Part 02 Lukisan Semesta

19 16 3
                                    

Makasih buat kalian yang udah mampir.

                 so enjoy guys❤️

               Selamat membaca!!

typo bertebaran tandai oke!!

Oke, jangan lupa buat komen sama votenya mantenan 😸😸😸

____________

Hari Minggu adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh semua anak sekolah begitu pun dengan gadis yang masih menempel pada kasur empuk miliknya. Sinar matahari menembus sela-sela gorden di kamarnya namun tidak membuat gadis itu terganggu.

Anindita terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ada yang menggedor-gedor pintu kamarnya.

Anindita menyikap selembut yang menutupi seluruh tubuhnya, lalu bangkit dari tempat tidurnya menurunkan kakinya dengan perlahan karena kantuk terus menyerangnya. Melangkah seraya mengucek matanya pelan.

Membuka kenop pintu sambil menguap dan setelah terbukanya pintu ia di kaget kan dengan sosok laki-laki yang semalam mengantarkannya pulang.

"Lo ngapain gedor-gedor pintu kamar gue" kata Anindita seraya mencubit pipi Aksara kencana.

"Aduh sakit tak, belum nikah aja udah kdrt lo" kata Aksara.

"Siapa juga yang mau nikah sama lo" kata Anindita lalu menurunkan tangan dari pipi Aksara.

"Lo lah" kata Aksara dengan senyum tengilnya.

"pede gila lo" hardik gadis itu.

"Yuk ah siap-siap" kata Aksara.

"Ke mana?"

"Jalan"

"Gak ah males masih pagi" kata Anindita.

"Pagi mata mu pecak, nih liat udah jam 09:00" kata Aksara seraya menunjuk jam tangannya.

"Hah mana" kaget Anindita.

"Nih" Aksara menunjukannya lagi.

"Mendingan lo balik lagi aja de Sa" usir Anindita.

"Lo ngusir"

"Bisa di bilang gitu sih" katanya

"Lo bener-bener ya gue udah rapih, mana wangi gini lagi" kata Aksara mengendus badannya sediri.

Anindita memutar bola matanya malas, lama kelamaan ia bisa gila jika dekat dengan orang seperti Aksara.

"Yu buru gue tungguin lo siap-siap, gue gak butuh penolakan" paksa Aksara.

"Maksa banget" kata Anindita.

" Gak maksa bukan Aksara Alfarizi Daemon namanya" songong Aksara.

"serah lo monyet" kesal Anindita.

"Ganteng gini di bilangin monyet lo dedemit" balas Aksara.

"Apa lo bilang, lo ngatain gue dedemit hah" kata Anindita tak terima.

"Iya, karena lo pantesnya di bilang dedemit" kata Aksara semakin menjadi.

"Aksara kalo lo masih ngatain gue dedemit, gue gak mau jalan sama lo" kesal Anindita lalu melayangkan tangannya untuk menjewer telinga Aksara.

"Aduh... duh... sakit Ta, lo mah kejam" Aksara mencoba melepaskan tangan yang menjewernya.

Anindita melepaskan jewerannya.
" lo duluan ya yang kek gitu sama gue"

Aksara mengusap telinga yang terasa panas itu.

"Lagi lo jadi cewek nyebelin" kata Aksara.

"Lo lebih nyebelin ya anjing"

AKSARA SETELAH NABASTALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang