Makasih buat kalian yang udah mampir.
so enjoy guys❤️
Selamat membaca!!
typo bertebaran tandai oke!!
Oke, jangan lupa buat komen sama votenya mantenan 😸😸😸
__________
Di bawah langit sore seorang laki-laki menunggu gadis pujaannya yang tak kunjung datang. Sudah hampir dua jam ia menunggunya. Pandangannya menyusuri setiap bibir pantai.
"Abas" teriak seorang gadis.
"Lama ya?" tanyanya.
" Lumayan" jawaban agak ketus.
"Maaf" kata Anindita merasa bersalah, ia juga sedikit aneh tidak seperti biasanya kekasih nya bersikap seperti itu padanya.
"Oke, sendiri?" tanya Nabastala.
"Gak, sama Aksa"
"Orangnya mana?" tanyanya.
"Pulang, ada apa?"
"Gue mau pamit" kata Nabastala
"Ke mana?" tanya Anindita.
"Gue mau ke Prancis, ada yang nunggu gue di sana" kata Nabastala dengan menatap gadis di depannya.
"Mau ngapain dan siapa yang nungguin lo?" pertanyaan Anindita lontarkan.
"Viona"jawabnya.
"Siapa?"
"Tunangan gue" kata Nabastala serius.
"Tunangan, terus selama ini hubungan kita apa Bas, lo tega sama gue" kata Anindita dengan mata yang mulai mengembun.
"Maaf Ta, gue gak ada maksud buat nyakitin hati lo" kata Nabastala.
"Lo hiks..." tumpah sudah air mata yang sedari tadi Anindita tahan.
Nabastala yang melihat gadisnya menangis karenanya, dengan satu tarikan ia dekap orang yang selama ini selalu menemani disaat dirinya merindukan tunangannya. Bahkan dengan bodohnya ia jadikan pelampiasan hanya untuk menemani kesepiannya.
"Gue bodoh hiks.." tangis Anindita pecah.
Nabastala melepaskan pelukan mereka lalu menyeka air mata gadis itu.
"Maaf karena udah buat lo luka" kata Nabastala.
Plak
Tamparan keras Anindita berikan pada Nabastala.
"Lo pikir kata maaf bisa merubah semuanya, enggak kan, harusnya dari dulu gue sadar kalo lo cuman jadiin gue pelampiasan, dengan seenaknya lo buat gue nyaman sama lo lalu setelahnya lo buang gitu aja" kata Anindita.
Nabastala memegang pipi kanannya yang terasa perih akibat tamparan dari gadis di depannya.
"Tamparan yang gue kasih gak seberapa sama rasa sakit yang lo kasih sama gue" sarkas Anindita.
"Ta lo bisa gak sih gak usah kaya anak kecil" kesal Nabastala.
"Gue kaya anak kecil, sadar Bas lo yang kek anak kecil, lo lakuin semua hal yang lo mau dan setelah mendapatkan yang lo mau lo buang gitu aja" kata Anindita.
"Terus mau lo apa, HAH" bentak Nabastala.
Tidak, Anindita paling tidak bisa di bentak dan itu membuat dirinya teringat pada kakeknya yang selalu membentak dan memukuli dirinya waktu kecil, saat ia tidak sengaja menjatuhkan guci antik miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA SETELAH NABASTALA
Roman pour Adolescentsdeskripsi cerita "Aku nekad menyukai lautan padahal aku sadar tak bisa berenang, dan akhirnya benar aku tenggelam" __________ "Lupain gue, kita udah berbeda sekarang" "Gak, bisa" "lo pasti bisa, lo kan gadis kuat" __________ "Lo gak akan ngerti sa"...