Happy Reading 📖
*
*
*
Ester bersandar pada tembok. Tangan kanannya memegang kemoceng sedangkan perhatiannya fokus kedepan. Mata indah Ester memperhatikan pantulan pada cermin, dimana disana memperlihatkan dengan jelas kegiatan Jeannie.
"Apa kau merasa, belakangan ini Tuan Jo selalu mengunjungi tempat ini. Ya tidak apa-apa sih, kalau dia berkunjung selalu. Tapi itu terlihat aneh bagiku" Ester menanyakan keanehannya pada pikirannya. Ia baru kali ini melihat Jonathan mengunjungi cafe sebanyak 3 kali dalam seminggu dan itu baru bulan ini.
Bukannya itu memang aneh ya?
Jeannie melirik pada cermin besar yang ada dihadapannya. Ia tidak perlu menoleh untuk melihat ekpresi Ester, cukup dengan melirik lewat cermin ia bisa melihat langsung ekpresi yang ditunjukkan Ester padanya.
"Bukannya bagus. Kalau misalnya Tuan Jo sering kesini? Kalau begitu, ada banyak peluang bagiku untuk mendekatinya"
Tanpa langsung menanggapi perkataan Jeanine. Ester langsung melemparkan kemoceng yang ia pegang pada kepala Jeannie. Jeannie harus diberi pelajaran sedikit, ucapan yang dia katakan tidak pantas dikeluarkan.
Ester tidak mau memiliki teman seorang pelakor! Pokoknya tidak mau!!!
"Aw" Ringis Jeannie tapi ia masih bisa tertawa. Walau kemoceng sudah mendarat sempurna pada kepalanya.
"Jangan coba-coba untuk mendekati Tuan Jo apalagi sampai kau kepikiran untuk menjadi seorang pelakor! Ingat Jean, Tuan Jo itu pria beristri" Langsung ditegur oleh Ester. Ester sungguh-sungguh dalam menegur Jeannie kali ini. Walau Ester tahu Jeannie hanya bercanda, tapi siapa tahu kan? Nanti Jeannie malah akan melakukannya.
Gelak tawa bergema dari mulut Jeannie. Ia tidak percaya kalau Ester menganggap serius ucapannya, padahal Ester sendiri tahu kalau dirinya hanya bercanda "Aku tahu dia pria beristri. Tapi kalau misalnya kita dekat dibelakang? Istrinya tidak akan tahu kan"
Lagi-lagi Jeannie memancing kekesalan Ester. Ester sudah memegang sapu sekarang, sepertinya Ester sudah siap memukuli Jeannie hingga tewas hari ini.
Mata Jeannie membulat dengan sempurna. Saat mendapatkan Ester yang sudah siap mengayunkan sapu kearahnya.
"Aku tidak segan-segan menewaskanmu!" Ancam Ester.
Kilatan mata Ester sungguh mengerikan. Apa begitu tidak sukanya Ester dengan seorang perempuan perebut? Apa hal seperti ini pernah terjadi didalam hidup Ester?
Tidak mungkin kalau Ester tidak ada alasan yang jelas untuk soal seperti ini.
Walau begitu, Jeannie tetap bisa tertawa walau tatapan Ester begitu mematikan kearahnya "iya, aku tidak akan melakukannya baby. But..." Jeannie menghentikan perkataannya.
"But? Apaan"
Jeannie tidak menanggapi. Ia malah berjalan melewati Ester begitu saja. Langkahnya sekarang menuju pada pintu keluar dari ruang ganti.
Saat sudah berada diambang pintu, Jeannie menghentikan langkahnya "kalau misalnya Tuan Jo mengajakku untuk berselingkuh. Sepertinya aku dengan senang hati untuk menerimanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTRESS I Lisa x Jeonghan I On-going
RandomBerawal dari pertemuan yang tidak sengaja ⭐ Ini hanya cerita karangan semata, jangan dianggap serius. Dan tentu saja, ini cerita berasal dari pemikiran author tersendiri. Didalam cerita ini akan ada banyak kata-kata mutiara, so bacalah dengan bijak...