{ 04 } STORY NOTES 💙

52 2 0
                                    

✼  ҉  ✼  ҉  ✼ ✼  ҉  ✼  ҉

AND NOW HE'S SO GETTING CURIOUS

Suasana ruangan yang awalnya sepi kini mendadak terasa begitu ramai karena dipenuhi oleh suara tawa milik Wang Yibo. Benar-benar mengejutkan hingga menarik atensi ketiga temannya yang sedang asik bermain game untuk sekilas melirik penasaran ke arahnya. Mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya membuat pria itu sebegitu senangnya hari ini. Zhuocheng yang melihatnya pun sampai mengernyit heran. Karena ia tidak menemukan benda atau siapapun yang terlihat lucu dan bisa membuatnya tertawa begitu lepas seperti itu.

"Yibo. Apa kau sudah gila?!" tanya Zhuocheng yang menatapnya penasaran.
"Sialan! Bukan aku. Tapi kau!" Yibo yang tidak terima dengan tuduhan Zhuocheng itupun malah menuduhnya balik.
"Tapi, Zhuocheng benar. Sekarang biar aku ubah pertanyaannya. Kau masih waras, kan?" sambung Dylan yang juga ikut penasaran dengan tingkah Yibo yang terlihat aneh itu. Hampir mirip seperti orang gila yang suka tertawa-tawa sendiri.

"Apa yang kalian katakan? Aku masih terlalu tampan untuk menjadi orang gila.
Semua gadis akan kecewa nanti." Yibo menjawab dengan penuh rasa percaya dirinya. Ia tak peduli pada ketiga temannya yang mulai berpikir tidak masuk akal tentangnya. Seharusnya salahkan saja benda kecil berwarna biru yang hampir setiap hari menempel di dalam loker miliknya itu. Setelahnya, Zhuocheng dan Dylan hanya melengos dan berganti menatapnya dengan tatapan malas. Tidak ingin lagi meladeni perkataan Yibo yang terdengar melantur itu.

"Hey! Jangan bilang ini karena soal sticky notes biru itu." Yubin yang sedari tadi hanya diam mendengarkan, akhirnya ikut bergabung dalam obrolan yang sejujurnya tidak terlalu penting baginya itu.
"Sticky notes biru? Ah! benar. Pasti karena itu." Seperti mendapat sebuah petunjuk dari dewa, Zhuocheng dengan semangat membenarkannya. Terutama, saat itu Zhuocheng pula yang menjadi saksi di hari tepat saat pertama kali Wang Yibo mendapat sticky notes berwarna biru itu.

"Yibo. Apa kau sedang jatuh cinta?" Dylan yang tidak begitu mengerti tentang cerita sticky notes yang sedang mereka bicarakan itu hanya menanggapinya asal.
"Aku? Dengan si pengirim sticky notes itu? Hah! Yang benar saja." Yibo mendengus sebal menolaknya.
"Kau belum pernah bertemu dengannya, kan? Siapa tahu dia sangat luar biasa menarik dan termasuk tipe idealmu." Yubin mencoba mengingatkan Yibo untuk sesuatu hal yang mungkin saja bisa terjadi. Walaupun hanya kemungkinan kecilnya saja.

"Dan jangan lupakan tentang taruhanmu. Kau harus bersiap-siap mengirim sticky notes berwarna merah jika nanti kau terbukti menyukainya," goda Zhuocheng yang tak ingin kalah dari Yubin. Ya, saat itu Zhuocheng memang pernah menantang Yibo untuk membalas sticky notes dari si pengirim misterius itu. Awalnya hanya untuk menggodanya saja. Tapi, sepertinya akan menjadi hal yang sangat menarik jika seorang Wang Yibo sampai mau membalasnya.

"Apa kalian pikir aku akan jatuh cinta hanya karena secarik kertas biru kecil itu? Bahkan aku saja tidak tahu siapa sebenarnya si pengirim misterius itu dan seperti apa dirinya. Sangat konyol." Yibo mendengus sebal meremehkannya. Hanya secarik kertas biru kecil seperti itu tidak akan mungkin bisa menarik perhatiannya lebih. Pikirnya.

Dylan yang sudah kehilangan semangat bermain gamenya, beralih beringsut duduk di dekat Zhuocheng untuk mencari tahu tentang kebenaran cerita sticky notes itu. Sepertinya memang hanya dirinya saja yang ketinggalan informasi penting tentang asal muasal darimana sticky notes itu berasal.

"Yibo. Kau bisa mencari tahunya jika kau mau. Bukankah kau sendiri tahu kalau kau bisa melakukan segalanya, kan?" Ya, ide Dylan kali ini tidaklah buruk. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh si pria idola dan populer seperti Wang Yibo? Jika ia mau bisa saja ia menyewa seorang detektif untuk mencari informasi tentang si misterius pengirim sticky notes itu. Atau mungkin juga membayar seorang bodyguard untuk menjaga lokernya setiap hari. Tapi, justru jawaban Yibo kali ini membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu tercengang dibuatnya.

"Kalau begitu ... aku akan menghancurkan rencana si misterius itu dengan caraku sendiri. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tidak merasa kasihan?" Zhuocheng, Yubin dan Dylan pun hanya saling diam melempar pandang. Sejujurnya Yibo pun tidak ingin membuang waktunya untuk hal-hal yang tidak penting seperti itu. Sungguh merepotkannya saja.

"Omong-omong ... apa isi sticky notes yang kau dapatkan pagi ini? Apa dia juga masih memberikanmu hadiah kecil?" Zhuocheng kembali membuka suara. Ia merasa penasaran karena beberapa hari terakhir ini ia jarang bersama dengan Yibo. Sontak pertanyaan Zhuocheng itu mengingatkan Yibo tentang sticky notes biru yang menempel di dalam lokernya pagi ini. Itulah alasan sebenarnya yang membuat Yibo tertawa lepas sampai dianggap seperti orang gila oleh teman-temannya sendiri.

"Dia bilang dia adalah genie. Dan dia akan mengabulkan satu permintaanku jika aku mau membalas pesannya. Dasar konyol." Yibo tertawa selepasnya. Ketiga temannya pun ikut tertawa mendengar ceritanya. Yang menurut mereka kalimat itu seperti sebuah lelucon yang paling lucu di dunia.
"Jadi itu yang dilakukannya agar kau mau membalas pesannya? Lagipula kau sudah memiliki segalanya. Memangnya apa yang bisa dia berikan untukmu?" Yubin masih tertawa lagi. Ia pun tidak habis pikir dengan ide konyol dari si pengirim misterius itu.

"Yibo. Kurasa kau memang perlu mencoba membalas pesannya kali ini. Minta saja sesuatu yang belum kau kerjakan atau semacamnya. Kalau perlu sesuatu hal yang mustahil atau yang memalukan sekaligus. Kalau dia berbohong tentang menjadi genie, itu berarti tandanya ia tidak sanggup menghadapimu." Zhuocheng yang tahu sebrengsek apa Wang Yibo itu malah mencoba memprovokasinya.
"Tapi jika dia berhasil memenuhi permintaan Yibo, bukankah itu terdengar sangat konyol? Dia pasti tahu jika teman kita ini sangat brengsek, kan?" sambung Dylan yang ragu dengan ide Zhuocheng. Dan justru malah berbalik menyudutkan Wang Yibo sendiri.

"Hey! Aku tidak sebrengsek itu, Dylan Wang!" pekik Yibo yang tidak terima jika dirinya disebut brengsek.
"Ya, sepertinya menarik juga jika aku membalas pesannya kali ini. Tapi, apa yang harus aku minta dari si misterius itu? Ehm ... ah! sepertinya aku tahu apa yang harus aku minta darinya." Setelah melihat ponsel miliknya yang menyala itu, mendadak satu ide muncul begitu saja di kepala Wang Yibo. Ia pun mulai menuliskan sebuah pesan untuk si misterius itu.

"Hai ... Z !! ... ...

... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ..."

Selesai. Setelah ini Yibo hanya tinggal menunggu hasilnya saja. Apakah si misterius itu mau menuruti permintaannya atau tidak sama sekali. Ya, tidak akan lama lagi.
"Kau si misterius X.Z, bersiaplah! Kau harus berhenti bermain-main denganku."

Coba tebak ... !!
Kira-kira apa yang ditulis dan diminta sama Wang Yibo ?? (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

✼  ҉  ✼  ҉  ✼ ✼  ҉  ✼  ҉

Juli,2024

SECRET ADMIRER BESIDE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang