2. pertemuan

167 28 2
                                    

Jungoo menatap ritual itu dengan murung, dia mengamati setiap hal yang mereka lakukan. Menatap sendu pada gadis yang akan di jadikan persembahan untuk pemujaan iblis. Jungoo tak tega, tapi tugasnya di sini hanya menyelamatkan nyawa gadis itu, bukan ikut campur dalam ritual itu.

" wahai sang raja iblis, terima lah persembahan kami dan kabulkanlah permintaan kami " ucap sang ketua sekte dan merapal mantra mantra

Jonggun yang melihat itu terkekeh geli, apa apaan manusia itu, apakah mereka pikir raja iblis akan menerima kata kata tak masuk akal itu. Namun jonggun memiliki tugas untuk membiarkan ritual ini berlanjut. Dia mengabulkan semua permintaan yang sekte itu minta.

Gelak tawa dari sang ketua sekte menggema di penjuru hutan, seakan doanya telah di dengar oleh sang iblis. Hingga akhirnya anak gadis itu akan di potong lehernya guna mengucapkan terimakasih pada sang iblis yang mengabulkan doa nya.

Jungoo yang terkejut dan sadar bahwa nyawa gadis kecil itu dalam bahaya melesat mendekati tempat ritual itu, sebuah percikan air seperti rintik hujan mengenai setiap wajah mereka, membuat mereka tertidur dalam mimpi yang indah.

Tak ingin identitasnya terbuka jungoo menjauh pergi dari hutan itu, dirinya tak sadar bahwa sebuah mata hitam legam sedang menatapnya dengan lekat

' malaikat ? ' batin jonggun dengan menatap kepergian jungoo

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

Selesai dengan hari pertamanya, jungoo menyembunyikan sayapnya. Dia akan tinggal di bumi hingga tugas menjaga anak itu selesai.

" menyewa apartemen sepertinya bagus " gumam jungoo di depan gedung besar

Jungoo menyewa satu kamar di lantai 3, dia akan tinggal sebagai manusia di pagi hingga sore dan akan kembali ke wujudnya di malam hari. Guna kembali ke hutan itu untuk melindungi sang gadis.

Jungoo menaiki lift, pergi ke lantai 3 menuju kamarnya. Tiba di depan pintu kamarnya. Belum juga jungoo membuka pintunya aura hitam yang penuh dengan penderitaan dan dosa menerpa kulit putihnya. Dia menoleh, tampak seorang lelaki dengan pakaian serba hitam yang sedang membuka pintu apartemennya.

' dia tetangga kamar ku? Menyeramkan ' batin jungoo, tak mau berpikir panjang, jungoo masuk ke dalam kamarnya.

Jonggun yang telah masuk ke kamar apartemennya, duduk di sofa yang sudah tersedia di sana, memikirkan  apa benar jika yang dia lihat tadi adalah seorang malaikat, tapi apa tujuan surgawi mengirim malaikat mereka ke bumi, apakah salah satu dari sekte itu adalah penghuni surga?

Banyak pertanyaan di kepala jonggun, malaikat itu benar benar membuatnya pusing. Dia melangkahkan kakinya menuju balkon, dia ingin merokok. Sebuah batang panjang dia himpit di antara dua bibirnya, membakar ujungnya dan mengeluarkan asapnya. Menatap langit yang begitu gelap.

Larut dalam lamunannya, jonggun tak sadar pada seseorang yang berada di balkon sebrang. Hingga sebuah suara membuyarkan lamunannya

" heyyy! Kau mendengar ku " suara cempreng memekak telinga membuat jonggun terusik, jonggun itu menoleh pada sumber suara itu

Terpampang senyum manis dari seseorang disebrang sana. Jonggun menatapnya aneh, apakah manusia suka tersenyum bodoh pada orang asing?

" heyy aku jungoo, siapa namamu " jungoo mencoba mengajak pria di sebrangnya bicara

" jonggun " jawabnya ketus dan masuk kembali ke dalam kamarnya, sungguh siapa pun pria itu jonggun merasa dia pasti berisik.

Jungoo yang menatap jonggun masuk kembali ke dalam kamarnya membuang nafas lelah. Apakah dia salah, kan dia hanya ingin berkenalan. Akhirnya Jungoo memutuskan kembali masuk ke kamarnya, merebahkan dirinya di kasur. Jungoo merasa bahwa tetangga kamarnya ini pasti sangat menyebalkan



🫣🫣
Jan lupa vote and komennya
Koreksi kalau ga nyambung atau typo
╥﹏╥



 gungoo | heaven chasing hell [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang