DEJAVU [HYUCKREN]

#1

Lee Haechan & Huang Renjun

Come back. Even as a shadow, even as a dream

⚠️Harsh word & non baku⚠️

DEJAVU
.
.
.
.
.
.
.

Sore ini, ketika rintik hujan mulai membasahi bumi, tapi Renjun enggan beranjak dari pusara kekasih tercinta nya.

Huang Renjun- calon mahasiswa teknik informatika ini tengah
lara. Ia harus pindah ke luar kota karena mendaftar di sebuah universitas di sana. Namun, ia berat hati karena harus meninggalkan kekasihnya ini.

Ya, kekasih Renjun yang telah berpulang sedari dua tahun lalu.

Lee Donghyuck. Adalah nama yang tak akan hilang dari ingatan Renjun. Kekasih yang selama ini menjadi pelipur lara nya, yang menemani nya setiap saat. Yang menjemput dan mengantarnya pulang ketika sekolah. Dan yang selalu menghibur hari-hari nya.

Esok adalah ulang tahun nya, dan hari itu adalah hari yang akan Renjun kutuk seumur hidupnya.

Renjun membenci ulang tahunnya sendiri, karena pada saat itu ia harus kehilangan Donghyuck selama-lamanya.

Donghyuck yang ingin memberikan kejutan ulang tahun untuk Renjun, harus menjemput ajalnya ketika diperjalanan menuju rumah Renjun.

Dan semenjak hari itu, Renjun seolah trauma dengan ulang tahun nya sendiri.

Andai saja Donghyuck tidak terburu-buru datang ke rumahnya hanya untuk memberikan nya kejutan. Hari ini, ia pasti masih bisa bercerita apapun kepada Donghyuck.

Mengapa ia harus ulang tahun jika harus mengorbankan usia lelakinya?

Tetapi hidup tidak boleh berhenti begitu saja bukan?

Renjun harus menepati janji nya pada Donghyuck. Ia berjanji akan terus hidup bahagia. Dan demi Donghyuck pula, ia memilih menjadi mahasiswa teknik informatika sesuai cita-cita Donghyuck. Ia akan melanjutkan mimpi Donghyuck yang terhenti.

"Kamu gak usah khawatir ya, aku akan sering-sering dateng kesini" ucap Renjun sambil mengelus-elus pusara Donghyuck.

"Renjun!"

Renjun menoleh dan melihat seseorang berlarian ke arahnya.

Itu adalah Lee Jeno. Teman dekat Donghyuck dulu.

Setelah Donghyuck tiada, Jeno seolah mengambil peran Donghyuck untuk menjaga Renjun.

Lelaki sipit itu bahkan mengikuti keinginan Renjun untuk berkuliah di luar kota, meskipun beda jurusan.

"Ren, ujan udah mulai gede, ayo pulang" ajak Jeno

Renjun menggeleng lemah dengan tatapan sendu. "Gua masih kangen"

"Ren, lo udah lima jam di sini"

Renjun menatap mata Jeno. Lelaki itu sudah menunggu Renjun di mobil selama lima jam, ia tidak enak hati karena merasa merepotkan Jeno. Dengan pertimbangan berat, pada akhirnya Renjun mengangguk setuju.