68

3.2K 373 47
                                    

⚠️ HANYA FIKSI ⚠️

TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!











Shani menunggu Christy untuk sarapan bersama pagi ini, meskipun itu sering dia lakukan tapi kali ini dia merasa ingin lebih dekat lagi dengan Christy. Dan dia mulai berpikir tentang perkataan Cio dalam mimpinya. Apakah selama ini dia sudah bersikap tidak adil pada anak bungsunya itu.

Tak lama Christy pun turun mengenakan seragam sekolahnya. Dia melihat Shani hanya termenung sambil menopang dagunya dengan kedua tangan.

"Bun."

"Udah siap dek? Ayo sarapan." Titah Shani. Christy pun duduk berjarak satu kursi dengan Shani.

"Kok duduk disitu sih? Sini deket bunda dek." Christy pun berpindah ke samping Shani.

"Gitu dong, nih bunda bikinin nasi goreng seafood special buat kamu dek." Ucap Shani sambil menyendokkan nasi goreng tersebut ke piring milik Christy.

"Mmm... wangi banget Bun. Pasti enak." Ucap Christy sambil menghirup aroma nasi goreng tersebut.

"Enak dong, lebih enak lagi kalo bunda yang suapin." Christy mengerutkan keningnya, dia merasa aneh akan sikap Shani yang seperti itu. Apa sebenarnya yang ada dipikiran bundanya saat ini, itulah yang menjadi pertanyaan Christy.

"Bunda mau suapin adek?"

"Mau lah biasanya juga gitu kan?" Tanya Shani.

(Itu dulu Bun, waktu aku kecil) Batin Christy.

"Malah bengong kamu dek, makan yu. Nanti kamu telat lagi ke sekolahnya. Bismillah aaa..."
Christy dengan senang hati menerima suapan dari Shani.

"Makan yang banyak biar cepet gede, dek."

"Adwek udwah gedwe bwun!" Jawab Christy dengan mulut yang dipenuhi makanan.

"Kamu itu masih kecil dimata bunda. Dan akan selalu seperti itu." Ucap Shani, sesekali dia pun menyuapi dirinya sendiri.

"Ayah kamu kok gak pulang-pulang ya dek. Ke luar kotanya lama banget gak kaya biasanya, udah gitu dia gak pernah ngabarin bunda. Apa ayah kamu punya wanita lain ya?"

"Uhuukk uhukk..." Christy tersedak mendengar perkataan Shani, dia pun meneguk segelas air yang ada disampingnya.

"Bunda ko bilang gitu sih? Gak mungkin lah ayah kaya gitu. Ayah kan sayang banget sama bunda." Christy ingin sekali memberi tau Shani yang sebenarnya tentang kondisi Cio, tapi itu tidak mungkin dia lakukan.

"Bunda takut dek, semalam bunda mimpi ayah pergi ninggalin bunda." Lirih Shani.

(Cinta kalian memang begitu besar Bun, sampe bunda bisa mimpi ayah pergi dari bunda yang memang kenyataannya malam tadi hal buruk itu hampir terjadi sama ayah. Tapi sekarang bunda gak usah khawatir ayah baik-baik aja.)

"Itu cuman perasaan bunda aja, nanti adek coba hubungin ayah ya Bun." Ucap Christy sambil menggenggam tangan Shani.

"Bener ya dek." Shani menatap Christy penuh harap.

"Iya Bun, aaa lagi dong masih laper niihh..." Christy membuka mulutnya lebar-lebar.

"Utututu maaf yaa... Bunda malah ngajak ngobrol kamu dek." Shani kembali menyuapi Christy yang memang terlihat kelaparan.

(Semoga bunda selalu kaya gini ya Bun, selama bunda sakit aku gak pernah ngerasain lagi semua yang pernah 'dia' dapetin dari bunda.) Christy terus bergumam dalam hatinya, tidak bisa di pungkiri dia juga sangat membutuhkan Shani saat ini. Bukan hanya raganya saja, tetapi Christy juga butuh kasih sayang dari Shani.





Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang