Shadow Soldier

266 42 31
                                    

"SONG EUNSEOK!!"

Eunseok terperanjat hampir terjungkal, memegangi dadanya seraya perlahan melihat ke atas, ke arah tribun yang kosong melompong untuk mencari sumber teriakan cempreng yang sangat ia kenali itu.

"B-Bin-dere...?!"

Eunseok meneguk ludah nya begitu melihat Wonbin mendengus dengan tatapan keji nya.

(Wajah yang sangat keji)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Wajah yang sangat keji)

Cowok yang mengenakan jaket varsity warna marun itu kemudian menunjuk wajah Eunseok beberapa kali sebelum pergi menghampirinya.

"Bin-

"KAU HABIS DARIMANA HAH?!"

Eunseok memejamkan mata dan mengatup mulut nya rapat.

"LUPA YA KALAU KAU SUDAH BERSUMPAH NGGAK AKAN KELUYURAN?!"

"T-tenanglah, tenggorokan mu kelihatan tahu.."

Eunseok mengambil resiko untuk melakukan ice breaking di tengah ombak tsunami. Membuat Wonbin menatap nya tak percaya dan justru menganggap cowok itu sedang mengejek rasa marahnya.

"Kau pasti nggak menganggap serius perkataan ku kan..." Tiba-tiba Wonbin menurunkan nada suaranya, "Kau selalu seperti itu.." Ia menunduk.

"B-Bina..." Eunseok menyentuh kedua pundak Wonbin, menunduk untuk memeriksa wajahnya, cowok yang lebih muda itu sungguh terliha kecewa sekarang. Ia bahkan hanya sanggup menghela napas. Sekarang Eunseok merasa bersalah.

"Aku nggak bermaksud melanggar sumpah ku..." Mulai Eunseok, masih berusaha untuk membuat kontak mata dengan Wonbin yang tak ingin menatapnya. "Ada hal penting yang harus ku lakukan, jadi aku harus pergi semalam.."

"Semua hal memang sangat penting kecuali keselamatan mu." Wonbin berkata sambil mendengus pelan.

Eunseok menghela napas, ia tidak bisa memberi alasan lebih untuk hal ini. Ia sangat bersyukur bahwa Wonbin sangat mengkhawatirkan dirinya. Tapi, ia juga berpikir kalau kekhawatiran Wonbin itu terlalu berlebihan.

Bukan kah katanya para preman itu akan menyerangnya dua hari sebelum turnamen? Ini bahkan masih dua minggu sebelum turnamen! Masih terlalu awal untuk bersikap waspada.

"Bina.."

Eunseok menarik tangannya dari pundak Wonbin lalu memijit pelipisnya sendiri.

"Baiklah... Aku akan jujur, aku nggak bisa untuk selalu diam di rumah. Ada banyak hal yang harus aku lakukan. Tapi-" Eunseok kembali menyentuh pundak Wonbin, "Aku janji akan berhati-hati."

Eunseok lalu mengeluarkan sesuatu dari tas nya.

Ctreekkk!

Sebuah baton stick ia ayunkan sehingga tongkat pemukul yang biasanya dipakai oleh polisi itu jadi memanjang.

Dear, Black Shadow (Eunseok X Wonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang