8. Curiga?

516 103 7
                                    


 Enjoy!

Ke esokan harinya.

Entah mengapa, Nina merasa tak tenang setelah mengetahui bahwa Kimmy menyukai Zio. Ia bisa tau karna Nala yang memberi tahu dirinya.

Memang, ini tak ada sangkut pautnya dengan Nina. Tapi, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Erine dan Zio?

Nina mengajak Nala untuk bertemu sore ini di cafe setelah ia pulang dari sekolahnya untuk memastikan kebenarannya.

Memang hari ini adalah hari libur, namun Nina mendapatkan tugas kelompok yang belum ia kerjakan bersama temannya. Sehingga mengharuskan dirinya untuk datang ke sekolah untuk mengerjakan tugas kelompoknya itu. Jika bertanya mengapa tidak di rumah ... Ia sendiri tak tahu.

Oh, ya. Erine sama sekali belum mengetahui tentang Kimmy yang memberi surat pada Zio. Karna Nina yang memilih untuk merahasiakannya dan juga dirinya memberi tahu pada Zio untuk diam tak usah memberi tahu Erine soal apa yang terjadi pada Zio dan Kimmy.

Zio sudah tentu hanya mengangguk patuh, jika Zio melawan, bukan kah dirinya berarti melawan Erine juga? Pemikiran yang lucu.

16:42

Terlihat seorang gadis yang tengah duduk di salah satu meja cafe sembari memainkan handphonenya. Nina. Gadis itu adalah Nina. Sudah hampir setengah jam dirinya menunggu kedatangan Nala disana.

Nina sengaja memilih outdoor karna ia ingin menikmati angin di sore hari sambil di temani oleh secangkir teh hangat.

"Nina!" panggil seseorang dari jarak jauh. Sang empu menoleh, dan dugaannya benar. Tak lain dan tak bukan yang memanggilnya adalah Nala. Dahi Nina mengerut, tatapan tajam dari dirinya yang ia arahkan ke Nala.

Nala menghampiri Nina, mengatur nafasnya yang kembang kempis, rambutnya berantakan, bajunya sedikit lucek. "dari mana lu?" tanya Nina dengan tatapan mengintrogasi.

Nala langsung mendudukan bokongnya di kursi. Posisi mereka berdua kini berhadap hadapan. "Sorry, Na. Macet banget tadi jalan, mana ga ada tempat parkir lagi, jadi gue markir motor rada jauh,"

Nina hanya membalasnya dengan helaan nafas. "To the point aja. Yang lo bilang kemaren, itu bener?"

Nala mengangguk, "emangnya kenapa?" tanya Nala. Nina mengulum bibirnya sejenak. "Apa yang bakal Kimmy lakuin sama, Zio?" Nala mengangkat satu alisnya heran.

"Kamu suka sama, Zio?" pertanyaan yang Nala lontarkan barusan untuk Nina membuat Nina langsung memasang wajahnya datar. "Dia adek gue, gila. Gak usah ngalihin pertanyaan gue, lah,"

Tak apa, lah. Sekali sekali berbohong.

Nala menggaruk tengkuknya, "aku bahkan baru tau kalo kamu punya adek. Kalo soal apa yang bakalan Kimmy lakuin aku juga gatau. Kenapa kamu ga tanya langsung ke dia?"

Nina memutar bola matanya malas. "Moh."

Sebenarnya, ada alasan lain untuk Nina menanyakan hal tersebut pada Nala. Selain karna takut terjadi sesuatu pada Erine dan Zio, dirinya mengetahui betapa kejinya Kimmy jika dirinya tak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

Itu juga salah satu alasan mengapa ia membawa Zio agar berjalan lebih cepat ketika keduanya bertemu dengan Kimmy kemarin.






"Zio," panggil Erine yang baru saja menuruni tangga. Zio yang sedari tadi menonton televisi langsung menoleh pada Erine.

"Kenapa, kak?" sahut Zio.

Erine sedikit tertegun kala melihat Zio yang menggunakan pakaian celana tidur pendek berwarna hitam, dengan hoodie berlengan pendek membuat dirinya terlihat semakin tampan.

fell in love with you, oline?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang