Asal dia mau menyesuaikan diri dengan kenyataan dan menerima dirinya sebagai korban.
'Benar, itu sudah diduga.'
Sebenarnya Sabina sedikit menduganya.
Saat Sabina memukul Gary yang telah menghinanya, Tristan tertawa.
Pangeran Agung berkata bahwa dia bersedia membantunya. Tidak seperti Valentine yang terkenal kejam, mungkin dia memiliki sedikit sisi manusiawi?
Jika dia menceritakan situasinya, mungkin dia akan merasa kasihan padanya dan membiarkannya pergi? Mungkin mereka bisa menjadi teman yang bisa berkomunikasi dengannya.....
Suatu harapan yang mustahil.
'Sekarang setelah dia mendengar percakapanku dengan Gary, dia seharusnya sudah bisa menebak lingkungan seperti apa yang kutinggali.'
Namun, lelaki ini tidak tertarik. Ia menyuruhnya mati sebagai korban karena ia telah dijual sebagai korban.
Valentine yang dikabarkan, gambar setan itu sendiri.
'Saya memang menduganya.'
Apa yang berbeda dari situasi saat ini dibandingkan saat dia dianiaya oleh keluarganya.....
"Semua orang menatapku dan menyuruhku mati. Bahkan iblis yang baru pertama kali kutemui."
Dia meninggalkan ide bodoh untuk memohon belas kasihan iblis saat itu juga.
"Benar sekali, aku mengerti."
Sabina menjawab dengan suara cekung dan patuh.
"Saya senang kamu cepat memahami semuanya."
Tristan yang tersenyum, menutup matanya memperlihatkan tidak ada lagi yang perlu dikatakannya.
Dia ingin menyerahkan dirinya pada pengaruh alkohol dan tertidur seperti orang mati.
"Tristan Valentine."
Kalau saja dia tidak membanting pintu kereta hingga terbuka secara tiba-tiba.
Kereta itu baru saja memasuki Pegunungan Ingo.
Tristan mengernyitkan dahinya melihat wajahnya yang masih mengantuk.
"......Apa yang sedang kamu lakukan?"
Sabina menoleh ketika pintu kereta tetap terbuka.
Angin dingin pun datang, meniup rambutnya yang panjang dan terurai dengan kencang.
"Dengarkan baik-baik."
Sesuatu yang panas dan berkobar mulai tumbuh di mata Sabina.
Api yang kuat dan penuh energi yang akan melahap semua yang ada di sekitarnya.
"Biarpun Valentine, kamu tidak bisa mematahkan semangatku."
Dia mengunyah kata-katanya dengan kuat, kata demi kata.
" Menyerah ? Tidak, aku akan membuatmu menyerah padaku apa pun yang terjadi."
Dia berbicara dengan nada merendahkan padanya. Tristan tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.
Mata merah itu, yang tadinya dikiranya berwarna biasa saja, kini terasa panas membakar, seakan-akan hendak membakarnya juga.
Itu adalah....sebuah bintang.
Bintang yang bersinar terang, membakar dirinya sendiri sebelum menghilang.
Mengetahui sepenuhnya masa depan yang rusak yang menunggunya, dia membakar hidupnya untuk bersinar lebih terang, lebih cemerlang dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Puma Baby
DragosteNovel Becoming the Villain's Family Part 2 Chapter 201 - 207 End Story Chapter 208 - 320 Side Story Translate Indonesia Season 3 manhwanya mulai dari chapter 130 Part 1 namanya My Bunny Baby Jangan di report please 🙏 Selamat membaca❤️