11.

137 15 1
                                    

rora melangkahkan kaki nya menuju depan gerbang sekolah. gadis itu membawa sebuah beberapa kertas untuk dan akan di bawa menuju tempat printer yg ada di depan sekolahnya.

"rora" gadis itu menoleh. ah ternyata ada Jeongwoo yg memanggil nya.

"kenapa woo??" jawab gadis itu.

"mau kemana Lo?" tanya Jeongwoo.

"mau ke tempat printer nih, ada tugas dari Bu seulgi" jawab rora. jeongwoo mengangguk.

"owh sama dong, barengan yok" ucap pemuda itu.

kedua anak muda itu pun berjalan beriringan bersama. namun, tanpa mereka sadari, ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi sedang melaju ke arah mereka.

Jeongwoo menoleh dan seketika menarik tangan rora.

BRAK.

namun terlambat, tubuh mereka berdua tertabrak dan terpental sejauh 5 meter dari tempat mereka berdiri.

"ssh..." rintih rora ketika merasa kan tubuhnya terhantam oleh aspalan.

"ro.. rora..." jeongwoo bergumam dengan berusaha mendekati Rora. tubuh pemuda itu telah di lumuri darah akibat benturan dan tetap memaksa untuk menggeret tubuhnya.

"rora.. bertahan ya cantik?.." lirih pemuda itu dengan menggapai tangan gadis tersebut.

rora menoleh ke arah Jeongwoo dan seketika semuanya menggelap. jeongwoo berusaha menyadarkan gadis itu.

"rora sadar.. hey.." ucapnya dengan menahan sakit.

namun tidak lama, ambulans datang dan membawa dua anak itu menuju ke rumah sakit.

the story on the other side.

Ahyeon melangkahkan kaki nya menuju sekolah, hari ini anak itu telah ijin kepada wali kelas untuk datang terlambat karena ada jadwal latihan berpanah bersama pak Taeyang.

gadis itu memutuskan untuk membeli matcha latte di dekat tempat printer depan sekolah. gadis itu kini melirik ke belakang dimana rora sedang berbincang dengan Jeongwoo.

"ya ampun, dah makin deket aja" gumam gadis itu.

gadis itu kini berjalan menuju belakang sekolah, kabarnya saat itu di kelas sedang ada jamkos dan gadis itu memilih untuk mengerjakan tugas disana.

gerbang kecil tersebut ia buka. lalu tiba tiba ada haruto yg berjalan menuju arahnya.

"darimana aja Lo? abis bolos ya?!" tuduh pemuda itu.

"sembarangan amat sih lu" jawab ahyeon.

"yee, mang lu abis darim- WEH ITU ADA APAAN?" haruto tiba tiba berteriak karena ada nga kerumunan warga di jalan raya.

ambulans pun datang dan terpampang lah wajah dua pemuda pemudi yg tertabrak. ya, itu Jeongwoo dan rora.

"DAIN?!" teriak ahyeon, gadis itu dengan cepat membuka gerbang kecil namun di tahan oleh haruto.

"jangan panik, gw ambil motor dulu, lu tunggu depan sekolah" ucap haruto dengan berlari ke arah parkiran.

gadis itu pun menuruti perintah dari haruto. gadis itu kini menangis nangis dengan mengetik pesan untuk mengabari teman temannya.

haruto pun datang, di susul Dengan mobil junkyu di belakangnya, terlihat wajah panik dari seorang pemuda tersebut.

ahyeon dengan cepat menaiki motor haruto dan anak anak tersebut dengan cepat menyusul dan mengikuti arah ambulans.

"ja-jangan tutup mata rora.." ucap Jeongwoo dengan menahan sakit di seluruh tubuhnya.

rora pun tetap tak sadarkan diri. gadis itu mengeluarkan banyak darah dari luka luka di tubuhnya.

tangan kedua anak tersebut tetap bertautan, Jeongwoo mati matian menahan kesadarannya. pusing di kepalanya semakin menjalar dan.membuat tubuhnya semakin sakit.

hingga sesampainya di rumah sakit. mereka mendapat penanganan begitu cepat oleh dokter. dan hingga pada waktu tersebut, Jeongwoo pun ikut tidak tersadarkan diri.

Ahyeon, haruto dan Junkyu berlarian dari lapangan hingga rumah sakit. ketiga anak itu berhenti di ketika ada petugas yg membawa tempat tidur kosong.

"pak pak.. tadi ada 2 pasien kecelakaan, cowo sama cewe pak, ada??" tanya ahyeon dengan panik.

sementara Junkyu yg notabene nya adalah seorang kakak kini tidak sanggup berbicara karena saking khawatir nya.

"ada dek, sekarang ada di UGD" jawab perawat itu.

ahyeon berterimakasih lalu anak anak tersebut pergi menuju ruang UGD.

haruto mengintip dari pintu transparan dari luar. benar, ada Jeongwoo dan rora disana.

"kalian tenangin diri dulu, bang Junkyu mending hubungin om sama Tante aja dulu" ucap haruto.

Junkyu mengangguk kan kepalanya lalu menelfon kedua orang tuanya.

.




kalian tau gak? cerita ini sebenernya dari pengalaman pribadi aku :) hehe

Secret Admirer | Chocopanda END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang