8; Birthday Our Girl

50 6 19
                                    

≈ S E V E N L O V E S ≈
~Among the seven loves, who is the winner?~
 

   
      
     

   

Sore ini kediaman keluarga Kim ramai sekali. Seven Boy's membentuk formasi lengkap, dengan masing-masing kegiatan.
    

Di antara yang lain, Namjoon yang paling pas menjadi teman bicara. Pemahaman dan wawasannya yang cukup luas —meski baru di usia delapan belas tahun, kian menyamankan Jiyoon dalam segala pembahasan. Namjoon akan selalu memasuki topik pembicaraan Jiyoon, sekalipun perihal politik atau pemerintahan, bahkan dunia pekerjaan Jiyoon.
   

Jiyoon dalam mode curhat, pilihan terbaiknya memang adalah Namjoon.
    

Berkumpul di ruang tamu, konversasi menjadi jauh lebih menyenangkan oleh kicauan suara Seokjin dan gelak tawa nyaring Hoseok. Hanya empat orang, tetapi ramainya sudah seperti satu desa. Yeah.. Seokjin dan Hoseok memang yang meramaikan.

   
Sementara si bungsu, hanya diam memperhatikan. Di beberapa pembahasan dia mengerti, tetapi tidak beratensi tuk terlibat. Tenang selayak menonton tayangan infotainment secara live, sembari menikmati banyak camilan yang tersedia di meja hadapan.

      
Sementara itu situasi di dalam dapur..

   
Bukan hanya sekali dua kali berhasil membuat cake, menyulut Jimin menjadi yang dipercaya mengemban tugas itu. Bersama Sejeong, keduanya kompak membagi tugas —tak jarang pula mengerjakannya bersama-sama.

  
Jika Jimin bersama Sejeong, maka di sisi ini Yoongi bersama Hyuna. Hening dan dingin pribadinya, tetapi fakta yang diidamkan ..Yoongi itu pandai dalam urusan dapur —tinggal bersamanya, masalah perutmu terjamin, barangkali begitu singkatnya. Kompak bagaimana keduanya berganti tugas ..jika Hyuna yang bergelut dengan masakan di atas kompor, maka Yoongi yang akan menyiapkan bahan-bahannya —lalu sebaliknya. Memotong dan mengiris, setiap gerakan Yoongi sungguh bukan lagi amatir. Memasukan perbumbuan ke dalam masakan pun bukan suatu masalah bagi Yoongi, hasilnya tidak akan mengecewakan.

     
Orang terakhir, Taehyung. Disini tidak tahu apa inginnya, bergabung di dapur pun tidak serta-merta membantu dengan baik. Dia tidak mengerti perihal dapur, terlebih perihal cara memasak. Dia hanya membantu mengambilkan sesuatu jika Hyuna atau Yoongi membutuhkan sesuatu. Pun lagi, selalu salah. Disuruh mengambil mentimun, dia memberikan pare. Dimintai tolong mengambil garam, dia menyerahkan gula. Katanya ..

    
"Itu mirip, tahu."

   
Berujung hanya mengganggu. Bosan menyulut jahil, diam-diam Taehyung akan mengambil potongan timun atau wortel yang sudah diiris Yoongi, dan memakannya dengan cengiran atau wajah datar tak berdosa ..saat diberi tatapan tajam oleh sang empu sayur.

    
Sementara, Taehyung sedang enggan bergabung dengan ke-lima laki-laki itu di ruang tamu. Sekali lagi, Taehyung mudah bosan ..sementara mereka hanya berbincang tanpa melakukan apapun.

     
Cukup mengganggu Yoongi, Taehyung beralih pada Jimin dan Sejeong. Diam-diam menyahuti sedikit tepung, lalu jahil bagaimana dia sengaja mencolek pipi Sejeong —mengotorinya dengan tepung.

     
Jelas tatapan tajam telak melayang, tetapi pelakunya justru terkekeh puas. "Bersihkan tidak?" Sejeong menandas, sarat akan ancaman.

    
Baiknya segera dipenuhi, lembut jemarinya membersihkan pipi Sejeong. Tetapi tidak serta-merta berhenti, manja bagaimana dia mengistirahatkan diri di bahu Sejeong —tanpa mendekap, dagunya bertumpu nyaman disana. "Ah, bosan!" Dia mendesah resah, menyulut Jimin menggeleng tak habis pikir.

Seven Loves || Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang