💋06💋

371 34 1
                                    

Sebagai wanita yang keras kepala, Rynnelle memiliki alasannya tersendiri. Walaupun memiliki alasan, keempat pria itu tidak akan mendengarkannya. Karena itu, Rynnelle lebih baik menutup mulutnya setelah terus mengatakan 'tidak'.

Rynnelle adalah wanita yang tidak takut akan ancaman dari pria-pria. Tidak ada yang membuatnya takut, kecuali pria yang saat ini ada di hadapannya. Aura pria itu berbeda dari pria-pria yang selama ini ia temui. Seberbahaya apa mereka, tidak membuat nyalinya ciut. 

Namun, untuk satu orang ini, ia tidak dapat mengatasinya. Xavion Wright, yang dikenal di dunia bawah sebagai pemimpin pembunuh bayaran nomor satu di dunia. Black Death adalah organisasi miliknya.

Black Death, organisasi yang dipimpin oleh Xavion Wright, adalah jaringan pembunuh bayaran yang paling ditakuti di seluruh dunia. Didirikan dengan ketelitian dan ketegasan, Black Death dikenal karena operasi-operasinya yang terencana dengan baik dan efisiensi yang mematikan. Setiap anggota dipilih melalui proses seleksi yang sangat ketat, memastikan hanya yang terbaik yang bisa bergabung. Mereka dilatih dalam berbagai seni bela diri, senjata, dan taktik perang gerilya. Keahlian mereka tidak hanya terbatas pada kemampuan fisik tetapi juga kecerdasan dan keterampilan dalam peretasan serta strategi.

Pekerjaan utama Black Death adalah menjalankan kontrak pembunuhan bayaran. Mereka mampu mengeksekusi target dengan presisi tinggi, baik itu tokoh politik, pengusaha, atau siapa pun yang dianggap sebagai ancaman oleh klien mereka. Tidak ada target yang terlalu sulit atau terlalu dijaga ketat bagi Black Death. Selain pembunuhan, Black Death juga terlibat dalam spionase dan pengumpulan intelijen. Mereka menyusup ke organisasi atau negara target untuk mengumpulkan informasi rahasia yang kemudian dijual kepada klien mereka. Keahlian dalam penyamaran dan peretasan membuat mereka sangat efektif dalam operasi ini. Selain itu, mereka sering melakukan misi sabotase untuk melemahkan musuh-musuh klien mereka, mulai dari peledakan hingga teknik sabotase elektronik.

Prestasi Black Death sangat mengesankan. Mereka telah berhasil menyelesaikan banyak kontrak besar yang meningkatkan reputasi mereka di dunia bawah. Salah satu pencapaian terbesar mereka adalah pembunuhan seorang diktator yang sangat dilindungi, yang mengubah peta politik suatu negara. Keberhasilan mereka dalam menjalankan misi tanpa terdeteksi membuat mereka hampir mustahil untuk dilacak dan dihentikan oleh penegak hukum atau musuh mereka. Black Death juga telah membangun jaringan global yang memungkinkan mereka untuk beroperasi di berbagai negara. Mereka memiliki safehouse, kontak, dan agen di hampir setiap benua, memastikan operasi mereka dapat berjalan lancar di mana saja.

Salah satu kunci keberhasilan mereka adalah penggunaan teknologi canggih dalam setiap operasi. Dari alat peretasan hingga senjata khusus, Black Death selalu berada di garis depan dalam inovasi teknologi untuk mendukung misi mereka. Keberhasilan mereka tidak hanya dalam mengeksekusi target tetapi juga dalam menjaga rahasia dan reputasi mereka sebagai entitas yang tak tersentuh dan mematikan.

Kini, di hadapan Xavion Wright, Rynnelle merasakan ketegangan yang berbeda. Ia tahu bahwa pria ini, dengan segala kekuasaannya di dunia hitam, adalah seseorang yang bahkan tidak bisa ia abaikan begitu saja. Black Death adalah bukti nyata dari kekejaman dan kecerdasan yang dimiliki Xavion, membuat siapa pun yang mengenal namanya merasa gentar.

Rynnelle merasa jantungnya berdetak lebih cepat saat Xavion menatapnya dengan mata dingin dan tajam. Ketegangan di antara mereka bisa dirasakan oleh siapa saja yang berada di dekatnya. Xavion berdiri dengan tenang, tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, sementara pandangannya tidak pernah lepas dari wajah Rynnelle.

Rynnelle menelan ludah, berusaha menjaga ketenangannya. Ia tahu bahwa satu kesalahan saja bisa berakibat fatal. Xavion adalah pria yang tidak mengenal ampun. Akan tetapi, di balik sikap dinginnya, ada sesuatu yang membuat Rynnelle merasa terganggu. Ada ketertarikan yang tidak bisa ia jelaskan, sesuatu yang membuatnya ingin mendekat, meskipun ia tahu betapa berbahayanya itu.

"Apa yang kau inginkan, Kakak?" tanya Rynnelle akhirnya, suaranya terdengar tenang meskipun hatinya berdebar kencang.

Xavion hanya tersenyum tipis, sebuah senyuman yang tidak memberikan kelegaan. "Kau tahu apa yang aku inginkan, Ryn," jawabnya dengan suara rendah dan dingin.

Rynnelle menghela napas panjang. "Aku tidak akan menyerah," katanya dengan tegas. "Necron adalah hidupku. Aku tidak akan meninggalkannya."

Xavion mendekat, membuat Rynnelle bisa merasakan kehangatan tubuhnya. "Kau keras kepala, seperti biasa," bisiknya di telinga Rynnelle. "Tapi aku menyukainya. Itu membuat permainan ini lebih menarik."

Rynnelle merasakan bulu kuduknya meremang. Xavion memang selalu bisa membuatnya merasa tidak nyaman sekaligus tertarik. Ia harus berhati-hati, sangat berhati-hati.

"Aku akan terus melindungi Necron, apa pun yang terjadi," jawab Rynnelle dengan suara bergetar, tapi tetap tegas.

Xavion menarik diri sedikit, menatap Rynnelle dengan pandangan penuh teka-teki. "Kita akan lihat, Ryn. Kita akan lihat seberapa kuat tekadmu."

Pria itu duduk di sofa dan menepuk pahanya, mengisyaratkan Rynnelle untuk duduk di pangkuannya. Rynnelle hanya mendekat dan berdiri di hadapan Xavion dengan kedua tangan disilangkan di depan dada.

"Duduk!" titahnya yang terdengar tidak ingin dibantah.

Dengan terpaksa, Rynnelle menuruti perintah kakaknya dan duduk di pangkuan pria itu. Xavion membuka jaket yang selalu dipakai Rynnelle, tidak membuka sepenuhnya sehingga kedua tangan Rynnelle terkunci di belakang.

Rynnelle yang mengenakan tank top berwarna hitam terlihat begitu seksi di mata Xavion. Meski di dunia bawah ia terlihat tidak begitu tertarik dengan wanita, tetapi sekarang ia justru terlihat tergila-gila melihat tubuh Rynnelle.

Iris biru seperti samudra itu memperhatikan punggung Rynnelle yang sedikit terekspos. Terlihat beberapa bekas luka di punggung atas wanita itu, ada juga tato bunga mawar yang sepertinya menutupi bekas luka bakar dua puluh tahun lalu.

"Lukamu," bisik Xavion.

"Aku tidak mengoperasinya sebagai pengingat dari mana aku berasal, dan juga keberadaan kalian," jawab Rynnelle yang memahami maksud ucapan Xavion.

Rynnelle masih ingat jika Xavion enggan berbicara dengan orang lain selain dirinya dan juga ketiga kakaknya yang lain. Xavion adalah orang yang tertutup; ia akan banyak bicara jika pikirannya sedang terganggu. Seperti halnya tadi, setelah pikirannya sudah membaik, ia hanya akan bicara sepatah dua patah kata. Kata-kata yang keluar dari mulut Xavion hanya dapat dimengerti oleh Rynnelle, ketiga saudaranya dan tangan kanannya yang telah menemaninya sejak kecil.

"Mengapa?" tanya Xavion lagi sambil menciumi pundak Rynnelle.

"Tidak ada alasan khusus," jawab Rynnelle yang malas membahas bekas luka di punggungnya.

Nyatanya, bukan hanya luka bakar saja, luka tusukan, sayatan, dan beberapa luka lainnya ada di punggungnya. Meski ia menyamar menjadi Madam Elle, tidak membuatnya aman 100%. Perjalanan hidupnya penuh dengan bahaya dan ancaman, setiap bekas luka adalah bukti perjuangannya untuk bertahan hidup. Xavion tahu itu, dan meski ia jarang mengekspresikan perasaannya, ia merasakan kepedihan yang dalam melihat adiknya terluka seperti itu.

Rynnelle melirik Xavion dengan ekor matanya. Ia tahu bahwa di balik sikap dingin dan pendiamnya, Xavion menyimpan rasa sayang yang besar padanya. Meski begitu, dunia mereka adalah dunia yang keras, penuh dengan darah dan pengkhianatan. Mereka harus tetap tegar dan kuat, tidak peduli seberapa sakitnya luka yang mereka bawa.

"Katakan ... siapa saja?" tanya Xavion yang kembali berbisik.

"Aku sudah menghajarnya, jadi lupakan saja," jawab Rynnelle yang bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Xavion.

Xavion segera menghubungi seseorang. "Cari tahu siapa saja yang telah melukai adikku!" 

~To be Continue~

Untuk apresiasi silakan yang mau kasih jajan author ke link berikut ya https://saweria.co/Furaferra

Promise to Marry ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang