05 — Kebebasan
Asahi dengan hati riang gembira berjalan-jalan di tengah kota Shadowvale. Dia sangat bahagia berada di tengah keramaian. Pagi - pagi sekali ia pergi dari Paviliun tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada Jaehyuk dan hanya meninggalkan sebuah surat.
Buk!
"Aduh!." Pekik Asahi saat sedang berjalan santai tiba-tiba sebuah bola sepak mengenai kepalanya yang kemarin terluka.
Asahi melihat ke arah asal bola tadi. Dia melihat banyak anak-anak di lapangan yang sepertinya pemilik bola. Mereka menatap Asahi takut, takut kena marah.Asahi melihat bola di bawahnya lalu ia ambil.
"Ini milik Kalian?."
Mereka mengangguk pelan.
Asahi tersenyum manis, "Lain kali hati-hati jangan sampai kena orang lain lagi." Ucapnya sembari memberikan bola kepada anak-anak itu.
"Terimakasih tuan, dan maafkan kami. Kami tidak sengaja."
"Jangan panggil aku tuan, panggil kakak saja."
"Baiklah."
"Yasudah lanjut saja bermainnya." Ucap Asahi.
Mereka mengangguk lalu kembali berlari ke lapangan, lanjut bermain bola. Seorang anak perempuan yang hanya menonton menghampiri Asahi.
"Hai kakak manis!." Sapanya ramah.
"Halo ~ " balas Asahi.
"Mau kah kakak ikut bersamaku? , kita duduk disana. Disini terlalu panas."
Asahi mengangguk, dia mengikuti anak perempuan itu duduk di pinggir lapangan. Dibawah pohon yang teduh.
"Silahkan duduk kak."
Asahi duduk di atas kain yang digunakan alas duduk oleh anak itu, terdapat beberapa mainan masak-masakan dan boneka.
"Kakak sepertinya bukan warga disini, kakak dari mana?." Tanya anak itu.
"Aku.. memang baru disini dari daerah yang sangat jauh." Jawab Asahi, tidak mau mengaku bahwa ia dari Elmswood.
"Ini teh buat kaka." Anak itu memberi Asahi teh di gelas kecil.
"Terima kasih, kau sangat baik." Anak perempuan itu hanya tersenyum mendengar pujian dari Asahi.
"Siapa nama mu dan berapa umur mu?." Tanya Asahi.
"Aku HaYoon umur enam tahun , nama kakak siapa?."
"Nama kakak Asahi. "
"Kamu main sendirian?."
"Iya, gak ada yang mau main sama aku kecuali dia!." Hayoon menunjuk salah satu anak laki-laki yang kini sedang bermain bola.
"Namanya Hajun. Tadi dia menemani aku tapi teman-teman nya datang dan mengajak bermain bola."
Asahi mengangguk - angguk. "Kalau begitu, kakak akan menemani kamu disini sampai hajun selesai bermain bola." Mata Hayoon berbinar semangat, ia sangat senang.
"Mau main apa kita?."
"Main boneka, ini kakak pegang Choco." Hayoon memberikan Asahi Boneka Tedy bear berwarna cokelat.
"Dan ini Pippo." Hayoon memperkenalkan boneka kelinci miliknya.
Asahi tersenyum.
"Halo nona pippo, mau kah kau minum teh bersama ku?." Ucap Asahi memainkan Choco, seolah boneka itu yang berbicara.
"Dengan senang hati tuan." Balas Hayoon. Seolah Pippo yang berbicara.
Asahi dan Hayoon bermain boneka bersama , tak terasa begitu banyak waktu yang mereka habiskan bersama. Bahkan Hajun sudah selesai bermain bola, anak itu duduk memperhatikan Hayoon dan Asahi yang asik bermain belum menyadari keberadaanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marked By Destiny || JAESAHI
Fantasy" You are my sun, my moon and all my star. " ABO BXB Just fanfict