2/365 : ETMY 1 (Menyedihkan)

915 72 3
                                    

23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23.30, 31 Desember 20XX

Gadis itu berlari sekuat tenaga, tidak peduli dengan kakinya yang tanpa alas terluka serta berdarah mengotori lorong hotel.

Penampilannya sangat berantakan. Wajah yang dipenuhi air mata, mata dan hidung yang memerah, Blezzer abu-abu yang sudah kusut, bahkan jarum pada hijab nya pun telah terlepas entah sejak kapan.

Gadis itu terus berlari mengitari lorong-lorong hotel yang begitu sepi. Ia tidak tahu berada di lantai berapa. Saat di lift pun, gadis itu memencet asal angka yang tertera. Tak lama, pintu lift terbuka, ia berlari lagi, suasana lorong terlihat lebih sepi dari lorong sebelumnya, namun terkesan mewah.

Ia terus berlari tak menentu arah, bahkan ia tak sadar dengan kondisi kedua telapak kakinya yang semakin mengeluarkan darah. Sungguh, rasa sakit di kakinya tak sebanding dengan kesakitan yang ia terima malam ini.

Kemudian, kedua netra hazelnya melihat sosok laki-laki berkemeja putih dengan jas hitam tersampir di pundak yang akan memasuki salah satu kamar hotel ini.

Gadis itu pun mempercepat larinya, sesampainya di dekat laki-laki itupun ia mengatupkan kedua tangannya dan memohon sambil tergesa.

"Please help me, please ..."

Laki-laki yang akan membuka pintu kamar hotel tersebut terkejut, namun ia masih bisa mengkondisikan ekspresi wajah untuk tetap datar dan sikap yanh tenang.

Melihat gadis di depannya dengan penampilan sangat kacau, hijab yang hampir terlepas, pipi kanan yang terlihat merah seperti terdapat bekas tamparan, air mata yang mengucur deras dari kedua matanya, serta kedua kaki yang berdarah mampu membuat laki-laki itu mengernyit tidak suka.

"Apa-apaan keamanan hotel ini?!" batinya.

"Masuklah,"

Kedua anak Adam dan Hawa pun masuk kedalam kamar hotel tersebut.

Baru beberapa langkah dari pintu masuk, tubuh gadis tersebut tiba-tiba ambruk dan membuat laki laki di belakangnya terkejut.

"Astaga ..."

***

Suasana pagi hari di tengah ibu kota masih terlihat sepi. Sisa sisa perayaan tahun baru masih dirasakan oleh laki – laki yang sedang menyesap kopi pagi nya, pandangannya menatap hamparan suasana kota dari balik jendela kamar hotel.

Setelah insiden semalam, ia tidak bisa tidur. Bagaimana bisa, kasur yang seharusnya ia tempati untuk melepas segala penat setelah menghadiri acara perusahaannya, kini di tempati oleh orang lain, dan sejak semalam juga ia harus merelakan waktu dan tempat istirahatnya untuk gadis yang terlihat menyedihkan itu.

"Selamat pagi Tuan Muda, sudah waktunya anda kembali," ujar dari seorang laki-laki berkacamata yang umurnya tidak beda jauh dan sedikit lebih pendek darinya.

Dikarenakan tidak ingin membuang waktu, laki-laki yang di panggil Tuan Muda tersebut menaruh cangkir kopinya ke meja dan beranjak dari tempat duduk.

Sebelum benar-benar meninggalkan kamar hotel, ia kembali memandang kondisi gadis berhijab yang masih tertidur dengan kondisi yang lebih baik dari semalam.

"Setelah dia bangun, antarkan dia kembali ke tempat tinggalnya. Dan sampaikan terimakasih ku pada dr. Hendra,"

"Baik Tuan Muda. Silahkan, mobil sudah siap."

"Hm."

###

So, bagaimana bab 1? Komen di bawah yaaa 🤍🩷

2/365 : ENCHANTED TO MEET YOU  (Kenari dan Sangkar Emas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang