The Prince

321 61 22
                                    

03 — Tuan berkuda Hitam

Suara sepatu kuda terdengar sangat nyaring di tengah hutan, memecah keheningan. Si pemilik menunggangi nya dengan lihai, ia menambah kecepatan dengan menggerakkan tali pacu kuda yang berwarna hitam legam itu. Si kuda berlari dengan gagah menembus hutan.

Kuda hitam itu bukan kuda biasa, dilihat dari tubuhnya yang dilapisi baju yang terbuat dari emas murni. Tuannya terlihat sangat menyayangi kuda itu, sampai rela di pakaikan emas murni.

 Tuannya terlihat sangat menyayangi kuda itu, sampai rela di pakaikan emas murni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus Halion." Ucap si Tuan , ia tersenyum miring merasa puas dengan pelatihan yang ia beri kepada kuda kesayangannya.

"Ayo tambah kecepatan mu lagi."

Si tuan kembali mengendalikan Kuda hitam yang bernama Halion itu hingga berlari sangat cepat bahkan mungkin kuda lain tidak bisa berlari secepat itu.

"Bagus."

Tak lama setelah si Tuan berkata seperti itu, ia membelalakkan mata terkejut saat tiba-tiba seseorang berdiri di depannya.

"Minggir!." Teriaknya.

Namun orang itu sepertinya terkejut hingga tidak bisa bergerak.

"Bodoh! Kau ingin mati!."

Si Tuan dengan cepat menarik tali , namun kudanya masih tetap berlari.

"Halion berhenti!." Perintahnya kepada si kuda.

Kali ini, si kuda tidak ingin mendengarkan ucapan sang tuan ternyata.

"AGRKHHHH !." Teriak orang itu.

Brak!

Bugh!

"Sialan!."

Si kuda menabrak orang di depannya, si Tuan menjatuhkan diri karena tidak ingin terluka lebih parah.

"Arkh. Shh.. " Desis si Tuan pemilik kuda sambil memegangi lengan kanan yang sepertinya tergilir.

"HALION!." Teriaknya marah, "KEMBALI KAU SIALAN!." Si kuda memberontak, setelah menabrak orang dia kabur.

Si Tuan berdiri dengan tertatih, menghampiri seseorang yang sudah tak sadarkan diri.

"Sialan.."

Si Tuan berjongkok, melihat lebih dekat orang yang ia tabrak. Dengan pelan ia menyeka rambut panjang orang itu yang menutup mata. Di dahinya terdapat luka.

"Harus ku apakan orang ini."

Si Tuan hendak mengangkat orang itu namun tangannya terasa sangat sakit.

"Argkk." Pekiknya kesakitan sambil memegangi lengan kanannya.

Dia memperhatikan orang yang masih terbaring tak sadarkan diri, lalu berdecak saat matanya tak sengaja melihat sesuatu.

Marked By Destiny || JAESAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang