8. Lost in Lust(JJH)

217 3 0
                                    

Suara desahan menggema dalam sebuah kamar yang diisi oleh banyak kamera tersusun rapi disetiap sudut. Pada sofa diujung ruangan, tempat titik fokus kamera terdapat dua manusia berbeda jenis kelamin tengah tenggelam dalam kenikmatan yang mereka ciptakan sendiri.

"Aaah aahh Steve..."

"Steve... Aahh... Slow--slow down!"

"Aaaahh fuck!"

Si pria menyatukan pelvisnya dengan wanita dibawahnya, menekan dengan erat.

Permainan panas itu berakhir, si pria beranjak dari atas tubuh wanitanya, berjalan menuju kamera.

"Cut!" Ucap si pria kemudian sembari menunjukkan clapperboard didepan salah satu kamera. Kamera yang sedari awal memang ditunjuk untuk sesi penutup adegan.

Sesaat setelah pria itu mengucapkan kata cut, wanita yang terbaring diatas tempat tidur bergegas menarik selimut, menutupi tubuhnya.

"Good work, Jay." Ucap wanita itu untuk si pria.

"Kamu juga, Yeeun. Pakailah bajumu, aku akan memakai baju diruangan lain."

Jayler mengambil jubah yang tergantung pada pintu kamar, tempat yang tidak tersorot kamera, memakai jubah itu untuk menutupi tubuhnya yang sama semi telanjang. Jayler kemudian membuka pintu kamar, tidak terlalu lebar agar Yeeun tidak kelihatan.

"Kerja bagus, kids. Adegannya sangat panas, film ini pasti akan meledak dikalangan remaja dewasa."

Jayler dan Yeeun tersenyum kecil mendengar pujian sang sutradara tentang akting mereka.

"Seperti perjanjian kontrak, satu minggu kedepan kalian tidak ada jam syuting sebagai upaya untuk lebih mengeratkan hubungan kalian. Pakailah waktu satu minggu ini dengan baik karena setelah ini adegan kalian akan lebih panas."

"Terima kasih, mister Simmon"

"Syuting sudah selesai, kalian bisa pulang."

Jayler dan Yeeun mengangguk, mereka berjalan keluar dari area syuting diikuti oleh manager masing-masing.

Adegan panas diawal memang hanya sekedar akting. Jayler dan Yeeun tidak benar-benar berhubungan badan, mereka melakukan itu hanya untuk kebutuhan film yang tengah mereka bintangi. Dan juga, adegan panas diantara mereka hanya settingan saja.

"Apa kau ada kesibukan setelah ini, Jay?" Yeeun bertanya ditengah langkah mereka.

Jayler sempat melirik lawan mainnya itu sebelum menjawab. "Tidak ada, tapi mungkin aku akan berendam air hangat saat pulang sebagai kesibukan."

Yeeun terkekeh pelan akan jawaban Jayler. "Aku berniat mengundangmu untuk makan malam di apartment ku, nanti aku yang memasak."

Jayler menatap gadis di sampingnya ini, manik hitam kecoklatannya berkilauan akan sesuatu. "Baiklah, aku akan mampir ke apartment mu."

"Kau ingin langsung saja atau ingin pulang ke apartment mu dulu?"

"Langsung saja, tapi nanti aku izin membersihkan diri di apartment mu, bolehkan?"

"Tentu, kau bisa membersihkan diri selagi aku memasak."

"Terdengar menyenangkan."

"Jadi kau memiliki darah orang Korea Selatan dari nenekmu?"

Yeeun mengangguk, tangannya dengan lihai mengumpulkan piring dan peralatan makan, menumpuk menjadi satu. "Mamaku memiliki setengah darah Korea Selatan, setengahnya lagi Britania Raya. Sedangkan papaku orang Australia."

Se(x) y LUST(republish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang