werewolves

317 66 12
                                    

04 — Lazaro

Setelah kepergian Jaehyuk, Asahi duduk di tepi sungai. Dia terlalu lelah, dan memilih berdiam diri dahulu di sana.

"Angkuh sekali! Awas aja kalau bertemu lagi!." Gerutu Asahi. Dia sangat kesal kepada Jaehyuk.

Asahi membaringkan tubuhnya di atas hamparan rumput pinggir sungai, cuaca hari ini cukup cerah. Ah, Asahi tiba-tiba teringat sang kakak keduanya.

"Semoga kak Nana tidak di marahi ayah." Gumamnya.

Sementara itu di kerajaan Elmswood, tepatnya di istana. Satu keluarga tengah dilanda panik saat anggota termudanya hilang tanpa jejak. Yuta berjalan mondar-mandir memikirkan sesuatu untuk mencari sang anak, sedangkan dirinya tidak ingin Asahi diketahui orang -orang .

"Tidak mungkin dia menemukan Asahi kan? Tidak mungkin.. dia tidak tahu rupa asahi." Monolog Yuta, berusaha tetap tenang nyatanya ia sangat panik dan takut terjadi apa-apa terhadap Asahi.

"Apa aku harus minta bantuan Jaehyun? ."

"Ayah, bagaimana ini.Asahi belum di temukan." Ucap Jaemin khawatir.

"Para prajurit tidak becus! Mereka tidak menemukan Asahi padahal aku yakin Asahi masih belum jauh ayah." Ucap Dejun , pangeran tertua.

"Moon Goddess, semoga kau selalu melindungi putraku." Ucap Winwin.

"Kalian tenang dulu, ayah akan menemukan Asahi. Ayah yang akan mencarinya sendiri."

"Maafkan Nana, nana lalai menjaga Asahi." Ucap Jaemin sedih.

Jaemin senang Asahi bisa melihat dunia luar tapi jika Asahi tidak kembali ia sangat sedih. Baru satu hari saja ia merindukan adiknya itu.

Winwin memeluk anak keduanya dengan sayang, "Bukan salah kamu sayang, ini salah bunda dan ayah sehingga Asahi nekat kabur."

Yuta terdiam, salahnya membuat Asahi menjadi seperti ini. Tapi ia terpaksa karena demi keamanan dan keselamatan Asahi.

"Bulan depan ulang tahun Asahi, dia berusia dua puluh tahun." Ucap Yuta semakin khawatir.

.

.

.

.

Jaehyuk memegangi tangan kanannya yang semakin sakit . Ia mendadak berhenti berjalan.

"Aishh kenapa aku memikirkan anak itu?."

"Apa dia benar-benar tersesat?." Monolog nya.

"PANGERAN! PANGERAN JAEHYUK DIMANA KAU!?."

"PANGERAN!?."

"JAEHYUK!"

Jaehyuk melihat sekitar saat mendengar teriakan yang memanggil-manggil namanya, namun ia tidak menemukan siapapun.

"AKU DISINI!." Balas Jaehyuk.

Setelahnya tidak ada suara lagi, Jaehyuk menjadi takut kalau itu musuh yang sengaja memanggil untuk menjebaknya.

"Kenapa tidak ada suara lagi." Gumamnya.

Srek srekk srekk

Suara pergerakan dari semak-semak terdengar, Jaehyuk menajamkan pendengaran waspada. Matanya Melihat kesana kemari, takut ada serangan mendadak.

"Dasar bocah nakal!." Pekik seseorang.

"Kak Mark!" Sahut Jaehyuk saat melihat kakak pertamanya dan beberapa prajurit. Mark hanya menatap Jaehyuk datar, dia sangat kesal kepada anak itu.

"Berani sekali kau membuatku repot untuk mencarimu."

Marked By Destiny || JAESAHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang