Chap. 4 Awal dari segalanya

5 1 0
                                    

POV Ella

Di parkiran.

"Eh?! helm ku ketinggalan. Aura, kau duluan saja helm ku ketinggalan di dalam" seru ku sambil berlari ke dalam minimarket.

"Okke!" teriak Aura mengiyakan, ia sudah siap dengan motornya. saat di depan pintu, ku lihat sekilas kebelakang, tidak lama setelah Aura pergi datanglah Devan dan Elena berboncengan. tak mau ambil pusing, ku teruskan langkahku.

Drap drap drap. aku berlari sekencang mungkin masuk kedalam.

"hah.......hah...... hah," napas ku terasa berat.

"kenapa masuk lagi? ada yang tertinggal?" tanya Flora saat melihatku berlari menuju keruang karyawan. 

"iya nih," akupun segera mengambil helm ku yang ketinggalan. "dah ya, Bye. Devan sama Elena udah di depan tuh," ucap ku sambil tetap berjalan keluar. ku lihat Flora hanya diam ditempat, ya sudah lah. ku teruskan langkahku menuju ke parkiran.

saat sampai, aku masih melihat Devan dan Elena yang masih berada di parkiran. mereka berdebat.

"kalian mendebatkan apalagi sih?, heboh bener dah. pelanggan pada takut tuh ngeliatin kalian" tanyaku cukup lelah dengan perdebatan mereka. "haihh" desahku.

"eh, iyakah? maaf deh. hehe," ucap mereka berdua serempak. mereka langsung bersiap-siap untuk masuk ke minimarket.

"masuk gih, kasian Flora sendirian di dalam" ucapku sembari membuka tas untuk mengambil kunci motorku.

"iyaa, hati-hati dijalan. kalau nyungsep jangan lupa selfi dan langsung kirim ke kami. dijamin, fotomu bakalan langsung viral besok, Hahaha. " teriak Devan sembari berjalan kedalam minimarket.

"kurang ajar kau, Devan!" teriakku panas ditambah geram dengan mulut lemes pedas cowok satu itu. Elena juga ikut tertawa mendengar perkataan pedas Devan.

akupun melanjutkan mencari kunci motor di dalam tas ku yang ternyata nyelip cukup dalam. saat sedang meraba-raba tas, aku merasa ada sesuatu yang asing bersentuhan dengan tanganku. langsung saja ku tarik keluar benda yang mencurigakan itu.

"apa ini? seingat ku, aku tidak pernah memasukan ini kedalam tas?"  aku membolak-balikan benda aneh itu dengan penuh curiga. bagaimana tidak? bulu secantik ini bisa-bisa nya ada di dalam tas ku. siapa yang memasukkan ini?

bisa ku sebut ini sebagai bulu terasthetic yang pernah ku lihat. bulunya panjang tipis, warna birunya cantik dengan gradasi warna biru yang lebih gelap ditengahnya, sangat lembut dan mengkilap. "kira-kira punya siapa ya? dan kenapa ini bisa ada di dalam tas ku? apa mungkin Flora yang meletakan ini? tapi kenapa? apa mungkin Aura? dia memang terlihat agak aneh dari awal bertemu dengannya, sih. ahh, sudahlah, aku simpan saja dulu" akupun kembali memasukan bulu itu kedalam tas dan langsung pergi pulang dengan motorku.

POV Ella End

terlihat Flora yang sudah menyelesaikan kegiatannya di toilet, "langsung pulang aja kali, ya?" batinnya sembari berjalan menuju ruang karyawan. ia sekilas melihat ke depan toko dengan Elena dan Devan yang sedang mengerjakan tugas masing-masing.

Flora terlihat berjalan mendekati Devan dan Elena yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Elena menjaga kasir, sedangkan Devan bersih-bersih. 

Elena dan Devan yang sadar dengan kehadiran Flora pun bertanya. "mau kemana Bos? udah bawa tas aja nih," tanya Devan yang menghentikan kegiatan bersih-bersihnya sejenak.

"mau pulang duluan, ada urusan. kalian jaga minimarket baik-baik ya, jangan sampai ada kejadian seperti kemarin-kemarin," balas Flora sambil berjalan menuju pintu minimarket yang terbuat dari kaca besar.

Moving to imaginary dimension : Big BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang