Chapter 262

5 1 0
                                    

"Bagaimana kondisi Nyonya?"

"Sama saja, tidak banyak. Kondisinya memburuk sepanjang malam, dan dia hampir tidak bisa tidur di pagi hari."

"Apakah ada tanda-tanda perbaikan sama sekali?"

"Jika memang ada, apakah Adipati Agung akan melakukan hal seperti itu? Kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari, dan sepertinya beberapa dokter akan meninggal... Oh, Tuan Muda!"

Para pelayan yang berbicara dengan perasaan khawatir sekaligus takut, memperhatikan Lloyd dan segera membungkuk.

"Ibu, kalau dia kesakitan, panggil saja aku."

Itu berarti meneleponnya ketika kondisinya memburuk.

"Apa? Oh, ya."

Para pelayan terlambat menyadari hal itu dan mengangguk.

Lloyd berjalan melewati mereka dengan acuh tak acuh.

Ini semua adalah hal rutin baginya.

Karena telah mengalaminya sejak lahir, dia tidak punya kemewahan untuk menangisinya sekarang.

'Saya tidak pernah menangis.'

Mata putih yang selalu muncul dalam mimpi buruk Lloyd.

Belakangan, dia mengetahui bahwa pemilik mata itu adalah Adipati Agung Valentine sebelumnya.

Lloyd seharusnya melupakan kejadian itu, tetapi berkat mimpi buruk, dia mengingat semuanya dengan jelas.

'Darah terkutuk.'

Lloyd bergumam pada dirinya sendiri.

'Aku seharusnya tidak dilahirkan.'

Ibu selalu sakit.

Sampai sebulan lalu, dia belum pernah sesakit ini.

Seminggu yang lalu, dia tidak selemah ini.

Baru kemarin, dia tidak batuk darah...

Itulah hari-harinya.

Kondisi kesehatannya makin memburuk dari hari ke hari.

Dan Ayah, siapa yang tahu apa yang sedang dipikirkannya?

Setiap kali ada kesempatan, ia akan menghancurkan orang, mengancam mereka, mempermainkan hidup mereka, dan mengejek mereka sebelum membunuh mereka secara brutal.

'Kegilaan.'

Lloyd baru saja mengetahui arti kata itu belum lama ini.

Itu adalah konsep yang sulit dipahami seorang anak, tetapi ia dengan mudah memahami arti kata tersebut.

Itu adalah istilah yang merujuk pada seseorang seperti Grand Duke Valentine sebelumnya.

Dan itu mungkin merujuk pada masa depannya sendiri yang akan datang suatu hari nanti.

'Saya dilahirkan untuk mati.'

Lloyd mengingat kenangannya dan pandangan mata mantan Adipati Agung.

Dia melihat 'kematian' dengan jelas di mata itu.

Momen ketika cahaya menghilang dalam sekejap dan tidak menjadi apa-apa.

Itu benar-benar bukan apa-apa.

Tidak ada bedanya dengan kerikil di pinggir jalan.

Itulah kematian.

'Jadi aku bukan apa-apa.'

* * *

Lloyd hidup tanpa apa-apa.

Itu tidak terlalu sulit.

My Puma BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang