6

91 15 2
                                    

Impian sakura terwujud kini ia telah resmi menjadi dokter di salah satu rumah sakit terbesar di Tokyo,gadis itu sangat cerdas menyelesaikan pendidikan hanya dengan waktu 4 tahun.

Berkat kepiawaian menangani pasien dan tentu saja paras cantik nya dalam kurun waktu sebulan sakura menjadi terkenal di rumah sakit itu , sikap ramah serta senyum manis nya menambah nilai pada dirinya.

Gadis berambut merah muda itu tengah berjalan di lorong menuju ke ruangan nya ia baru selesai memeriksa para pasien nya, sesekali ia tersenyum menyapa para pasien ataupun sesama tenaga medis yang berpapasan dengannya.

"Dokter sakura dokter sakura" Panggil midori dengan nafas terengah-engah.

" Ada apa midori? " Tanya sakura pada midori salah satu perawat disana.

" Pasien IGD membeludak, katanya telah terjadi kecelakaan dan kebanyakan korban di larikan ke rumah sakit ini, dokter di sana kewalahan " Jelas midori.

" Apa, Ayo cepat midori" Ajak sakura setengah berlari menuju igd.

Terlihat ada puluhan korban kecelakaan yang berada di ruangan itu kebanyakan dari mereka adalah pelajar yang baru saja pulang dari study tour, untung saja tidak ada korban jiwa.

Katanya supir bis mengantuk berjalan keluar jalur dan hampir menabrak mobil yang berada di depan nya, berakhir dengan mobil banting setir menabrak tiang listrik dan bis berhasil berhenti setelah supir tersadar lalu menginjak rem.

Terlihat ada beberapa anggota polisi juga disana ,supir bis yang hanya terluka ringan itu pun segera di bawa ke kantor polisi untuk di mintai pertanggungjawaban.

Sebagian pelajar mengalami luka ringan yang di dapat karena benturan kecil saat kecelakaan terjadi,tidak sedikit juga yang menangis karena syok kebanyakan para gadis ini lah alasan sakura di panggil kesini.

Sakura kini tengah mengobati pengemudi mobil yang hampir tertabrak bis tadi dia adalah itachi , kepala pria itu terluka cukup serius ia tak sadarkan diri dengan telaten sakura membersihkan darah yang keluar dari kening pria itu dan menjahit lukanya.

Sakura sedikit terpesona pada pria di hadapannya ini bagaimana tidak, kulit putih hidung mancung dan bulu mata nya yang lentik mengalahkan bulu mata sakura,pria ini pasti sangat tampan bila terbangun pikir Sakura.








Malam tiba Sakura telah tiba di kediaman nya ia merasa lelah hari ini meskipun begitu ia tetap cinta pekerjaan nya , berendam di bath up tujuannya saat ini tapi langkah nya terhenti karena panggilan dari papa nya yang sedari tadi duduk di ruang tamu.

"Sakura ada yang papa ingin katakan padamu" Ucap kizashi ketika Sakura telah duduk di kursi.

"Sayang Sakura baru tiba ,berganti pakaian saja belum dan dia terlihat lelah kita bicarakan besok saja ya" Bujuk mebuki pada suami nya.

"Kenapa pa ma? " Tanya sakura memandang wajah kedua orang tuanya.

"Tidak Sakura besok saja kita bicara, sekarang kau naik ke atas dan istirahat kau pasti lelah, jika kau belum makan malam mama akan panaskan lauk untukmu" Ucap mebuki.

Karena sang papa yang tak kunjung bicara sakura beranjak menuju kamar nya, baru saja menaiki dua anak tangga lagi-lagi suara kizahshi menghentikan langkah nya.

"Sakura kau akan papa jodoh kan" Ucap kizahshi akhirnya dan pergi meninggalkan sakura yang terdiam di tangga .

Aroma cherry blossom tercium menyeruak memenuhi kamar mandi bernuansa putih itu, gadis itu sedang memanjakan diri berendam di bath up untuk melupakan sejenak perkataan papa nya tadi.

Perjodohan katanya ayolah di zaman modern begini masih ada orang yang mau di jodoh kan, apa segitu tidak laku nya dia sampai harus di jodoh kan.

Gadis itu malas memikirkan nya akhirnya memejamkan mata menikmati aroma yang menenangkan itu.



Itachi akhirnya terbangun ia berbaring di salah satu kamar rawat inap VVIP, dia ingat tadi sore ia hampir ditabrak bis yang keluar jalur, niat mengindari bis malah berakhir menabrak tiang listrik.

Mengedarkan pandangannya Itachi melihat ibunya Mikoto tertidur duduk di kursi di samping ranjang sambil memegang tangan Itachi dan sang ayah fugaku bersandar pada sofa.



Pagi tiba suasana meja makan di kediaman haruno mendadak tegang itu terjadi karena perdebatan sang kepala keluarga dan sang putri.

"Sakura kau akan papa jodoh kan" Ujar kizashi tegas menatap putri bungsu nya.

" Apa? Pah sakura gak mau, aku baru saja mendapat pekerjaan, aku gak mau nikah dulu" Tolak Sakura.

"Sakura kau harus mau, kau tidak langsung menikah saat ini .. "

"Pah sekali lagi aku menolak perjodohan itu" Ucap Sakura memotong ucapan papa nya meninggalkan meja makan.






Sakura tiba di rumah sakit seperti biasa ia menyapa serta tersenyum kepada setiap orang meskipun kepala nya tengah memikirkan perdebatan tadi dengan orang tuanya.

Gadis itu tampil casual mengenakan kemeja pink pastel dengan bawahan celana bahan berwarna cream dipadukan dengan heels berwarna hitam serta rambut panjang nya ia ikat tinggi seperti biasa.

Hari ini Sakura kembali memeriksa pasien kecelakaan kemarin semoga pasien nya sudah sadarkan diri, setelah memakai jas putih kebanggaannya dia ia bergegas menuju ruang VVIP tak lupa stetoskop tergantung di lehernya.

"Itachi nak , akhirnya kau sudah bangun" Ucap Mikoto setengah teriak karena putra sulungnya telah sadar.

Itachi hanya mengangguk tersenyum menanggapi ibunya,sebenarnya ia telah sadar semalam dan lanjut tidur karena tidak tega kalau harus membangun kan keduanya orang tuanya, teriakan Mikoto membangun kan fugaku yang sedari tadi masih tidur di sofa.

"Anata cepat panggilkan dokter " Ujar Mikoto pada suaminya.

Pintu terbuka Sakura masuk beserta midori membawa catatan pasien ditangannya, fugaku tak jadi memanggil dokter karena Sakura masuk tepat waktu.

"Selamat pagi" Sapa Sakura dan midori bersamaan.

"Pagi juga dokter" Yang hanya dijawab oleh Mikoto dan fugaku.

" Dokter anda datang tepat waktu, anak saya sudah sadar " Tanpa di tanya Mikoto menjelaskan keadaan saat ini.

"Baik saya akan periksa dulu ya" Ucap Sakura ramah .

Suara yang terdengar tidak asing membuat Itachi yang sedari tadi fokus pada ponsel nya pun langsung menatap Sakura, jadi gadis ini seorang dokter batin Itachi.

Sakura mendekat menghampiri ranjang Itachi dia melakukan pemeriksaan sebagai mana yang biasa dokter lakukan,aroma manis sakura membuat Itachi teringat kejadian itu tanpa sadar telinga nya memerah.

Sakura selesai melakukan tugasnya Itachi sudah boleh pulang hari ini, tanpa di sadari pria itu sesekali memandang Sakura.

"Luka nya jangan terkena air dulu ya" Ucap Sakura kepada Mikoto.

"Baik dokter terima kasih" .

"Saya permisi semoga lekas sembuh" Pamit Sakura dan midori.

"Mari saya antar dokter" Mikoto mengantar Sakura dan midori.

"Nak kau menyukai nya ya" Bisik fugaku dia memperhatikan Itachi sejak Sakura datang.

" Tidak ayah" Elak Itachi.

"Kau tidak pandai berbohong, kalau kau suka kejar dia" Ucap fugaku menunjuk telinga Itachi.

Itachi semakin malu ia menutup kedua telinga nya, membuat Mikoto yang baru datang kebingungan.



Maaf kalo ada typo atau cerita nya garing.

Whisper of Love || ITASAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang