Makhluk pertama yang bangun di antara anak-anak Dewa dan Dewi itu adalah Gale, si Dewa matahari dan musik itu sudah keluar dari rumah, sudah hal yang biasa bagi Gale untuk bangun lebih pagi karena dia harus "membangunkan matahari" dengan musiknya.
Saat Gale keluar dari rumah, Gale langsung terbang untuk mencari pohon tertinggi disana, setelah itu dia akan duduk di ujungnya dan membentuk posisi seperti memainkan harpa, lalu dengan ajaibnya, sebuah harpa emas muncul dengan berkilauan, indah sekali.
Senar harpa itu mulai di petik dan diwaktu yang sama Gale mulai menutup matanya, suara Harpa yang merdu langsung berkumandang, hewan-hewan yang penasaran dengan suara itu langsung terbangun, termasuk burung, tokek dan juga beberapa serangga dan hewan pengerat yang tidur di sebelah Yara juga terbangun.
Mereka semua keluar untuk mencari sumber suara, tapi hewan-hewan dibawah akan kesulitan melihat siapa yang membunyikan suara merdu itu, sedangkan mereka yang bisa memanjat pohon dan terbang akan lebih mudah untuk mencari tahu, buktinya para burung-burung itu duduk manis di depan Gale sambil mendengarkan alunan harpa emas milik Gale.
Makhluk kedua yang terbangun adalah Yara, saat matahari sudah akan muncul, Yara terbangun, dia mendengar jelas suara harpa Gale, ini bukan hal yang asing untuk dirinya, di kerajaan Olympus pun Yara dan teman-temannya yang lain (kecuali Barret, North dan Neptune) akan selalu mendengarkan suara merdu itu seperti sebuah alarm pagi, kalau di dunia manusia ada suara burung dan ayam yang akan menandakan bahwa hari sudah pagi, jika di dunia para anak-anak Olympus ini, mereka akan mendengarkan suara harpa Gale yang indah.
Yara keluar dari rumah itu dan melihat banyak hewan-hewan yang mendongak ke atas untuk melihat sumber suara, Yara lalu duduk di tangga depan rumah barunya dan melihat hewan-hewan itu sambil tersenyum.
"Itu temanku yang memainkan musik, artinya menandakan hari sudah pagi dan matahari akan terbit." Yara menjelaskan pada hewan-hewan disana, di antara kesembilan anak Dewa Dewi itu hanya Yara yang bisa berbicara dengan semua hewan baik di hutan maupun di laut, kalau Neptune, dia hanya bisa berbicara dengan hewan laut saja.
"Suara yang indah, aku baru pertama kali mendengar suara musik seindah itu." Kadal Draco yang memiliki sayap dan suka terbang dari satu pohon ke pohon lain itu kini bersuara.
Yara menatap ke arah kadal Draco itu sambil menyunggingkan senyum, "kamu bisa mendengarkan suara itu terus menerus selama satu tahun."
"Kenapa satu tahun?" Koala yang kemarin Yara temui bertanya.
"Karena aku dan semua teman-temanku akan kembali ke asal kami setelah satu tahun."
"Lalu apa yang kalian lakukan disini selama satu tahun?" Ada satu monyet yang langsung duduk di sebelah Yara, monyet betina dengan anaknya yang masih kecil yang dia gendong di depan.
"Tidak tahu, aku disini karena hukuman dari Dewa Zeus, aku juga tidak tahu harus berbuat apa selama di dunia manusia ini."
"Hukuman? Apa yang kamu lakukan sampai kamu di hukum seperti ini?" si kuda liar bertanya.
"Ceritanya panjang, intinya saat itu kedua temanku bertengkar, aku dan teman-temanku yang lain mencoba memisahkan mereka, tapi hasilnya kami semua yang kena hukuman karena membuat satu pulau dan sekitarnya berantakan, ya, itu memang hukuman yang pantas."
"Atau mungkin kalian dihukum ke dunia manusia untuk merenungkan kesalahan kalian dan berbuat baik? Tidak mungkin jika Dewa terkuat akan memberikan hukuman jika tidak ada maksudnya." Elang yang bertengger di pohon dekat rumah juga bersuara.
"Mungkin saja, entah lah, tapi selama aku disini, aku akan lebih sering berinteraksi dengan kalian, aku juga akan menjaga kalian karena aku Dewi hutan dan hewan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The God and Goddess || aeneos
FantasyJika bukan karna perselisihan dua di antara sembilan anak dewa dan dewi Olympus, mungkin mereka bersembilan tidak akan dihukum di dunia manusia, tapi sayangnya perkelahian itu membawa petaka bagi mereka semua, mereka harus hidup di dunia manusia sel...