Bab 1

27 5 0
                                    

Seoul, 18 Agustus 2004

Sepasang anak perempuan dan laki-laki kini tengah bermain seru di taman bermain.

mereka bahkan tidak mau terpisahkan. Disaat mereka sedang makan siang bermain maupun bermain

"Kak !!! Sayang pulang !!! Udah dulu main sama heeseung nya."

"Iya ma... Heeseung aku pulang duluan ya ? Besok kita main lagi."

"Oke kita ketemu lagi besok byeol."

"Dah heeseung."

"Dah Han Byeol."

Mereka saling melambaikan tangannya.

🌹✨-Blocked By Love-🍜🦌

Seoul, 25 Agustus 2004

TK matahari

"Anak-anak hari ini adalah hari terakhir kalian bersama heeseung, karena heeseung akan pergi keluar negeri di karenakan berhubungan dengan pekerjaan kedua orang tuanya."

"Nah sekarang waktunya kalian ucapkan salam perpisahan sama heeseung ya."

Semua anak-anak lansung memeluk heeseung dan disana hanya Han Byeol saja yang tak memeluk heeseung.

"Heeseung semoga kamu inget kita ya, jangan lupain kita."

"Iya temen-temen makasih."

Dan ibu gurunya tersenyum melihat keakraban nya dengan yang lain, dan baru sadar juga tak ada Han byeol disana.

"Han Byeol kenapa kamu disini nak ? Gak mau ngucapin salam perpisahan sama heeseung."

Han Byeol hanya bisa menangis dan menggeleng kan kepalanya saja.

"Udah jangan nangis ya nak, kamu kan disini temen deketnya apalagi paling dekat sama heeseung masa kamu gak mau ngucapin salam perpisahan sama heeseung ?"

"Han Byeol gak mau heeseung pergi Bu..."

Gurunya berusaha untuk merayu han byeol dan akhirnya ia pun mau memeluk heeseung.

"Heeseung jangan pergi, kamu disini aja sama aku main sama aku. Nanti aku disini sama siapa ?"

"Aku harus pergi soalnya pekerjaan ayah aku banyak disana, sebenarnya aku juga gak mau pisah sama han byeol aku juga bakal kesepian disana."

"Jangan pergi..." Seguknya.

"Aku juga gak mau pergi."

Keduanya pun lansung menangis dan akhirnya gurunya yang menenangkan mereka berdua.

Keesokan harinya han byeol keluar dari rumah nya dan melihat orang tuanya sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya heeseung.

"Maafkan kami jika kami selalu merepotkan anda pak."

"Ah anda tidak terlalu merepotkan kami juga, sebenarnya kami senang kalau direpotkan."

Tak lama ayahnya melihat anak perempuan nya yang tengah mengintip di pintu.

"Eh kakak sini keluar nak."

Akhirnya anaknya keluar dengan membawa sesuatu disakunya dan ia berlari menarik tangan heeseung.

"Ehh kakak heeseung nya mau dibawa kemana ? Mereka udah mau pergi kak." Teriak ibunya.

"Sudah sudah biarkan mereka saja, ini salam perpisahan mereka yang terakhir." Seru ayahnya heeseung.

"Iya anda benar kemarin anak saya sempat gak nafsu makan karena kabar heeseung mau pindah sekolah."

"Anak saya heeseung juga seperti itu, mungkin karena ikatan mereka yang sudah kuat tak ingin dipisahkan."

Skip taman bermain.

"Byeol kenapa kamu narik tangan aku ?" Dengan nafas terengah-engah.

"Gak apa-apa kok."

"Ayo kita naik ke atas dulu."

Heeseung mengangguk dan akhirnya mereka naik ke taman bermain itu.

"Aku punya sesuatu buat kamu."

"Apa ?"

Han byeol lansung menyodorkan gantungan rusa itu kepada heeseung.

"Waktu kamu udah pulang sekolah duluan, aku kan nunggu papah aku jemput dan dijalan aku liat gantungan ini jadi aku beli sama papah... Ini buat kamu seung."

"Makasih byeol... Makasih udah jadi sahabat aku di TK maupun dirumah aku bakal inget ini, kalau udah dewasa nanti aku bakal nikahin kamu... Aku janji."

"Janji ya ? Jangan bohong."

"Iya byeol aku janji."

Keduanya lansung melingkarkan jari mereka dan kembali ke rumah, saat kembali ke rumah mereka terkejut melihat anak mereka yang tengah tertawa dan menggenggam tangannya.

"Kamu habis bawa lari heeseung kemana kak ?"

"Byeol gak bawa heeseung lari juga." Sambil mengalihkan pandangannya.

"Oh iya byeol kalau gitu aku pergi dulu sama mama papah."

"Iya..."

Ibunya tau kalau anaknya tidak ingin ditinggal jauh oleh heeseung.

"Papah tas astroboy aku mana ?" Tanya heeseung.

"Ada kok nak."

Ayahnya lansung memberikan tas astroboy itu kepada heeseung dan ia mengambil sesuatu dari tasnya.

"Pah ini tasnya."

Heeseung pun lansung mendekati han byeol yang tengah di genggam oleh sang ayah.

Lansung saja heeseung memasangkan jepitan di rambut han byeol.

"Ini hadiah dari aku buat kamu, simpan terus ya jangan sampai hilang." Senyumnya.

Lalu setelah itu heeseung mengecup pipi han byeol.

Orang tuanya pun sama-sama terkejut melihat mereka berdua.

"Aku sering liat papa kalau lagi sayang sama mama, papa sering cium pipi mama aku."

"Kamu ngajarin apa sama heeseung pah." Pukul ibunya.

"Aku gak ngajarin apa-apa kok ma, bener nya juga."

Disana telinga han byeol lansung memerah sebenarnya ia biasa saja tetapi telinga yang memerah.

"Dadah sampai jumpa nanti diumur kita yang sudah dewasa."

"Kalau begitu kami semua pamit."

"Baiklah kalau begitu hati-hati dijalannya."

Keluarga heeseung pun pergi dan di dalam mobil ia melambaikan tangannya begitu pun dengan Han Byeol.





To be continued...

Just For You|Heeseung [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang