyuga Hinata?"
"Sebagaimana resum yang telah kami terima, bahwa aktris Hyuga Hinata mengelami luka robek di kepalanya, namun tidak sampai fatal. Lalu beberapa goresan di pelipis dan pipi. Dokter mengatakan penyembuhan dan pemulihan luka itu bisa dilakukan paling lambat 2 minggu" tegas Natsu.
"Baiklah kita nanti akan memastikan keadaan aktris Hyuga Hinata secara langsung" sang produser kemudian mengakhiri rapat itu.
...
Natsu begitu paham dengan rapat tadi, sang produser memang harus memastikan bahwa para artis yang akan membintangi drama ini benar-benar siap.
Selain itu seorang produser juga harus meyakinkan pensponsor yang menjadi donatur untuk tetap mempercayai bahwa perilisan drama ini akan menguntungkan satu sam lain.
Dengan adanya rapat demikian itu bertujuan untuk menciptakan keterbukaan, baik dari manager artis, produser film dan beberapa tim sukses lain guna meyakinkan bahwa proyek yang akan digarap itu sukses.
Karena mungkin drama kali ini sudah sangat ditunggu oleh para penggemar Hyuga Hinata. Sedangkan jika Hinata tidak jadi bereperan dalam drama ini, dapat dipastikan rattingnya tidak akan tinggi sehingga merugikan pihak produksi dan pensponsor.
...
Beberapa perawat memasuki ruang rawat Hinata, membawa troli berisi bubur dan beberapa alat untuk membersihkan luka gadis itu.
Mereka masih sibuk membersihkan luka dikepala Hinata, mengolesinya lagi dengan obat lalu mengganti perbannya dengan yang baru. mereka juga membersihkan wajah Hinata lalu mengolesi goresan di pipi dan pelipis gadis itu menggunakan salep.
Para perawat segera meninggalkan tempat setelah pekerjaannya selesai.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
