21

224 20 1
                                    

"Dari mana lo?" Soonyoung dan Mingyu sampai di rumah bersamaan.

"Rumah kak wonu"

"Dia keterima?" Mingyu menggeleng kepalanya.Soonyoung merasa bersyukur karena Wonwoo tak keterima karena kalau ia keterima bisa jadi topik ini bisa menyingungnya nanti di meja makan.

"Oh ga kaget sih"

Soonyoung mau masuk ke rumah tapi terhenti dengan ucapan Mingyu.

"Kalau kita diposisi kak wonu,kita bakalan gimana ya kak?"

"Entah kalau gue jelas di marahin,lo kan enak beban lo ga ada"

"Kata siapa?"

"Lo beneran menanggap semua orang jahat dirumah ini?"

"Maksud?"

"Lo tuh enak gyu,adek lo si Chan aja mau belajar,lo? Setiap pulang sekolah pasti main main aja kerjaan kalau di bahas nilai lo marah dikasih tau padahal kalau dipikir pikir itu wajar"

"Gue akui lo jago dibidang olahraga tapi emang lo pernah buat diri lo dengan olahraga itu di tingkat nasional?"

"Lo bahkan ga bisa kan? Jadi mendingan lo belajar untuk kedepannya,gue yang belajar mati matian aja nasibnya kayak gini , apalagi lo?"

Soonyoung masuk kerumah meninggal Mingyu diluar.Ia berharap adiknya mengerti dengan kata kata nya tadi.

Soonyoung hanya ingin Mingyu mengerti,dia tak mau adik adiknya merasakan seperti dirinya.

Mingyu terdiam dengan perkataan Soonyoung, Dia memang tidak belajar dirumah tapi di luar ia belajar.

Mungkin memang salahnya yang tak pernah belajar dirumah.karena jika ia belajar dirumah bunda akan menganggu nya dengan menyuruh nyuruh.

Faktor lainnya Mingyu susah fokus belajar sendirian, mungkin Soonyoung dan orang tuanya lupa dulu ia meminta bantuan untuk membantu Mingyu belajar tapi mereka diam saja.

.

Semua sedang berkumpul di meja makan.Karena sudah waktunya makan malam.

"Jadi wonu ga keterima di unpad?"

"Engga yah"

"Dia bakalan tes utbk?"

"Kalau itu Mingyu ga tau"

Saat mereka makan handphone Mingyu berdering, Chanyeol menelepon Mingyu.

"Haloo om"

"Mingyu besok sibuk tidak?"

"Engga om,kenapa?"

"Tante kamu ngidam mau ketemu kamu"

Mingyu tersenyum mendengar ada orang yang merindukan nya dan ingin bertemu dengannya.

"Besok Mingyu kesana om"

"Makasih, mungkin besok om jemput kamu"

"Okayy om" panggilan telepon di tutup. "Siapa bang?" Tanya bunda.

"Om Chanyeol bund, suami tante Baekhyun"

"Besok kan sabtu kayaknya aku nginap disana deh, tante itu ngidam kangen aku katanya"

"Ga boleh!" Larang bunda, membuat Mingyu bingung.Jarang jarang bunda melarang nya untuk pergi.

"Kamu family time,dari senin sampai minggu kamu main mulu diluar"

"Tapi bund-

"Kamu lebih seneng ya sama tante Baekhyun?"

"Mingyu dengerin kata bunda" ayahnya menenangkan bundanya.

"Minggu aku dirumah bund"

"Betul ya?minggu keluar om hyungwon mau datang bareng oma" kalau begini Mingyu jadi males dirumah.

"Ga bakalan mau dia dirumah bund,kalau Oma datang"

"Minggo?"

"Liat nanti bund"

Mingyu mencium pipi sang bunda setelah itu pergi untuk berangkat sekolah.

Sejujurnya Jeonghan sangat tak suka kalau anaknya lebih dekat daripada orang lain.Apalagi dia tak pernah di cerita lebih detail tentang keluarga Baekhyun.

Mingyu berangkat ke sekolah seperti biasanya.

Sekolah mereka sangat heboh daripada biasanya,karena semalam pengumuman snbp disekolah akan ditaruh nama nama anak yang diterima di universitas.

Banyak yang berbahagia ada juga yang bersedih karena snbp.

Mingyu bertemu dengan Wonwoo di lorong sekolah yang lumayan sepi.

"Kak"

"Minggir" Mingyu menghalangi jalan Wonwoo.Wonwoo sangat malu sekarang di hadapan Mingyu, Karena dia baru nangis dan pasti Mingyu menyadari nya.

"Siapa?Siapa yang buat kakak nangis?"

"kamu ga perlu tau"

"kak,aku mau memperbaiki hubungan kita,aku mau kita yang dulu"

Mingyu menari lengan Wonwoo, Wonwoo sekarang berada di pelukan Mingyu.

"Siapa kak yang buat kamu nangis?"

"Ga ada gyu,Ini aku aja yang cengeng karena dikelas cuman aku yang ga keterima"

Wonwoo bisa merasakan belaian lembut dari Mingyu di kepalanya.

"Kamu belum gagal kak,masih ada tes snbt dan tes lainnya yang bisa buat kamu keterima kak"

"Aku yakin kamu ga bakalan gagal"

Jangan lupa vote ya!!

starting after 6 years of ageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang