Chap 3. Ada apa dengannya?

5 1 0
                                    

"saya.... karyawan baru disini," kata orang itu sambil tetap tersenyum dan membuat Ella ikut tersenyum melihatnya.

"sepertinya apa yang Flora katakan tadi benar," batin Ella sambil tetap menunjukkan senyum manisnya.

"ohh, kalau begitu kau pergi saja ke ruang karyawan di belakang sana. manajer ada disana," jelas Ella sambil menunjuk ke arah ruang karyawan yang terletak dibelakang minimarket, tidak jauh dari posisi mereka.

"baiklah. terima kasih, ya" setelah mendengar penuturan dari Ella, lantas saja orang tersebut melangkahkan kakinya menuju kebelakang menimarket.

"tunggu!" perkataan Ella membuat orang tersebut terdiam sesaat. tanpa berkata apapun ia hanya menolehkan kepalanya kepada Ella dan menunggu Ella melanjutkan perkataannya.

"siapa namamu?" tanya Ella menatap lekat orang di depannya saat ini. bagaimana tidak, orang yang ditanyai itu tetap menggunakan jaket tebalnya meskipun sudah berada di dalam ruangan.

"Oh, maaf lupa memperkenalkan diri. Panggil saja aku Aura, Aurora Queen" jelas Aura menjawab pertanyaan Ella. "masih ada yang ingin ditanyakan?"

"Tidak, Ngomong-ngomong namaku Dellicia Gabriella Sky Blue, panggil saja Ella. salam kenal, ya" Ella mulai menunjukkan senyumnya kembali. Aura hanya membalas dengan senyum penuh arti dan berlalu meninggalkan Ella sendiri menuju ruang karyawan, tempat sang manajer berada.

"ada apa dengannya" Ella bergumam menatap diam Aura yang sedang berjalan meninggalkannya. "perasaan ku tidak enak" lanjutnya seketika merinding.

Ceklek. 

pintu ruang karyawan terbuka dan terlihatlah sang manajer yang baru saja hendak duduk dikursi kerjanya. ia dan Aura bertatapan selama beberapa detik.

"Oh, kamu ya, Aura. bagaimana? sudah siap untuk bekerja disini?" Ucap sang manajer berbasa-basi sembari tersenyum. "panggil saja aku Flora. mohon kerja samanya, ya" lanjutnya sambil mengangkat tangan hendak menjabat orang yang ada didepannya ini.

"tentu saja, bos Flora" sambut Aura sembari menjabat tangan Flora dengan sedikit erat. sambil tersenyum manis.

"Erk, kuat banget genggamannya"  Flora sedikit kaget saat tangannya terasa sesak dan sedikit berdenyut. ia tetap mencoba untuk mempertahankan senyumnya.

"Baiklah, kau letakan saja barang-barang mu di dalam lemari itu. aku keluar duluan, segera susul aku nanti, ya. Ngomong-ngomong jangan panggil aku bos, kita seumuran lho" Flora langsung keluar dan menutup pintu ruangan dengan hati-hati, meninggalkan Aura di dalam ruang itu sendirian. tak perlu menunggu lama Aura langsung melepas jaket tebalnya, terlihatlah baju kaos panjang merah maroon yang melindungi tubuhnya itu dari suhu dingin dan ia mulai menyimpan barang-barangnya di sisi lemari yang terlihat kosong. kemudian ia menatap dengan intens seluruh penjuru ruangan yang terlihat sangan rapi itu. tak berselang lama, langsung saja ia keluar dari ruang karyawan dan menyusul Flora, tak lupa ia menutup pintu ruangan tersebut perlahan-lahan karena engsel pintu tersebut terlihat seperti akan lepas. 

"bikin takut aja nih pintu," batin Aura sambil melihat pintu itu. iapun bergegas menuju ke tempat rekan-rekan bekerjanya sekarang. 

Ella dan Flora terlihat sedang berbincang-bincang, dengan Ella yang terlihat masih sibuk menata barang di etalase. Flora pun menyadari kehadiran Aura yang semakin mendekati mereka, mata mereka bertemu lalu tersenyum satu sama lain.

"eh Aura, sini. Udah kenalan sama Ella kan?" tanya Flora saat Aura sudah dekat dengan mereka.

"iya, sudah kok," jawab mereka bersamaan. Ella pun sudah selesai dengan kegiatan rapi-rapinya dan berhadapan dengan Aura. Ella menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan aura, bukan karena jaket tebalnya yang sudah dilepas namun ia salah fokus ke bajunya.

Moving to imaginary dimension : Big BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang