12

98 18 0
                                    

Rora terbangun dari koma nya selama 3 hari. dia melihat sekelilingnya dan tidak menemukan siapapun di ruangan tersebut.

kepala gadis itu terasa sangat pusing, dan tiba tiba ada seorang suster masuk membawa nampan. namun anehnya suster tersebut tidak tersenyum sama sekali.

rora menoleh ke sebelahnya, ada sebuah selimut menutupi seluruh kasur dan bantal, namun tidak ada siapapun yg menempati.

gadis itu beralih memperhatikan suster di sebelahnya.

"keluarga saya ada dimana sus?" tanya rora.

suster itu menggeleng. lalu suster itu memiringkan wajahnya. rora menatap aneh suster tersebut dan menaikkan salah satu alis nya.

tiba tiba, darah keluar dari leher suster tersebut dan kepala suster tersebut jatuh dengan tiba tiba. sontak, gadis itu berteriak histeris.

tangan suster tersebut tiba tiba bergerak dan mengarah kan pisau ke arah rora. pisau itu semakin dekat dan hampir tertancap pada arah jantungnya.

Rora berteriak dan memejamkan matanya, suster tersebut mendekat dan-

"PRANGGGGG"

Jeongwoo tersadar dari pingsan nya beberapa jam lalu. pria itu menoleh ke arah samping dan terlihat rora yg masih tidak sadarkan diri.

"cuma mimpi?" gumam pemuda tersebut.

kepala Jeongwoo masih terasa sedikit pusing untuk saat ini. lelaki itu merasa kan perih yg luar biasa di punggungnya. pemuda itu menoleh pada kaca di sampingnya, mendapati punggungnya yg di perban dan ada sedikit darah menembus perban tersebut.

lelaki itu menggertak kan giginya untuk menahan perih.

"sakit banget.." gumam pemuda tersebut.

Jeongwoo beralih memandangi rora yg masih tertidur. lelaki itu perlahan turun dari ranjang dan dengan mati matian menahan sakit untuk menghampiri gadis itu.

pemuda itu duduk di samping rora dan menggenggam tangan gadis itu. air mata pemuda tersebut terjatuh ketika menatap wajah pucat gadis itu.

"andai waktu itu gw bisa ngulur waktu, pasti kecelakaan itu gak terjadi" bisik Jeongwoo.

tiba tiba pintu di ruangan terbuka. menampilkan Junkyu yg datang dengan terkejutnya.

"eh woo, udah sadar aja lu, bukannya istirahat tiduran gitu malah nyamperin rora" omel pemuda tersebut.

Jeongwoo hanya tersenyum tipis ketika mendengar Omelan dari Junkyu.

"maafin gw bang" ucap Jeongwoo tiba tiba.

Junkyu yg semulanya sedang menata makanan pun pergerakan nya terhenti karena ucapan Jeongwoo.

"maaf buat paan?" heran Junkyu.

Jeongwoo menghela napas perlahan. "ya gw gabisa jagain rora.." ucap pemuda itu dengan menunduk.

"bukan salah Lo kali.. namanya juga kecelakaan. ya udah pasti gak sengaja" jawab junkyu.

Jeongwoo menghela napas nya dengan berat. banyak sekali yg pemuda itu pikirkan saat ini.

"jangan khawatir. kata dokter, rora bakalan sadar dalam 3 jam kedepan, tadi di bius pas pasang perban" ucap Junkyu untuk menenangkan Jeongwoo.

Jeongwoo menatap wajah Junkyu sekilas dan tersenyum tipis. "iya dah.."

°

°

rora tersadar dari tidurnya yg begitu lama. gadis itu memandang sekitar lalu menghela napas sejenak. gadis itu merasa sakit di sekujur tubuhnya untuk saat ini.

"ceklek"

pintu ruangan inap rora terbuka secara tiba tiba. gadis itu menoleh dan terkejut.

"Jeongwoo?" pekik gadis itu.

Jeongwoo mematungkan tubuhnya sejenak, sampai akhirnya pemuda itu bersusah payah dengan terburu buru menghampiri gadis nya itu.

"a-ada yg sakit??" tanya pemuda itu.

rora mengangguk, "sakit, tapi lu juga pasti sakit juga" ucap gadis itu dengan mata berkaca-kaca.

Jeongwoo menggeleng kan kepalanya, "enggak, ini gak sakit, yg penting ku sekarang udah selamat, udah sadar" ucap Jeongwoo dengan bahagia.

rora memeluk Jeongwoo tiba tiba dan membuat pemuda itu membeku dan pada akhirnya memeluk gadis itu.

"gw khawatir banget dari tadi sama lo Ra..." ucap pemuda itu.

"gw gapapa kok, baik baik" ucap rora lirih.

"Lo harus di periksa dokter dulu" ucap Jeongwoo dan berusaha menggapai tombol panggilan di dekat ranjang rawat inap.

°

°

lagu "shinunoga ewa" berputar dengan pelan di ruangan inap milik rora dan jeongwoo. pasalnya sejak tadi gadis itu mengeluh bosan dan pada akhirnya Junkyu meminjamkan ponselnya kepada adiknya.

ponsel rora sudah pecah lebur akibat insiden kecelakaan kemarin, begitu juga ponsel Jeongwoo.

Jeongwoo sejak tadi memandangi gadis di hadapannya ini tanpa mengedipkan matanya sama sekali. ntah lah, pemuda itu bersyukur masih bisa memandang gadis itu dengan keadaan sama sama sadar.

"kalo udah sembuh nanti, kita jalan jalan ya ra" ucap pemuda itu.

rora hanya mengangguk saja karena sedang malas berbicara. gadis itu asik menggeledah isi ponsel milik Junkyu dan mencari tau apa saja isi disana.

Jeongwoo mengangguk kan kepalanya tanpa sebab. Jeongwoo tetap memandangi wajah gadis itu dengan lekat.

"Ra.." panggil Jeongwoo dengan pelan.

"apaaaa" jawab rora dengan tetap memandangi ponsel milik Junkyu.

"pacaran yu??"

"HAH? APA?"

apa kabar anak anak bunda sayang??

hari ini aku juga mau publish cerita baru. cerita dari pengalaman aku juga ini.

Secret Admirer | Chocopanda END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang