8. Reckless

271 34 10
                                    

Reckless - Madison beer

<3

Sakura sudah tiba di rumah disaat sudah larut malam. Namun dengan keadaan yang bisa dibilang tidak cukup baik.

Ia masih syok tentang apa yang baru saja ia lihat. Pikirannya sangat kacau dan tidak fokus. Badannya masih lemas di tambah ia lagi sakit demam. Napasnya sesak.

Pikirannya terlintas sebuah ingatan dimana pertama kali Nirei datang dan Suo mulai perlahan lupa menjemputnya, melupakan janji kencan yang biasa mereka lakukan, lalu kencan untuk merayakan 2 tahun hubungan ia bersama Suo dan masih banyak hal Suo lupakan semenjak Nirei datang di hubungan ini.
Semuanya hanya untuk menemani Nirei.

Kadang ia merasa bahwa hubungan mereka seakan lebih dari Sahabat yang di katakan Suo, tapi Sakura selalu menepis pikiran itu karena percaya dengan perkataan Suo yang mengatakan mereka hanya Sahabat masa kecil.

Sakura selalu menepis perasaannya yang mengatakan jika mereka sangat terlihat sangat dekat? tapi tetap saja ia menepis perasaan itu. Setiap hari perasaan dan pikiran itu selalu datang namun tetap saja ia berusaha tak pikirkan hal itu dan menyakinkan dirinya untuk percaya.

Karena apa? Suo adalah rumahnya tempat berpulang. Sakura tidak tahu harus apa lagi jika Suo pergi darinya.

Ia sudah jatuh terlalu dalam dan seakan tuli juga buta dengan hal yang ia lihat selama ini.

Dan akhirnya ia sadar dan melihat kenyataan dimana Suo mencium Nirei dengan mesra. Sadar akan jika mereka memang lebih dari sahabat.

Sakura terduduk karena tak kuat menopang tubuhnya lagi dan bersandar di pintu. Tak kuat mengingat hal itu kembali.

Ia ingat.

Dulu Suo mengatakan jika ia bahagia bersama dirinya dan mereka akan selalu seperti ini, lalu Suo mencium bibirnya dengan lembut dan mengelus rambutnya.

Perlakuan yang sama yang Suo lakukan bersama Nirei.

Tangannya mencengkram erat dadanya. Napasnya berderu tak karuan.

Genangan air perlahan menumpuk di netra Heterochromia. Dadanya terasa sesak, sangat sakit akan kenyataan yang di tunjukan kepada dirinya.

Tuhan emang tidak merestui dirinya bahagia?

Cukup orang tuanya meninggalkan dirinya dan lebih memilih membangun keluarga baru tanpa dirinya.

Ia tak ingin Suo meninggalkan dirinya seperti orang yang ia sayang pergi darinya.

"Haha memang seharusnya gue gak buka hati lagi."Sakura tertawa seakan menertawakan keadaannya saat ini. Netra Heterochromia itu tertutup dan terbuka kembali.

Tatapannya sangat kosong.

Sakura berharap ini semua hanya mimpi.

<3

Keesokan harinya, Sakura duduk bersandar di kasurnya dengan selimut menyelimuti tubuhnya yang terasa dingin. Kompres masih terpasang di dahinya.

Demam nya sudah lumayan turun. Namun masih belum bisa masuk kuliah karena kepalanya masih pusing dan takut asam lambungnya kambuh.

Tapi keadaannya belum bisa di bilang terlalu baik.

Sakura masih belum menerima kenyataan yang sebenarnya.

Lost Feeling [SuoSaku] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang