Chap 9. menghabiskan waktu bersama

7 0 0
                                    

langkah kaki yang mengintimidasi terdengar begitu lantang disepanjang lorong yang panjang itu. lampu-lampu yang redup menambah kesan menyeramkan disepanjang lorong yang mereka lalui, tidak ada sedikitpun cahaya bulan yang bisa menembus ke lorong itu. 

hanya ada kesunyian diantara kedua orang itu. raut wajah yang begitu datar dan serius seolah-olah sedang menemukan mangsa, terlihat sangat menusuk dan kejam, membuat siapapun yang melihat mereka akan langsung bertekuk lutut.

kriet.

pintu besi berkarat itu terbuka, menghasilkan suara gesekan antara besi dan lantai yang sangat berisik dan berdecit. 

langkah yang sempat terhenti itu kembali berjalan tegas, menghampiri salah satu ruangan seperti penjara yang sangat sempit dan tidak terurus. di dalamnya terdapat seorang wanita yang sedang terikat sambil merintih kesakitan, tangannya tergantung diudara dengan kaki yang juga terborgol, tidak bisa bergerak kemana-mana.

setelah pintu yang menutup ruang itu terbuka dengan sempurna, salah seorang dari mereka langsung saja masuk dan berdiri di depan wanita yang sedang tertunduk lesu menahan sakit. 

"Arg!" wajah wanita itu ditarik kasar oleh orang tersebut, membuat mata mereka bertemu satu sama lain.

"Amalie," lirih orang itu menahan emosi yang terpendam, urat di wajahnya terbentuk, rahangnya mengeras. sedangkan wanita yang dipanggil Amalie tersebut hanya diam sambil menahan rasa sakit karena wajahnya diangkat tiba-tiba.

orang itu langsung membuang wajah Amalie setelah tahu wajahnya.

"bawa dia, Roy" perintah orang itu pada Roy,  Bodyguad yang sempat berada di kamar Nevan saat insiden Cupcake terbongkar dan juga orang yang membisikan sesuatu pada Arsen saat di ruang makan tadi.

ya, orang yang sedang bersama Roy saat ini adalah Arsen. kepala keluarga dari salah satu keluarga yang terkenal dengan perusahaan besarnya, William Alexander.

"Baik, Tuan," Roy segera melepaskan borgol yang mengikat Amalie dan menggendongnya ala karung. dia berjalan keluar dari ruang itu, menyusul Arsen yang sudah terlebih dahulu keluar dari sana.

Roy yang sudah hapal dengan kebiasaan Tuannya, segera meletakkan Amalie disebuah kursi kayu yang sudah disediakan sebelumnya di tengah-tengah ruangan besar tersebut. hanya ada mereka bertiga di sana. 

Amalie hanya diam menerima perlakuan yang diberikan kepadanya. lalu, Arsen dengan sengaja menendang salah satu kaki Amalie dengan cukup keras.

"ARGGGG!!' teriak Amalie kesakitan. kaki Amalie yang ditendang oleh Arsen merupakan kaki yang mengalami cedera patah tulang cukup parah, sebagai akibat karena ia mencoba melarikan diri dari para Maid dan Bodyguad yang mengejar Amalie saat mereka mengetahui pelaku di balik pengiriman cemilan pada Tuan muda Nevan mereka.  

saat Amalie tertangkap oleh para Maid dan Bodyguad, salah satu dari Maid-maid tersebut  langsung menginjak kaki kiri Amalie hingga patah. Amalie yang tidak bisa bergerak kemana-mana karena dikepung dari segala arah hanya bisa menyerahkan. salah satu dari Maid itu juga sempat menampar dengan keras wajah Amalie, dimana hal tersebut membuat leher Amalie sedikit cedera. dengan sigap mereka langsung membawa Amalie ke ruangan bawah tanah, tempat Arsen biasanya menghukum orang yang sembarangan mengusik keluarga William Alexander.

saat ini Arsen hanya menatap datar Amalie yang berteriak kesakitan.

"rasa sakitmu itu tidak berarti jika dibandingkan dengan rasa sakit Nevan jikalau ia memakan cemilan mu itu!" teriak Arsen menggema keseluruh ruangan. Roy hanya diam dipojok ruangan, mengamati sang Tuan yang sedang menyiksa tahananya.

"siapa yang mengirim mu?" lanjut Arsen, ia akan mencari tau siapa dalang dari penyerangan terhadap keluarganya tersebut, meskipun harus menggunakan cara yang tak manusiawi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moving to imaginary dimension : Big BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang