Pintu terbuka, Song Ge mengangkat bungkusan makanan yang dia bawa dan menyapa Shi An.
"Meskipun kamu bilang tidak perlu membawakan makanan, tapi kemarin dan hari ini kamu hampir tidak makan dengan baik. Aku khawatir kamu kelaparan, jadi aku putuskan untuk membawakan sedikit makanan."
Shi An awalnya ingin mengatakan terima kasih dengan sungguh-sungguh, tetapi mengingat hukuman sebelumnya, dia segera menunjukkan ekspresi tidak sabar.
"Oh, terima kasih."
Setelah mengatakan itu, dia bergumam dengan suara cukup keras, 'urusan yang tidak perlu.'
Song Ge langsung merasa senang.
Dia suka saat Shi An mencoba menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya di balik sikap buruknya. Meskipun dia berpikir terlihat galak dan menakutkan, sebenarnya seperti kucing kecil yang mencoba mencakar, sangat menggemaskan.
Setelah beberapa saat, Shi An melihat Song Ge masih berdiri di sana dan bertanya dengan tidak sabar, "Kenapa kamu belum pergi?"
Song Ge tersenyum, menyembunyikan pikirannya yang aneh di dalam hatinya.
"Tadi aku lihat kamu sepertinya tidak enak badan, bagaimana sekarang? Sudah merasa lebih baik?"
"Kenapa kamu banyak tanya, sih?" Shi An tidak tahan dan memutar matanya, "Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir. Ada yang perlu dibicarakan lagi? Kalau tidak ada, pergi saja, aku mau makan."
"Baiklah, yang penting kamu baik-baik saja." Nada suara Song Ge mengandung sedikit kekecewaan.
Padahal tadi dia seperti sedang heat, tapi sekarang sudah baik-baik saja? Sayang sekali, padahal dia sudah siap membantu.
Shi An tidak menghiraukannya lagi, langsung menutup pintu.
Setiap kali saat seperti ini, dia merasa bersyukur dengan perannya yang kasar dan tidak sopan, jadi dia tidak perlu berputar-putar terlalu banyak.
Setelah makan, Shi An berbaring di tempat tidur untuk istirahat sebentar. Belum sempat tertidur, Song Ge datang lagi memanggilnya untuk berkumpul.
Pagi tadi mereka mendapatkan banyak informasi berguna dari rumah kepala desa, dan sore ini mereka perlu pergi ke berbagai tempat di desa untuk memahami lebih detail tentang upacara tersebut.
Shi An sedang bersiap-siap untuk pergi ketika tiba-tiba payung kertas minyak yang ada di meja jatuh ke kakinya.
Dia terkejut dan melihat ke belakang, tetapi tidak ada siapa-siapa di dalam ruangan, hanya payung kertas minyak yang jatuh.
Shi An teringat bahwa hantu yang tidak diketahui namanya mengatakan agar dia membawa payung itu saat keluar hari ini...
Dia ragu sejenak, lalu membungkuk dan mengambil payung itu.
Payung ini terlihat normal, suhunya juga seperti suhu payung kertas minyak pada umumnya, tidak seperti yang Shi An bayangkan akan terasa dingin.
Bawa atau tidak ya?
[Bawa saja.]
Sistem tiba-tiba berbicara, membuat Shi An terkejut.
Dia bertanya, "Kenapa kamu berpikir aku harus membawanya?"
[Dari sedikit data yang aku miliki, payung kertas minyak ini adalah petunjuk penting.]
Shi An akhirnya membawa payung kertas minyak itu.
Setelah keluar, Song Ge memperhatikan payung yang dibawa Shi An, dan ada ekspresi sedikit aneh di wajahnya, "Hari ini tidak ada perkiraan hujan, kenapa kamu membawa payung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Heartthrob Turns Himself into a Supernatural Cannon Fodder (BL)
ParanormalNovel Terjemahan Judul Asli: 当万人迷穿成灵异文炮灰 Author: Diao Diao Zi Total: 53 Chapter Pada upacara kelulusan, Shi An ditikam hingga mati oleh seorang teman sekelas yang membenci dirinya karena cinta. Untungnya, sebuah sistem 'Cannon Fodder' mendekatinya...