BAB - 5 (Adult Conten)

69 6 0
                                    

Teror.

Arunika merasa diteror. Mendadak dia mulai khawatir. Khawatir dengan Adit, Al dan Vian. Tiga pria paling pentung dalam hidupnya. Tapi, orang itu nggak mengancamnya. Dia hanya mengingatkannya kalau Arunika harus berhati-hati dengan yang namanya Widya Sani.

Arunika mencari nama Widya Sani di berbagai media sosial namun hasilnya nihil. Kalaupun ada mereka seperti bukan Widya Sani yang dimaksud pria asing yang nggak dikenalnya itu.

"Sayang, ayo kita ke ruang tamu." Adit menarik Arunika ke ruang tamu.

Dia duduk dan memangku Arunika.

"Vian belum tidur."

"Aku udah ngecek kamarnya, dia udah tidur." Adit mencumbu leher Arunika lembut. Lalu perlahan cumbuannya berubah liar.

"Arrrrgggghhh!" Arunika terkejut melihat Vian berdiri di sampingnya. Dia cepat-cepat turun dari pangkuan Adit.

"Mamah sama papah lagi apa sih? Kaya anak kecil aja dih." Kata Vian sambil garus-garuk lehernya.

Arunika menatap tajam Adit.

"Aku udah cek kamarnya tadi."

Vian malah duduk di samping ayahnya. Dia menguap lebar.

"Vian ke bangun tadi." Katanya dengan mata setengah mengantuk.

"Yaudah tidur lagi. Papah anter." Adit berniat menggendong Vian tapi Vian menolak.

"Vian mau tidur di kamar mamah dan papah sama Al."

Adit dan Arunika saling menatap satu sama lain seolah mencoba mencari jawaban.

"Yaudah papah sama mamah tidur di kamar kamu aja."

"Hei." Tegur Arunika pada suaminya.

"Oke." Adit pasrah.

Mereka tidur berempat di kamar Arunika dan Adit. Adit menunggu Vian terlelap. Arunika ingin tidur tapi dia masih memikirkan soal pria asing yang meneleponnya dan kembali mengingatkannya pada Widya Sani.

Arunika sempat mengecek nomor telepon pria asing itu di salah satu aplikasi pengecekan nomor ponsel namun sayang hasilnya nihil.

***

Adit bergerak liar saat Arunika berada di pangkuannya. Dia menatap wajah Nika yang sensual dan sesekali mengecup bibir Arunika yang terbuka. Sejak kesibukan bekerja menyita waktunya dan saat pulang Adit lebih sering mendapati Arunika sudah tertidur dengan Al dan dia enggan membangunkan Nika yang tampak kelelahan dalam lelap tidurnya.

Menghabiskan waktu berduaan seperti ini adalah hal yang sangat langka. Adit dan Arunika sangat menikmati kebersamaan mereka. Untuk menghindari hal-hal yang nggak diinginkan kaya kemunculan Vian yang tiba-tiba Adit dan Arunika memilih kamar tamu sebagai pilihannya.

"So good, sayang." Adit mengecup bibir Arunika.

Mereka saling menatap untuk beberapa saat. Dari tatapan Nika, Adit tahu ada yang dipikirkan istrinya.

"Ada apa?" tanyanya tanpa berniat menyingkirkan Arunika dari atas pangkuannya.

"Nggak papa."

"Masih mikirin soal Vian?"

Arunika menggeleng. "Nggak."

"Terus?" Tanya Adit lagi penasaran.

"Aku nggak mikirin apa-apa."

"Jangan bohong. Aku bisa tahu ada yang kamu pikirin."

"Jangan sok jadi peramal deh. Kita lanjutin aja." Arunika menempelkan dadanya yang telanjang bulat ke tubuh Adit.

Marriage Life With The Boss 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang