✼ ҉ ✼ ҉ ✼ ✼ ҉ ✼ ҉
SECOND BLUE FROM ME, ANONYMOUS
"Ha? Lagi?" teriak Zhuocheng ketika melihat Wang Yibo kembali mendapati sebuah sticky notes berwarna biru yang menempel di bagian dalam pintu loker miliknya. Kebetulan loker milik Zhuocheng berdampingan dengan loker milik Wang Yibo. Jadi, tentu saja Zhuocheng dapat melihatnya dengan jelas hanya dengan meliriknya saja. Dan sticky notes ini adalah yang kedua. Tapi, kali ini dengan sebuah minuman cola dingin berpita biru di dalamnya. Sementara sticky notes dengan jus strawberry adalah yang pertama.
Wang Yibo hanya mengangguk malas. Tidak terlalu antusias sebenarnya. Apa yang spesial dari kertas biru kecil ini? Menurutnya, ini adalah hal yang konyol dan memalukan yang pernah dilihatnya. Bahkan ia sampai tidak habis pikir dengan seseorang yang masih berpikiran untuk mengiriminya hal-hal yang ia benci seperti ini. Apalagi dengan setiap pesan tertulis yang harus ia baca sebelumnya. Semua itu hanya membuang-buang waktunya saja. Yang jelas, seseorang itu sangatlah memiliki selera yang bertentangan dengan dirinya. Ataukah ia memang ingin mempermalukan dirinya sendiri dengan melakukan hal konyol semacam ini?
"Pasti orang yang aneh. Tidak mengherankan," komentar Yibo setelah selesai membaca habis isi sticky notes berwarna biru itu. Yibo pun menebak-nebak siapa orang aneh yang mau repot-repot mengirimkan semua itu untuknya? Dan bayangan tentang seseorang yang culun, lugu, berkacamata besar dengan bajunya yang kedodoran itu langsung saja terlintas dalam kepalanya. Bagi Yibo semua itu jelas sangat mengganggu dan merepotkannya. Lagipula semua hadiah kecil yang diberikannya itu pun juga tidaklah seberapa. Bahkan Yibo mampu membeli semua yang didapatnya itu sendiri dengan mudahnya.
Melirik cola yang masih menganggur di dalam loker, Zhuocheng pun mengambil kesempatan untuk mengambil cola itu.
"Yibo ... kau mau ambil colanya tidak? Kalau tidak, aku bisa menerimanya seperti biasa. Seperti kemarin itu juga." Dan tanpa berbasa-basi lagi Zhuocheng langsung saja mengambilnya. Setelah Zhuocheng membuka tutup kaleng cola itu, dengan cepat Yibo langsung merebutnya lagi dari tangan Zhuocheng.
"Kali ini tidak. Aku haus." Yibo langsung saja meminum cola itu sampai habis. Tanpa melepas pitanya terlebih dulu. Zhuocheng hanya bisa mendengus kesal. Padahal jelas ia tadi terang-terangan menolaknya."Menurutmu, siapa seseorang yang berinisial Z lalu X.Z ini?" tanya Zhuocheng penasaran dengan sticky notes yang sudah Yibo terima untuk kedua kalinya ini.
"Apakah dari penggemarmu atau mungkin salah satu dari mantanmu?" tebak Zhuocheng asal.
"Entahlah. Aku tidak tahu. Inisial dengan nama Z, lalu X.Z itu pasti banyak di kampus ini. Bagaimana aku bisa menemukannya? Kau pikir aku hafal?" Yang sebenarnya tentang nama mantannya sendiri saja Yibo bahkan tidak mengingatnya. Siapa dan yang mana? Itu terlalu banyak."Dia pasti orang yang cukup aneh. Seleranya payah. Meskipun hadiah kecilnya lumayan menarik menurutku. Tapi, ia seperti menganggap jika seorang Wang Yibo bahkan tidak mampu membeli sekaleng cola untuk dirinya sendiri," ucap Zhuocheng yang sedikit mengejek Yibo dengan sindirannya.
"Ya, mungkin kau benar. Memang aneh dan payah. Aku juga bisa membayangkan kacamata besar yang pasti selalu bertengger di hidungnya itu," jawab Yibo sembari tertawa geli membayangkannya."Tapi, bagaimana jika dia seorang gadis yang cantik dan juga manis? Eh tunggu! Bagaimana jika itu kebalikannya? Bagaimana jika dia justru seorang pria yang cantik dan manis?!" Zhuocheng bertanya dengan panik. Sejujurnya Yibo tidak memperhitungkan dan tidak terlalu mempermasalahkannya. Karena di dalam pikirannya sendiri tidak ada seorang gadis cantik yang masih mau melakukan hal-hal yang bodoh seperti itu. Apalagi seorang pria. Mustahil. Ini terlalu kuno. Bahkan saking kunonya, Yibo sempat berpikir bahwa yang mengirim sticky notes itu pastilah seniornya yang sudah berumur.
"Sepertinya ... itu tidak mungkin," jawab Yibo setelah menutup pintu lokernya kembali dan bersandar sejenak.
"Bagaimana kalau kita bertaruh?" Yibo mengangkat satu alisnya. Nampak tidak mengerti dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Zhuocheng sekarang.
"Bertaruh untuk apa?" Yibo memasang wajah bingungnya masih tidak mengerti.
"Entah itu seorang gadis atau seorang pria yang cantik dan manis. Jika kau juga menyukainya nanti, kau harus membalas sticky notes menggelikan itu lengkap dengan hadiah kecilmu juga. Bagaimana? Pasti kau tidak akan berani, kan?" Zhuocheng terkekeh pelan. Seolah di kepalanya tengah menyerukan sebuah kemenangan setelah berhasil menantang seorang Wang Yibo.Gila.
Jelas itu termasuk daftar hal gila yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang Wang Yibo, si pria populer di kampusnya itu. Yibo tidak mempermasalahkan tentang hadiahnya. Ia tentu bisa membelinya sepuluh kali lipat lebih baik daripada itu. Apapun bisa Yibo belikan untuk seseorang yang mungkin saja akan membuatnya jatuh cinta, suatu hari nanti. Mungkin. Tapi menulis sticky notes itu adalah hal yang paling menggelikan. Itu sama sekali bukan selera dan gayanya. Apalagi jika sampai akhirnya semua penghuni kampus nanti mengetahuinya. Sangat gila. Reputasi seorang Wang Yibo pasti akan langsung hancur hanya dalam kedipan mata saja."Aku pikir itu tidak mungkin," jawab Yibo dengan rasa percaya dirinya yang tinggi.
"Brengsek kau, Yibo! Awas saja jika kau jatuh cinta padanya nanti! Jangan mencariku, ya!" ancam Zhuocheng tidak mau kalah. Karena takut Zhuocheng berbicara hal-hal yang lebih aneh lagi, Yibo pun memilih beranjak pergi dari sana. Yang mau tidak mau Zhuocheng pun tetap akan mengikutinya.
"Hey! Kau mau kemana?" tanya Zhuocheng yang melangkah di belakang mengikutinya.
"Cafetaria. Mencari makanan dan mencari perhatian gadis-gadis tentunya." Ya, begitulah Wang Yibo. Zhuocheng yang mendengar jawaban Yibo itu hanya menggeleng pelan dan menghela napas pasrah. Sambil terus berjalan mengekorinya menuju cafetaria tanpa ingin berkomentar apapun lagi.✼ ҉ ✼ ҉ ✼ ✼ ҉ ✼ ҉
Januari,2024
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER BESIDE YOU
De TodoJatuh cinta? Memang benar. Xiao Zhan telah jatuh cinta pada seorang pria yang paling diidolakan di kampusnya. Namun, lebih tepatnya jatuh cinta diam-diam. Selama dua tahun terakhir ini, ia hanya mampu menyimpan semua perasaannya itu dalam diam. Hing...