[C3-END] Jenderal, Nyonya Memanggilmu Untuk Bertani

Bab 967-968

Bab 967. Kekuatan Penguasa Istana

Jangan panik, tenang.
Bayi tidak akan langsung melahirkan setelah masuk ke dalam baskom*.
*aku bingung. Apa istilah bayi yg sudah dalam posisi siap melahirkan..

Dia belum menunjukkan tanda-tanda persalinan dan ibu mertua membuatnya takut.

Su Xiaoxiao tersenyum dan berkata, "simpan saja hatimu di perutmu. Aku akan meninggalkannya di sini. Aku pasti bisa datang ke Istana Tuan Kota bersamamu dalam tujuh hari!"

Nenek Nie meliriknya, tidak berkata apa-apa dan berjalan ke depan.

Su Xiaoxiao mengikuti: "Kamu tidak percaya padaku?"

Di halaman Xie Jinnian, Wuhu mendengar suara majikannya.

Saking hebohnya hingga beterbangan di dalam sangkar burung, membuat takut burung gagak hitam yang sedang makan!

"Chi! Chi! Chi!"

Klik!

Pintu sangkar burung dikunci oleh penjaga berpakaian hijau.

Penjaga berpakaian hijau itu memelototi burung beo kecil yang gelisah itu dan berkata, "Tuan Muda Kedua telah mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk melindungimu kali ini. Kamu tidak boleh keluar dan menimbulkan masalah lagi!"

Wuhu mengepakkan sayapnya karena frustrasi!
Kakek dan nenek!
Hanya selangkah lagi dari makanan burung!

Su Xiaoxiao tidak tahu bahwa Wuhu dan dua saudaranya sedang berada di sebuah halaman di Istana Tuan Kota saat ini. Dia dan Nenek Nie berjalan di tengah jalan dan tiba-tiba bertemu dengan sekelompok orang.

Pemimpinnya adalah seorang pemuda yang anggun seperti batu giok dan lembut.

"Nenek Nie," dia menyapa Nenek Nie dengan sopan.

Nenek Nie menjawab dengan tenang: "Tuan Muda Kedua."

Tuan Muda Kedua?
Tuan Muda Kedua dari Istana Tuan Kota?

Mata Su Xiaoxiao melirik ke beberapa penjaga di belakangnya. Kecuali pakaian penjaga berwarna biru yang agak khusus, sisanya mirip dengan penjaga yang dia lihat di luar Paviliun Giok tadi.

Sepertinya begitu.

Tapi mengapa mata orang ini terasa familier baginya?

Ketika Su Xiaoxiao melihat ke arah Xie Jinnian, Xie Jinnian juga melihat ke arah Su Xiaoxiao.

"Siapa ini–" dia berbicara.

Nenek Nie berkata: "Wanita medisku."

Xie Jinnian melirik perut Su Xiaoxiao yang membuncit, lalu membuang muka dan bertanya pada Nenek Nie, "aku ingin tahu bagaimana kabar Nyonya Ru?"

Nenek Nie berkata, "pergi dan tanyakan sendiri padanya."

Su Xiaoxiao diam-diam mengacungkan jempolnya. Ibu mertua adalah orang yang menyendiri dan mendominasi.

Xie Jinnian tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka berdua dengan anggun.

Saat mereka berpapasan, Su Xiaoxiao mencium aroma menyegarkan dari tubuh orang lain. Kebanyakan orang tidak dapat mencium bau yang begitu ringan, tetapi hidung Su Xiaoxiao sudah bagus dan bahkan lebih baik lagi selama kehamilan.

“Aroma ini… mirip dengan aroma Xie Jinnian.”

Su Xiaoxiao bergumam dan menoleh untuk melihat punggung orang lain.

Bahkan tingginya pun serupa.

“Jalan," Nenek Nie mengingatkannya.

"Oh."