[C3-END] Jenderal, Nyonya Memanggilmu Untuk Bertani

Bab 1069-1070

Bab 1069. Kekuatan Tempur Wei Xiaobao!

Si kecil sangat cantik, gemuk, dan pergelangan tangan kecilnya yang terbuka mengingatkan orang pada akar teratai yang segar.

Sekilas, dia tampak seperti anak yang sangat sehat.

Berbeda dengan Tuan Muda yang terlahir dengan kekurangan dan menghabiskan banyak tenaga untuk memilih pengasuh terbaik, anak ini tidak gemuk sia-sia.

Mata gelap anak ini cerah dan penuh energi. Dia sepertinya tidak takut saat bertemu orang asing, jadi dia hanya memakan tangan kecilnya dan menatap Lou Bufan.

Lou Bufan perlahan mengeluarkan belati dari pinggangnya.

Cahaya dingin yang dipantulkan pada bilahnya melintas di mata Wei Xiaobao.

Wei Xiaobao berhenti dan melanjutkan memakan tangannya.

"Huh."

Lou Bufan mengangkat belatinya tinggi-tinggi.

Putrinya sendiri meninggal secara tragis dan cucunya diracuni oleh dupa Shili, namun anak dari Istana Baihua hidup dengan baik.

Jika Istana Baihua tidak menyuap Nenek Gui untuk menipunya, bagaimana Wanru bisa meracuni Chen'er?

Sayangnya Nenek Gui telah menghilang dan bahkan Paviliun Qianji belum mengetahui keberadaannya. Kalau begitu, ia hanya bisa membalas dendam pada Istana Baihua.

Segera setelah dia membunuh anak ini dan Yun Lin, dia akan segera meninggalkan Pulau Qianshan.

Dia mengencangkan cengkeramannya pada belati di tangannya.

Saat ini, masih belum ada rasa takut di mata bayi kecil itu.

Ya, anak kecil seperti itu bahkan belum pernah melihat pisau, jadi dia tidak tahu bahaya dunia.

Wei Xiaobao menatapnya dengan mata terbelalak: "Wow~"

Gerakan Lou Bufan berhenti sejenak.

Tiba-tiba, terdengar suara kecil dari tempat tidur:

"Siapa kamu? Apa yang kau lakukan?"

Xiaohu minum terlalu banyak sup kacang hijau lagi dan bangun di tengah malam untuk buang air kecil.

Melewati kamar saudara perempuan dan pengasuh, ia melihat seorang lelaki tua yang aneh.

Hah?
Kakek tampak familier.

Lingyin, yang sedang tidur siang di atas meja, tiba-tiba membuka matanya: "Siapa itu?"

Wei Ting dan Su Mo juga mendengar suara Xiaohu dari kamar masing-masing.

Keduanya segera membuka selimut dan bergegas keluar pintu!

Lou Bufan menjatuhkan Lingyin dengan satu telapak tangan dan melompat keluar jendela sambil menggendong Wei Xiaobao.

Wei Ting mengejar ke dalam kamar.

Xiaohu menunjuk ke arah jendela: "Adik!"

Wei Ting berkata kepada Su Mo: "Awasi Xiaohu, aku akan mengejarnya!"

Keterampilan Qinggong Su Mo memang tidak sebaik Wei Ting. Dia mengangguk dan membawa Xiaohu kembali ke kamar.

Jing Yi mendengarkan Lou Bufan memanjat atap dan dinding dari atasnya, mengangkat matanya dan melihat ke atas dan tiba-tiba menerobos atap.

Lou Bufan terhalang oleh kemunculan Jing Yi yang tiba-tiba.

Momen inilah yang menciptakan peluang bagi Wei Ting.