✼ ҉ ✼ ҉ ✼ ✼ ҉ ✼ ҉
TELL ME, WHO ARE YOU ZEE ??
Keesokan harinya setelah mendapat informasi jika fakultas ekonomi memiliki jam kelas sampai sore, Yibo pun memutuskan untuk pergi menemuinya. Saking penasarannya dengan si sosok misterius yang selama ini menyebut dirinya sebagai penggemar beratnya itu. Yang pada akhirnya mengantarkan Yibo yang kini tengah berada di lorong fakultas untuk meyakinkan dirinya dan mencari tahu tentang si sosok misterius yang ia cari itu berada di kelas mana. Setelah mencoba bertanya pada beberapa orang yang dijumpainya dan menemukan jawabannya, akhirnya Yibo pun memutuskan untuk menunggunya saja. Kini ia tengah berdiri menunggu di depan kelas anak-anak hukum yang akan keluar sekitar sepuluh menit lagi. Dan yang ia yakini si misterius Zee itu adalah anak jurusan hukum di kampus ini.
Untuk pertama kalinya seorang Wang Yibo mau menunggu seseorang. Selama hidupnya ia tidak pernah mau menunggu siapapun. Tidak ada kata menunggu dalam kamus hidupnya. Selain hari ini ia bersumpah tidak pernah melakukannya pada siapapun. Dan ini pula adalah yang terakhir kalinya ia mau membuang waktunya yang berharga itu untuk orang lain. Hanya kali ini saja Yibo mau repot-repot melakukannya. Bahkan jika dipikir-pikir lagi si misterius Zee ini tidaklah begitu penting baginya. Namun kali ini Yibo benar-benar mau membuang waktunya dengan percuma.
Setelah sempat mendengar suara gaduh dari dalam kelas, Yibo pun mencoba untuk melongok ke dalamnya. Ternyata jam kelas sore milik anak-anak hukum telah usai. Yibo bisa sedikit merasa lega sekarang. Akhirnya setelah ini ia bisa pergi dari sana secepatnya. Dan berhenti menjadi orang bodoh yang mau berdiri menunggu di sana selama bermenit-menit lamanya. Lalu saat melihat si sosok misterius yang ia cari itu akhirnya keluar dari dalam kelas, Yibo pun dengan langkah secepat kilat segera berjalan menghampirinya. Tidak ingin sampai kehilangan kesempatan emas yang telah di nantinya itu.
"Zhao Lusi!" panggil Yibo dengan nada biasa. Yang sukses membuat beberapa pasang mata di sekitarnya langsung menoleh ke arah mereka. Begitupun Zhao Lusi yang kini tengah menatapnya dengan ekspresi tidak paham. Tetapi daripada membuat kesalah pahaman yang lebih rumit di mata orang lain lagi, akhirnya Zhao Lusi memutuskan untuk menghampiri Yibo saja dengan raut mukanya yang berubah malas. Benar-benar sangat malas untuk bertemu lagi dengan Wang Yibo si brengsek itu setelah sekian lama.
"Ada apa?! Apa aku punya urusan denganmu?! Cepat katakan!" tanya Zhao Lusi ketus sembari menyandarkan punggungnya pada dinding. Sementara Yibo yang melihatnya hanya mengangkat alisnya sebal.
"Zhao Lusi! Kau masih mau berpura-pura?!" jawab Yibo yang tidak percaya dengan sikap Zhao Lusi yang menanggapinya dengan super santai. Tidak berubah sama sekali dari yang terakhir kali Yibo tahu tentangnya. Tetapi karena Zhao Lusi bersumpah bahwa ia tidak memiliki urusan dan masalah apapun dengan Yibo, Zhao Lusi pun tetap bereaksi dengan santainya.
"Aku?! Apa maksudmu?! Berpura-pura untuk apa?!" Zhao Lusi benar-benar tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Yibo. Ia pun hanya bersedekap dan memandang Yibo dengan tatapan anehnya."Apa kau masih mau mengelak?! Selama ini ternyata kau yang diam-diam mengirim sticky notes berwarna biru itu padaku, kan?!" tanya Yibo penuh selidik. Kesabarannya mulai menguap.
"Oh ... aku tahu. Jadi selama ini kau belum bisa melupakanku. Benar, kan? Sampai-sampai kau harus melakukan hal konyol seperti itu?!" ucap Yibo lagi dengan dengusan kasar. Sontak Zhao Lusi langsung menegakkan tubuhnya. Apalagi setelah mendengar kata sticky notes itu. Yang jelas-jelas itu adalah milik Xiao Zhan bukan dirinya. Tapi dari semua kemungkinan yang ada, kenapa Yibo bisa langsung memilih dan menjadikannya sebagai sasaran? Serta menuduhnya dengan kurang ajar seolah-olah memang dirinya yang telah mengirimkan sticky notes berwarna biru itu untuk Yibo. Jelas saja tidak mungkin. Zhao Lusi bahkan menyesal setengah mati karena dulu ia pernah menjadi kekasih Wang Yibo si pria brengsek itu."Apa kau sudah gila?! Jangan bermimpi! Kau pikir kau setampan apa?! Lagipula kenapa kau secara tiba-tiba menuduhku seperti ini?!" sahut Zhao Lusi dengan nada keras yang tak terima dengan semua tuduhan yang tidak masuk akal dari pria itu.
"Sudahlah, Zhao. Tidak perlu berpura-pura lagi. Kau sendiri yang menuliskan ID WeChat milikmu di kertas sticky notes itu kemarin." Yibo lalu menunjukkan secarik kertas sticky notes berwarna biru itu dihadapan Zhao Lusi. Ia sengaja membawanya sebagai tanda bukti. Pria seperti dirinya tidak mau dianggap sebagai pembual dan menuduh seseorang sembarangan tanpa bukti.Zhao Lusi mengerjapkan matanya beberapa kali. Sangat tak percaya dengan apa yang telah dilihatnya itu. Nama ID yang tertulis di sticky notes itu memang benar ID WeChat miliknya sendiri. Demi Tuhan. Zhao Lusi baru mengetahuinya sekarang. Bagaimana bisa jadi seperti ini? Oh! Zhao Lusi ingat. Ya, pasti karena Xiao Zhan. Memangnya siapa lagi? Jadi jelas Xiao Zhan malah memilih menuliskan ID WeChat miliknya demi menjaga informasi pribadinya sendiri. Dan yang fatalnya lagi justru malah menjatuhkan harga diri Zhao Lusi di depan sang mantan kekasih yang sangat dihindarinya itu. Jika saja Zhao Lusi tidak mengingat jika Xiao Zhan adalah teman baiknya pasti sekarang ia sudah berlari pergi mencari Xiao Zhan dan menjambak rambutnya.
"Sekarang kau tidak bisa mengelaknya lagi kan, Zhao Lusi?! Karena sudah jelas itu adalah kau! Kau tahu aku suka jus strawberry, cola, ice coffe americano dan juga sandwich dengan isian keju, potongan strawberry dan juga melon kuning yang kau berikan padaku kemarin. Kau tahu semua itu karena kita pernah berpacaran dulu. Lalu saat aku mencoba menulis ID WeChat di pencarian, tiba-tiba saja kontaknya masih tersimpan di ponselku. Apa menurutmu semua ini kebetulan?! Oh! Jadi kau masih sangat menyukaiku rupanya," ucap Yibo dengan penuh nada mengejek yang benar-benar membuat Zhao Lusi meradang dibuatnya.
"Dengar, ya! Dasar Wang Yibo si super brengsek! Aku tidak suka melakukan hal-hal konyol yang tidak berguna dan membuang-buang waktuku. Jadi untuk apa aku melakukan semua itu?!" balas Zhao Lusi tak mau kalah dan tak kalah sadisnya.
"Lalu siapa jika bukan kau sendiri?! Mungkin soal semua informasi ini bisa saja terjadi. Kau bisa bertanya pada orang-orang terdekatku. Tidak masalah. Tapi ini soal ID WeChat milikmu sendiri. Zhosii911 - (Zh)a(o) Lu(si), bukankah itu singkatan dari namamu sendiri? Jadi jelas kau adalah pemiliknya. Tidak mungkin milik orang lain. Jika kau memang masih menyukaiku, katakan saja. Siapa tahu aku akan berubah pikiran dan mau menjadi kekasihmu lagi." Yibo kali ini benar-benar membuatnya muak. Zhao Lusi memutar bola matanya malas. Cukup. Ia tidak ingin lagi meladeni ucapannya yang semakin melantur itu. Yang ingin dilakukannya sekarang adalah pergi menemui Xiao Zhan dan memberinya pelajaran."Terserah kau saja! Aku tidak peduli!" Setelahnya Zhao Lusi memilih pergi meninggalkan Yibo dan tak ingin bereaksi apapun lagi dihadapannya.
"Dasar gadis bodoh! Jadi sudah ketahuan, kan?!" Yibo pun tertawa puas melihatnya. Sampai tiba-tiba, ia tersadar saat tangannya yang lain juga memegang sticky notes. Mendadak kepalanya menjadi sangat pusing. Tunggu ..."Sampai jumpa di kelas musik nanti."
Zhao Lusi jelas-jelas baru saja keluar dari kelas hukum. Bukan kelas musik. Berarti seharusnya bukan Zhao Lusi orangnya.
"Oh shit!" Kali ini Yibo merasa sangat bodoh. Dia bahkan sampai rela membolos dari kelas musiknya hanya untuk menemui Zhao Lusi yang ia kira si misterius pengirim sticky notes itu. Dan sialnya lagi ternyata Zee si misterius itu justru ada di satu kelas musik yang sama dengannya. Demi Tuhan. Kenapa si misterius itu senang sekali mempermainkannya?Jadi siapa kau sebenarnya Zee??
✼ ҉ ✼ ҉ ✼ ✼ ҉ ✼ ҉
Juli,2024
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER BESIDE YOU
RandomJatuh cinta? Memang benar. Xiao Zhan telah jatuh cinta pada seorang pria yang paling diidolakan di kampusnya. Namun, lebih tepatnya jatuh cinta diam-diam. Selama dua tahun terakhir ini, ia hanya mampu menyimpan semua perasaannya itu dalam diam. Hing...