CHAPTER 4 - AGAIN

137 41 8
                                    

Pukul 6 pagi...


Seperti pagi sebelumnya, seluruh anggota PIERCE berbaris di lapangan, berkumpul untuk melakukan aktifitas olahraga rutin mereka.

Seluruh pasang mata menatap ke arah Kana bersamaan, di mana untuk ke sekian kali... anak manis itu terlambat.

"Tunggu!" Suara tegas Miu menahan langkah Kana yang hendak masuk ke dalam barisan.

"Tae, pimpin mereka semua."


"Baik." Tae mengangguk, seperti pagi sebelumnya, membawa para anggota lainnya untuk berlari usai melakukan pemanasan, menyisahkan Kana dan Miu di sana.

Art?
Dia mengukir senyuman puas, melihat Kana mendapat hukuman adalah hal menyenangkan baginya.

.
.
.


Kana mengalihkan tatapannya, saat ia berhadapan langsung dengan seorang Miu.


Ahh, bahkan sejak tadi, tak ada yang membuka suara di antara keduanya.


Luke menghela nafas panjang, mendekat ke arah Miu yang terdiam menatap Kana tegas.

"Kana, mengapa kamu tidak ikut berlari?" Luke memecah suasana tegang.

"Anak ini melanggar peraturan penting tadi malam." Ucapnya, masih dengan mata yang menatap Kana tegas bersama ekspresi dinginnya yang khas.

Luke mengerutkan kedua alisnya, "tentang apa?"

"Keluar asrama pada jam malam."

"Itu karena aku..."

"Tidak ada yang memintamu memberi alasan." Tegasnya, memotong kalimat anak itu.

Luke menggeleng pelan, sepertinya dua orang di depannya memiliki sifat yang tak jauh berbeda, keras dan emosional.

Luke menghela nafasnya, seraya menepuk pundak Miu. "Hei, bersikap sedikit lembut dengannya." Bisiknya, tapi Miu menghempas kasar tangannya.


"Bukan urusanmu, peraturan tetap peraturan."

Luke memijit keningnya sejenak, menoleh ke arah Kana yang menatap Miu tajam dengan tangan terkepal kuat.


"Hei manis, mengapa kamu melanggar peraturan itu tadi malam?" Lembutnya.

"Karena aku mencari kalungku."

"Kalung?" Luke mengangkat satu alisnya, di jawab anggukan kepala oleh si manis.

"Aku keluar untuk mencarinya, tapi tadi malam..."


"Cukup."

Ahh, Miu hanya tak ingin Kana mengatakan kejadian tadi malam, saat tanpa sengaja dirinya mengecup bibir manis milik anak itu.

"Berhenti membuang waktu." Ucapnya kembali, seraya menusukan tatapan ke arah Kana. "Ikut aku." Tegasnya, menarik tangan Kana, bergegas untuk pergi dari hadapan Luke.

Di mana hal tersebut, membuat Luke tersenyum dan menggeleng pelan.

.
.
.

WE ARE PIERCE || Versi Lengkap Di PDF ✓ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang