3

389 25 5
                                    

⚠️Mature ⚠️
Yang belum cukup umur skip dulu
~HATE IT~

Tubuh Soobin semakin memanas, dirinya terjatuh di atas tubuh Yeonjun dan membuatnya terkejut dengan kehadirannya.

Awalnya Yeonjun marah dengan Soobin yang menindihnya. Namun setelah melihat wajah Soobin memerah dan penuh peluh membuatnya khawatir. Yeonjun segera membaringkan Soobin di kasurnya dengan benar, ia bisa merasakan tubuh Soobin panas. Ia tahu apa yang terjadi, ia segera beranjak dari ranjang untuk mencari suppressant.

Yeonjun segera meminumkan suppressant pada Soobin. Namun sepertinya suppressant miliknya itu tidak cukup dosisnya untuk Soobin karena Soobin masih tidak membaik. Sedangkan itu satu satunya obat miliknya yang tersisa, ia tidak punya lagi.

Yeonjun bisa mencium feromon Soobin yang semakin kuat dan menusuk hidungnya. Wangi jasmine tea memenuhi ruangan Yeonjun.

"Bantu aku" Soobin menggenggam lengan Yeonjun dan meremasnya. Yeonjun tidak tahu harus apa, rut-nya tidak pernah berkepanjangan karena ia selalu minum suppressant.

Pandangan Soobin tidak lagi jelas, ia tidak suka itu. Ia segera menarik Yeonjun untuk berbaring di sampingnya dan memeluknya. Soobin menghirup feromon Yeonjun sebanyak yang ia bisa untuk mengurangi rasa sakitnya. Namun sayangnya Yeonjun menahan feromonnya sehingga ia tidak mendapatkan aromanya dengan jelas.

"Yeonjun, lepaskan feromonmu" ucap Soobin membuat Yeonjun ragu. Namun karena ia kasihan dengan Soobin, jadi ia menurutinya. Ia melepaskan feromonnya dan dihirup Soobin.

Soobin mendaratkan kepalanya di ceruk leher Yeonjun dan menghirup wangi feromon Yeonjun. Yeonjun merasa risih dengan hembusan napas Soobin di kulitnya, tapi ia bertahan untuk membantu Soobin.

Yeonjun terkejut ketika ia merasakan benda lunak nan basah menyentuh lehernya. Yeonjun berusaha mendorong Soobin. Namun ia malah mengubah posisi menjadi mengukungnya. Yeonjun panik dan mendorong kuat tubuh Soobin hingga terjatuh ke samping.

"Kau gila ya!" ucap Yeonjun dan hendak beranjak pergi meninggalkan Soobin. Namun Soobin menarik tangannya hingga ia terjatuh di atas Soobin.

Soobin menyambar bibir Yeonjun dan membuatnya membulatkan mata. Ia berusaha melepaskan pelukan Soobin, tapi entah kenapa tenaga Soobin sangat kuat, apakah ini karena rut-nya?

Soobin menggigit bibir bawah Yeonjun dan lidahnya berusaha masuk kedalam mulutnya. Yeonjun masih terus melakukan perlawanan, tapi itu tidak berefek sama sekali di Soobin.

Yeonjun bisa merasakan gundukan di celana Soobin semakin membesar, ia masih terus berusaha melawan Soobin dan kali ini ia berhasil melepaskan diri dari Soobin. Yeonjun mengusap kasar bibirnya yang penuh dengan air liur. Ia beranjak pergi, dan sekali lagi Soobin berhasil menghalanginya lagi.

Soobin mendorong Yeonjun ke tembok dengan kasar dan membuat Yeonjun merintih karena punggungnya bertabrakan dengan kerasnya dinding. Yeonjun bisa melihat mata Soobin berubah menjadi biru, kini sisi alphanya mengambil alih tubuhnya.

"Shit! Aku dalam bahaya" batin Yeonjun.

Yeonjun menampar keras pipi Soobin hingga menjiplak bekas tangannya. Ia mendorong tubuh Soobin tanpa belas kasih dan membuatnya tersungkur di lantai.

"Sadar! Soobin sadar!" Yeonjun berusaha mengembalikan kesadaran Soobin.

Perlahan bola mata Soobin kembali menjadi coklat, Yeonjun bernapas lega melihat itu.

Hate ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang