Melarikan diri, bagian dua. Rynnelle kembali melarikan diri dan sekarang tengah duduk di kursi kebesaran miliknya di kantor Ellenase Holdings.
Rynnelle menghela napas panjang, mengingat bagaimana ia berhasil lolos dari kejaran musuh-musuhnya. Ia menatap sekeliling ruangan yang megah, dengan dinding berlapis kayu mahoni dan meja besar yang penuh dengan berkas-berkas penting. Kursi kebesarannya yang terbuat dari kulit hitam mengkilap memberikan kesan otoritas yang kuat. Di sinilah, di balik meja besar itu, ia merencanakan setiap langkah strategisnya.
Pikirannya melayang kembali ke saat-saat ia harus melarikan diri. Bagaimana ia menyusup melalui gang-gang sempit dan lorong-lorong gelap, menghindari setiap mata yang mengintai. Adrenalin yang mengalir deras di nadinya membuat setiap detik terasa begitu nyata dan mendebarkan. Meski ia terbiasa dengan bahaya, kali ini berbeda. Kali ini, ancaman itu datang dari orang-orang yang seharusnya bisa ia percaya.
Rynnelle memejamkan mata sejenak, mencoba meredakan debaran jantungnya yang masih terasa cepat. Ia tahu bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman baginya. Bahkan di kantor Ellenase Holdings, tempat yang dibangunnya sendiri, ia harus selalu waspada. Tangannya yang mungil namun kuat meraih ponsel di meja, dengan cepat memeriksa pesan-pesan yang masuk. Semuanya berjalan sesuai rencana, tetapi ia tahu bahwa ketenangan ini hanya sementara.
Ia memanggil asisten kepercayaannya, William, melalui interkom. "Will, pastikan semua pintu dan jendela terkunci. Perketat pengawasan di sekitar gedung ini. Kita tidak boleh lengah sedikit pun," perintahnya dengan suara tegas namun tenang.
"Siap, Madam Elle. Saya akan memastikan semuanya aman," jawab William dari ujung sana.
Rynnelle menatap layar komputernya, membuka berkas-berkas yang membutuhkan tanda tangannya. Ia menyadari bahwa pekerjaannya tidak hanya berurusan dengan dunia kriminal, tetapi juga bisnis legal yang membantunya mencuci uang dan menjaga tampilan luarnya yang terhormat. Namun, ia tidak bisa mengabaikan ancaman yang selalu mengintai di balik bayang-bayang.
Dengan keteguhan hati, Rynnelle bersumpah bahwa ia akan terus bertahan. Ia akan melindungi dirinya dan semua yang telah ia bangun. Tidak ada yang bisa menghentikannya, tidak ada yang bisa membuatnya menyerah. Di balik wajah cantiknya, terdapat keteguhan yang tak tergoyahkan. Rynnelle adalah seorang pejuang, dan ia akan terus melawan hingga akhir.
Rynnelle menatap tumpukan berkas di mejanya yang telah lama tertunda. Ia menghela napas dalam-dalam, menyadari bahwa pelariannya telah membuatnya tertinggal dalam banyak hal. Namun, sekarang bukan waktunya untuk meratapi apa yang telah terjadi. Ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk.
Ia meraih sebuah berkas yang terletak di puncak tumpukan. Berkas itu berisi laporan keuangan tahunan dari Ellenase Holdings. Angka-angka dan grafik-grafik yang tertera di sana tidak hanya mencerminkan kekayaan perusahaan, tetapi juga keberhasilan operasional ilegal yang tersembunyi di balik bisnis legal tersebut. Rynnelle menyisir laporan itu dengan seksama, memastikan tidak ada kesalahan sedikit pun. Setiap detail harus sempurna.
Ia kemudian beralih ke berkas berikutnya, sebuah kontrak investasi dengan salah satu klien penting. Rynnelle tahu bahwa investasi ini akan menjadi penopang bagi beberapa operasi rahasia yang sedang ia jalankan. Dengan cekatan, ia menandatangani setiap halaman, menambahkan catatan penting di beberapa bagian. Setelah memastikan semuanya sesuai, ia memasukkan berkas tersebut ke dalam map dan menaruhnya di rak khusus yang telah ia sediakan.
Pekerjaan berikutnya adalah meninjau ulang strategi distribusi untuk produk 'es krim', nama sandi untuk narkoba yang ia kelola. Ia membaca laporan dari Scana dan Jose yang mengawasi distribusi di lapangan. Distribusi berjalan lancar, tetapi ada beberapa daerah yang menunjukkan penurunan penjualan. Rynnelle mencatat beberapa langkah strategis untuk mengatasi masalah ini, seperti memperluas jaringan pemasok dan meningkatkan keamanan transportasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise to Marry Them
RomanceRynnelle Gilmore salah satu anak dari panti asuhan Gilmore yang selamat. Kebakaran yang hampir menghanguskan seluruh gedung, membuat dia dan keempat kakaknya terpisah. Setelah selamat dari kebakaran dan yakin keempat kakaknya selamat, ia justru dicu...